***
Riana kembali ke kelas dengan wajah murung, tak ada senyuman, tak ada keceriaan di wajah itu. Ia memasuki kelas tanpa melirik teman-temannya yang beberapa menit lalu masuk ke kelas.
Teman-temannya memandang Riana dari arah pintu hingga Riana duduk di bangkunya. Biasanya Riana ikut bergabung bersama mereka, tapi hari ini aneh. Dia tidak bergabung!
Iva berjalan mendekat ke arah Riana, ia sudah dipercayakan teman-teman lainnya untuk mendekati Riana dan menanyakan apa yang terjadi.
Iva menepuk bahu Riana.
"Riana." Panggil Iva
Riana diam.
"Riana-ah." Panggil Iva sok manja.
Riana diam.
Iva menghembuskan nafas kasarnya. Perlahan ia menurunkan tangannya dari bahu Riana. Segera ia duduk di bangku Ane yang kebetulan belum di isi oleh-nya.
"Mau bagi cerita?" Tanya Iva.
Riana menggeleng.
"Oh ayolah, apa gara-gara Jonghyun meninggal lo jadi pendiam gini? Lo sedih? Sama kita juga sedih Riana. Bukan cuman kita, tapi penggemar Shinee seluruh dunia juga," Ujar Iva yang mendekatkan tubuhnya ke arah Riana.
Riana menatap Iva. Sekilas, kemudian menatap kembali meja yang sekarang di buat bahan coretan pulpen-nya.
"Lo dengar gue kan?" Iva memegang lengan Riana.
"Hm." Singkat. Riana tetap mencoret-coret meja-nya.
Riana? Dia jadi pendiam seperti itu bukan hanya karena 1 alasan. Memang kematian Sang Idola juga membuatnya sedih, tapi yang lebih menyedihkan seorang Brengsek yang di benci Riana. Siapa lagi kalau bukan Anindito Alvaro. Baru saja dia berfikir ada kedamaian diantara keduanya kemarin, kini Riana harus berfikir keras bahwa Dito adalah musuhnya.
Iva menghembuskan nafas kasarnya sekali lagi. Riana susah di ajak bicara, ia kemudian melirik kepada teman-temannya seraya mengangkat bahunya bahwa ia tidak mendapat jawaban apa-apa.
***
Bel pulang berbunyi, seluruh siswa-siswi SMA Bakti Nusantara bersorak kegirangan, kecuali dua sosok makhluk hidup, siapa lagi kalau bukan Anindito dan Riana.
Bu Lisa baru saja keluar dari kelas setelah memberi PR-Fisika. Teman-teman Riana nampaknya bersiap-siap untuk pulang rumah, ber-istirahat sejenak sekaligus mencari berita tentang pemakaman Jonghyun Shinee.
Riana sedari tadi diam, ia bahkan belum menyadari bahwa bel pulang sekolah sudah dibunyikan beberapa menit yang lalu. Ane berdiri dari tempat duduknya untuk bersiap-siap pulang, tapi tatapan-nya terhenti ketika melihat Riana yang tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduknya.
"Riana," Panggil Ane pelan. Ane takut Riana akan membentaknya seperti kejadian di kantin tadi.
Riana? Diam!
"Riana," Panggil Ane lagi.
Riana? Diam!
"Riana," Pekik Ane, sehingga membuat pemilik nama yang di panggil refleks menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kpop Lovers Vs Anti Kpop
FanficK-Pop lovers Vs Anti K-Pop? Riana Anggelina sangat menyukai dunia K-Pop yang di pertemukan dengan Anindito Alvaro yang notabene-nya Anti K-Pop. Akankah mereka dapat bersatu?