2

867 80 3
                                    

.
.
"Yakin?"

Dito meyakinkan perkataan Riana barusan. Dito sempat berfikir keras,kenapa dia dan teman-temannya harus berurusan dengan sekumpulan cewek alay

"Kenapa? Situ gak yakin?"

Riana menantang Dito,Gilang,Brian,Naufal,dan Randika dengan kedua tangan yang dilipat di depan di dadanya

Dito dan teman-temannya tersenyum licik melihat aksi songongnya Riana

"Gak takut lo?"

Dito berusaha meyakinkan sekali lagi agar Riana takut dan meminta maaf kepadanya

"Gak bakalan!"

Riana berusaha untuk terlihat baik-baik saja meskipun hatinya sedikit takut

"Tenang Riana. Gue,Dinda,Lia sama Ike bakalan bantu lo ngehadapin cowok seumur jagung kayak mereka"

Iva menepuk pundak Riana. Dinda,Lia sama Ike mengangguk setuju dengan ucapan Iva

Dito,Brian,Gilang,Naufal dan Randika seolah-olah merasa ditandingi oleh kelima cewek yang kini sudah berbaris rapi untuk menghadapi mereka.

Kini kelima cowok dan kelima cewek itu saling berhadapan dengan tatapan mata yang tajam, siswa-siswi lain bukannya merasa terganggu akan suasana yang menegangkan ini, tetapi bagi mereka ini adalah tontonan paling seru di banding nonton OVJ.

"Kapan mulainya?"
"Penasaran banget."
"Siapa yang jadi pemenangnya yah?"

Bisik siswa-siswi lainnya, kini mereka siap melihat pertandingan antara sekumpulan cogan dan cecan SMA BAKTI NUSANTARA

"Ngapain liat-liat? Nyerah aja kalo takut!"

Ujar Riana yang bertatapan langsung dengan wajah Dito, anak lainnya juga bertatapan satu sama lain

"Oke kalo itu yang kalian mau,"

Dito memberi kode kepada teman-temannya untuk segera memulai pertempuran ini.
Ketika Dito dan teman-temannya mencoba menarik rambut Riana dan teman-temannya, tiba-tiba...

"Ada apa ini?"

Seorang pria tua tiba-tiba berdiri di depan pintu kelas sambil memegang kumis tebalnya itu. Siapa lagi kalau bukan pak Leon, guru Bahasa Indonesia

Karena sudah tertangkap basah, Dito dan teman-temannya segera menghentikan aksi konyolnya itu.

"Saya tanya,ada apa ini?"

Tanya pak Leon berjalan mendekati Dito,Brian,Gilang,Naufal dan Randika.

"Hehe, ini pak tadi lagi latihan drama."

Gilang mencoba berbohong kepada pak Leon yang kini menatapnya heran

"Latihan drama? Memangnya saya menugaskan kalian untuk latihan drama? Sejak kapan?"

Pak Leon berfikir keras apakah dia pernah menyuruh mereka untuk latihan drama atau tidak!

"Bukan gitu pak, emm.. gini"

Gilang berfikir sejenak kebohongan apa lagi yang harus di katakan nya

"Gini pak, sebelum ada lomba drama yang akan di adakan tiba-tiba, yah lebih baik kami latihan duluan saja! Kan bapak pernah berkata bahwa "Sedia payung sebelum hujan" kan? Lagian mumpung bapak tadi belum masuk makanya kami sempatin untuk latihan drama."

Naufal meyakinkan pak Leon agar bisa percaya dengan kata-katanya.

Riana,Iva,Dinda,Ike dan Lia merasa terkhianati akan kebohongan Naufal. Mereka memberikan tatapan tajam kepada Naufal.

"Oh gitu? Bagus dong, kalian tidak hanya cantik dan ganteng, tetapi kalian juga pintar! Saya bangga dengan kalian."

Pak Leon berkata dengan senyum kebanggaannya, seakan-akan rasa penasarannya sudah hilang seketika.

Mereka pun bubar dan segera duduk di tempat duduknya masing-masing.

3 jam berlalu, bel istrahat akhirnya di bunyikan. Seluruh siswa kegirangan akhirnya mereka bisa mengisi kampung tengah mereka yang kosong.

BRUKKKK!!!




MAAF BELUM TERLALU BAGUS, SILAHKAN DIKRITIK MBA MASS
GUA LANJUTIN KALO GUE MASI IDUP YEEHHHH...

Kpop Lovers Vs Anti KpopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang