Tujuh

20 9 0
                                    

"Bagaimana dengan ulangan tadi ? Apa lancar ?" Tanya Ririn pada Eun Ha saat jam makan siang.

"Bagus! Aku kesulitan menjawab semua soalnya!" Keluh Eun Ha sambil terus memakan makan siang di hadapannya.

"Kau sendiri tadi kemana ?" Tanya Eun Ha.

"Aku ? Aku tadi berjalan-jalan dan berhenti di ruang musik."

"Kita boleh gabung ?" Suara lembut laki-laki dari arah belakang Ririn membuat gadis itu langsung menoleh.

Ia mendapati Kyung Soo, Jong in, Sehun, Chanyeol dan Min Seok berdiri di belakangnya sambil memegang makan siang masing-masing.

"Keureom. Silahkan!" Ucap Ririn sambil mempersilahkan mereka untuk duduk.

"Ya Cha Eun Ha. Kenapa dengan wajahmu ?" Tanya Kyung Soo saat melihat wajah Cha Eun Ha yang ditekuk.

Eun Ha hanya menggeleng pelan. Namun, Sedetik kemudian ia menghela nafas kasar.

"Aaah.. bagaimana jika nanti hasil ulangan ku buruk. Astagaa. Choi seonsaengnim benar-benar tak punya perasaan. Bagaimana bisa dia memberiku ulangan sebanyak itu saat aku tidak belajar." Keluh Eun Ha kemudian yang membuat semua yang ada di meja itu mematung.

"Ya! Salah kau sendiri yang tidak belajar. Lagipula Choi seonsaengnim sudah mengingatkan untuk belajar." Sahut Kyung Soo.

Eun Ha kembali memasang wajah kesalnya.

"Kapan kalian akan latihan ?" Tanya Ririn kemudian.

"Nanti sepulang sekolah. Kau ingin melihat kami latihan ?" Ujar Min Seok.

"Emmm.. boleh saja. Tapi lihat nanti saja."

"Ayolah. Kau ikut saja." Ajak Sehun.

"Baiklah. Bagaimana dengan kau Eun Ha-ya ? Apa kau akan menemaniku ?" Ririn melirik Eun Ha di depannya.

"Siapa yang akan menolak jika diberi kesempatan untuk melihat Kyung Soo bernyanyi ?" Ujar Eun Ha sambil mengangguk senang.

Kyung Soo tersenyum sangaat manis pada Eun Ha yang tiba-tiba saja pipinya memerah.

Di kejauhan, Jun Myeon tampak berdiri bersama baekhyun dan Jong Dae menatap tajam pada Ririn yang tengah bercengkrama dengan temannya.

"Jun Myeon-ah. Ayo pergi dari sini. Apa yang kau lihat dari gadis Indonesia itu." Ucap Baekhyun yang terus membujuk Jun Myeon untuk pergi.

"Baekhyun benar. Ayolah. Jangan hanya membuang waktu disini. Masih banyak gadis yang lebih cantik daripada dia." Jong Dae menimpali.

"Diam! Pergi jika kalian tak ingin disini!" Bentak Jun Myeon, "Aku sepertinya tertarik pada gadis itu. Dia harus bisa jadi milikku." Lanjutnya sambil menyeringai datar.

Baekhyun dan Jong Dae saling menatap satu sama lain. Heran dengan tingkah Jun Myeon yang berubah setelah melihat gadis itu kemarin.

"Kalian harus membantuku untuk mendapatkan gadis itu." Ujar Jun Myeon sambil berbalik menuju kelasnya.

"Kau yakin ingin mendekatinya. Dia bahkan tak secantik Seul Gi. Sudahlah. Kau dekati saja Seul Gi. Tak ada salahnya. Dia cukup cantik, bahkan sangat canㅡ" ucapan Baekhyun terpotong begitu saja saat Jun Myeon dengan keras menarik kerahnya dan mendorongnya ke tembok dengan cukup keras.

"JANGAN PERNAH SEBUT NAMA ITU LAGI! JIKA KAU TAK BISA MEMBANTU MAKA PERGILAH! AKU TAK BUTUH ORANG YANG HANYA BISA MENJATUHKAN NIATKU!" teriak Jun Myeon, membuat perhatian semua murid Yeoguk highschool terpusat pada mereka.

Bruughh

Satu bogem mentah mendarat mulus di pipi kanan Baekhyun. Laki-laki itu langsung terjatuh ke lantai dengan cukup keras. Jong Dae pun memegang lengan Jun Myeon agar tak melanjutkan aktivitasnya.

"Sudahlah! Apa yang kalian lakukan ?! Kalian bukan anak kecil lagi." Ucap Jong Dae dengan tenang sambil terus memegangi lengan Jun Myeon.

Jun Myeon pun merapikan seragamnya dan meninggalkan Baekhyun yang masih berada di lantai dengan sudut bibir berdarah. Jong Dae membantu Baekhyun untuk berdiri dan memberikan sebotol air mineral yang ia ambil dari salah seorang siswa tadi.

"Tenanglah! Sebentar lagi dia akan tenang dan akan lupa semuanya." Jong Dae kembali menenangkan Baekhyun yang masih meringis kesakitan.

Baekhyun tak menanggapi ucapan Jong Dae. Ia malah melempar sembarangan botol air mineralnya dengan emosi. Lalu pergi meninggalkan Jong Dae.

"Dasar! Aku hanya mengingatkan! Kenapa kalian malah meninggalkan ku ? Aiiish SAEKKYA!!!" Umpat Jong Dae dengan sangat keras.

Ririn dan yang lain mendengar umpatan Jong Dae dari kantin.

"Siapa itu ? Tidak ada takutnya sama sekali. Berkata kasar di lingkungan sekolah." Ujar Ririn bergidik ngeri.

"Kau seperti belum pernah dengar umpatan saja." Ejek Chanyeol.

"Tentu saja aku pernah. Tapi aku tak pernah mendengar orang mengumpat sekeras itu di lingkungan sekolah." Lanjut Ririn menanggapi ejekan Chanyeol.

"Aah sudah lah. Ayo ke kelas. Jangan sampai terlambat." Ujar Jong In yang kemudian berdiri diikuti semua temannya.

"Jadi kapan kau akan berganti nama ?" Tanya Min Seok pada Ririn disebelahnya.

"Besok. Besok hari Minggu dan libur. Jadi aku bisa mengurus penggantian namaku besok."

"Whoaaa... aku setuju. Kau jadi mengganti namamu dengan Seo Rin kan ?"

Ririn mengangguk semangat, "Sepertinya aku akan mengganti dengan nama Han Seo Rin."

"Han Seo Rin ? Itu kedengarannya bagus." Ujar Sehun.

"Baiklah, apa perlu aku temani ?" Tanya Min Seok dengan memasang puppy eyes nya.

Ririn menggeleng pelan sambil tertawa, "tak usah. Aku bisa pergi dengan ibuku. Kalian latihan saja besok."

Min Seok memasang wajah kecewa, namun kemudian langsung berubah menjadi senyuman saat Ririn tersenyum manis padanya.

Kriiinngg.....

Bel berbunyi tepat saat kaki mereka menginjak pintu kelas. Semua duduk di bangku masing-masing saat Bong seonsaengnim mulai masuk kelas dan menerangkan pelajarannya.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Annyeong
Aku berdebar-debar
Takut pada kagak suka
Biarin aelah.

Keep vote and comments guys..
Salam sayang dari oppa Xiumin 😍

-Raffyuu-
Penulis mageran

Soul Of MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang