"Kau kenapa bisa disini ?" Tanya Jong Dae saat hanya tinggal dirinya dan Seo Rin di meja makan itu.
Sedangkan Lay dan Desi sudah duduk tenang di ruang tamu untuk saling bercerita dengan Tuan Kim dan Nyonya Hwang
"Aku hanya diajak kesini." Balas Seo Rin santai. Tetap fokus pada ponselnya.
"Siapa kau sebenarnya ?" Tanya Jong Dae kemudian.
Apa maksud laki-laki itu bertanya hal itu padanya ? Apa laki-laki itu menganggapnya makhluk luar angkasa ? Aah.. primitif sekali.
Seo Rin memberi tatapan tak suka pada Jong Dae. Ia tersinggung dengan pertanyaan laki-laki itu. Jong Dae salah tingkah karena tatapan itu.
"Apa maksudmu ? Kau pikir aku makhluk luar angkasa, hah ?" Ucap Seo Rin ketus dan menatap tajam Jong Dae.
"Umm.. maksudku. Kenapa gadis sepertimu menolak Jun Myeon seperti itu ?" Jong Dae memperbaiki tatanan kata-katanya.
"Apa urusanmu ?!" Entah kenapa Seo Rin tak menghormati kakak kelasnya ini sedikitpun. Padahal baru kali ini mereka berbicara.
"Aku pulang." Seseorang membuka pintu dan menutupnya kembali dengan keras tanpa peduli ada tamu di rumah megah itu.
"Ah, itu anak kami yang satu lagi." Nyonya Hwang menghampiri anak itu dengan sangat manis.
Seo Rin mengalihkan pandangannya pada laki-laki hang sedang di gandeng oleh Nyonya Hwang.
Astaga! Bagaimana bisa dunia se sempit ini ? Ia sangat jelas mengenal laki-laki yang sedang tersenyum manis pada Lay dan Desi itu.
"Jong In-ah.!" Seru Seo Rin kaget dari arah meja makan.
Jong In menoleh ke arah sumber suara dan melihat Seo Rin tengah berdiri di samping meja makan.
"Neo ? Jadiㅡ"
"Ne! Ini yang ku sebut dengan urusan mendesak tadi." Ucap Seo Rin sambil terkekeh pelan.
"Astaga. Dunia sangat sempit ternyata." Ucap Jong In menepuk pelan keningnya dan ikut tertawa.
"Kalian sudah saling mengenal ?" Tanya Tuan Kim.
"Dia teman sekelasku, Appa."
Tuan Kim tertawa sedikit lalu duduk kembali dan melanjutkan bercerita dengan Lay dan Desi.
"Kau baru selesai latihan ?" Tanya Seo Rin.
"Yap. Baru saja."
"Ehem." suara batuk kecil menganggu pembicaraan Seo Rin dan Jong In.
"Ah, aku tak mengira kalian adalah saudara. Kalian bahkan terlihat tak saling kenal saat di sekolah dan sifat kalian sangat berbanding terbalik." Ucap Seo Rin melirik Jong Dae dan Jong In bergantian.
"Tak ada yang tahu kami bersaudara. Bahkan Kyung Soo dan yang lain pun tak mengetahui hal ini. Jadi ku minta kau untuk tutup mulut." Jong In meletakkan jari telunjuknya di bibirnya.
"Apa maksudmu dengan sifat yang berbanding terbalik ?" Sahut Jong Dae teringat ucapan Seo Rin tadi.
"Jong In terkenal ramah, dan baik pada setiap orang tentunya. Sedangkan kau, kau berteman dengan si Jun Myeon sialan itu dan image kau sudah pasti jelek." Terang Seo Rin yang membuat wajah Jong Dae memerah menahan marah.
"Ya! Tak bisakah kau memanggil ku dengan lebih sopan ? Dan tidak memanggil Jun Myeon dengan kata-kata sialan ? Bagaimanapun kami adalah kakak kelas mu di sekolah." Protes Jong Dae tak terima.
"Apa untungnya aku memanggil kalian dengan sopan sedangkan kalian memperlakukan orang lain dengan seenaknya." Ucap Seo Rin ringan seakan tak ada masalah.
"Aisshh! Kenapa Jun Myeon harus tertarik pada gadis iblis sepertimu ?!" Ujar Jong Dae frustasi.
"Setidaknya aku Malaikat bagi sebagian murid Yeoguk Highschool yang sering ditindas oleh kalian bertiga." Seo Rin kembali tertawa dan berbincang bersama Jong In. Membiarkan Jong Dae yang meninggalkan mereka berdua.
**
Mereka akhirnya tiba dirumah saat jam sudah menunjukkan pukul setengah 10. Seo Rin langsung menuju kamarnya untuk istirahat. Ternyata melelahkan juga walaupun hanya bercerita dengan Jong In.
"Eomma, aku harus balik ke apartemen sekarang." Lay akhirnya pamit pada Desi.
"Kau tak menginap saja ?" Tahan Desi.
"Tak bisa Eomma, besok pagi ada operasi dan aku butuh istirahat. Mungkin lain kali aku akan menginap dan bercerita banyak denganmu, Eomma." Tolak Lay dengan halus.
"Ya sudah kalau begitu. Berhati-hatilah membawa kendaraan. Jangan ngebut dan pakai sabuk pengamanmu." Nasihat Desi pada anak angkatnya itu.
"Baik. Eomma." Lay mencium tangan ibunya sebelum benar-benar pergi dari hadapan Desi.
Desi pun masuk ke rumah setelah memastikan mobil Lay menghilang dari pandangannya. Ia langsung menuju kamarnya untuk beristirahat.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Annyeong
Part ini kependekan 😭
Gak punya inspirasi 😭
Ceritanya makin gaje 😭Keep vote and comments
Salam sayang dari DO Oppa
-Raffyuu-
Penulis mageran yang lagi baper
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Of Melody
FanfictionBukan bagaimana kau lari dari masalah. Tapi adalah bagaimana kau menghadapi dan menyelesaikan masalah 🔥 Fanfic pertama. Suka alhamdulillah, gak suka juga gapapa. Gimana kalian menghargai karya orang aja.