Chanyeol membuka mata berat pagi itu. Entah kenapa, badannya terasa sangat tidak enak. Seperti panas dan dingin dalam waktu bersamaan. Chanyeol meregang ototnya menimbulkan bunyi krek di setiap gerakannya.
"Oppa, sudah bangun ?" Tanya Young Ri dibalik pintu seperti pagi biasanya.
"Aku sudah bangun." Jawab Chanyeol dengan suara parau.
Merasa ada yang aneh dengan kakaknya, Young Ri pun membuka pintu kamar yang tidak terkunci itu dan melihat Chanyeol masih tertidur dengan lengan di atas kepala menutupi matanya.
"Oppa, Gwenchana ?" Young Ri meletakkan punggung tangannya di kening Chanyeol dan merasakan panas di dahi laki-laki itu.
"Ommo! Kau panas sekali, Oppa. Kau demam. Sebentar aku ambilkan kompres." Chanyeol mengangguk kecil membiarkan adiknya mengambilkan kompres untuknya.
Young Ri kembali dengan panci berisi air hangat dan handuk kecil lalu menempelkan benda itu di dahi laki-laki itu.
"Aku tak usah sekolah saja." Ucap Young Ri sambil terus mengompres Chanyeol.
"Andwae! Kau harus sekolah. Aku bisa sendiri."
"Kau demam, Oppa. Aku tak bisa meninggalkan kau sendirian."
"Ku bilang jangan. Kau harus sekolah. Kau tak perlu meninggalkan pelajaranmu hanya untuk merawatku."
"Apa tidak apa-apa ?" Tanya Young Ri meyakinkan kakaknya itu.
Chanyeol mengangguk pelan dan tersenyum sedikit. Ia sangat terlihat lemah saat ini.
"Baiklah, akan ku usahakan pulang cepat hari ini." Young Ri pun berdiri dan segera berangkat ke sekolahnya. Meninggalkan Chanyeol sendiri seperti permintaan Oppa nya itu.
**
"Sepertinya Chanyeol hari ini tidak datang." Ujar Sehun sambil menopang kepalanya dengan dagu.
"Kemana dia ?" Tanya Seo Rin.
"Entahlah. Aku akan menanyakan padanya." Kyung Soo mengeluarkan ponselnya, menekan nomor Chanyeol dan menempelkan benda pipih itu ke telinganya.
"Yoboseyo." Sahut seseorang dari seberang sana.
"Kau tidak sekolah ?"
"Aniya." Jawab laki-laki itu dengan suara serak.
"Wae ?"
"Entahlah. Sepertinya aku demam hari ini."
"Kami akan mengunjungimu sepulang sekolah. Bye." Kyung Soo segera mematikan ponselnya.
Kyung Soo bahkan belum mendengar persetujuan dari laki-laki itu. Yang jelas ia sudah mengatakan bahwa ia akan berkunjung nanti sore.
"Bagaimana ?" Tanya Jong In.
"Dia demam. Kita harus menjenguknya nanti." Ujar Kyung Soo
"Kalau begitu kita harus menjenguknya nanti." Timpal Min Seok.
Sehun memukul pelan lengan Min Seok.
"Ya! Babo-ya! Bukankah itu yang disampaikan oleh Kyung Soo barusan."
"Hehehe mianhae. aku hanya mengulang. Apa salahnya ?" Ujar Min Seok sambil menggaruk pelan tengkuknya yang tidak terasa gatal.
"Sudah sudah. Kalian seperti anak kecil."
"Itu benar Seo Rin-ah. Mereka tak pernah menjadi dewasa." Sahut Jong In.
"Kau juga. Kalian semua sama." Seo Rin kembali duduk di kursinya membiarkan para laki-laki itu saling menyalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Of Melody
FanfictionBukan bagaimana kau lari dari masalah. Tapi adalah bagaimana kau menghadapi dan menyelesaikan masalah 🔥 Fanfic pertama. Suka alhamdulillah, gak suka juga gapapa. Gimana kalian menghargai karya orang aja.