Oke guys mumpung cerita gue dikit yang nge-vote gue tetap semangat kok update ceritanya😉
Happy reading.
.Dito dan teman-temannya keluar dari ruangan pak Leon,sesekali mereka menghembuskan nafas beratnya. Sepanjang koridor sekolah mereka berjalan malas ke kelas! Siswa-siswi lainnya menatap mereka heran, tidak biasanya mereka seperti itu.
Sesampainya di kelas, Dito menemukan Riana dan teman-temannya yang sedang asik bercerita tentang sesuatu hal yang mungkin orang lain tidak mengerti. Dito dan teman-temannya duduk di tempat mereka masing-masing, mereka menghembuskan nafas berkali-kali.
Riana yang sedang asyik bercerita dengan teman-temannya tiba-tiba kaget melihat kedatangan Dito dan teman-temannya, Riana tersenyum sinis tanpa menoleh ke mereka!
"Chingu, hukuman kita sedikit lagi akan selesai,besok kita bisa naik MOBIL kan kesekolah?"
Ujar Riana dengan menekankan kata kata mobil.
"Ohia ya,sebentar pulang sekolah kita langsung cepat-cepat bersihin toilet supaya pulangnya juga cepat"
Ivi menambahkan
"Emm,oke deh semoga nanti pas bersihin toilet gak ada tikus-tikus lagi yang bakalan ganggu kita nyanyi"
"Semoga saja, kalo ganggu lagi ya di tampar lagi. Kan hobinya pengen di tampar atau di pukulin"
Ujar dianda sesekali melirik Dito dan teman-temannya yang malas menanggapi ucapan mereka.
Dito hanya mendengar tanpa menoleh sedikitpun, mood-nya hari ini sangat buruk,jadi dia menahan agar tidak berurusan sama genk-korebo.
.
.Bunyi bel pulang sekolah berbunyi, Riana dan teman-temannya beranjak dari tempat duduk mereka dan langsung berlarian keluar untuk membersihkan toilet.
Dito dan teman-temannya berjalan malas, mereka hanya berdiam diri sedari tadi. Mereka ingin sekali melawan pak Leon, tetapi mereka tidak punya hak, dan mereka juga takut nilainya akan di kurangi.
Sesampainya di toilet, Riana Genk berpapasan dengan Dito Genk, Riana tersenyum sinis melihat Dito yang menatapnya dengan tatapan tajam, tapi entah mengapa tatapan tersebut tidak membuat Riana takut sama sekali.
"Ngapain lama-lama disini, sana bersihin toiletnya"
Kata Iva kepada Dito Genk yang yang kini berada di depan mereka
"Ngapain juga lo pada berdiri disitu? Sana minggir!"
Balas Gilang setengah mengusir Riana Genk
"Kalo kita gak mau?"
Tanya Iva sekali lagi
"Lo ya dibilangin malah nge-"
Ujar Gilang yang kini terpotong karena Dito telah memberinya kode agar tidak meneruskan perkataanya
"Kalo gitu silahkan lo semua minggir, gue dan teman-teman lagi malas berdebat!"
Ujar Dito dengan suara tenang
Riana hanya menatap Dito malas, Riana memberi kode kepada teman-temannya agar beranjak dari tempat tersebut!
Dito dan teman-temannya segera membersihkan toilet, sesekali mereka menghembuskan nafas frustasi akibat hukuman yang di dapatkan mereka
.
.Pukul 06:10 pagi, Riana terbangun dari tempat tidurnya. Riana membuka jendela kamarnya dan sedikit menghirup udara pagi yang menyegarkan
Hand-phone Riana bergetar, ia melihat sekilas siapa yang menelponnya sepagi ini
Halo?
Riana,bisa gak lo bawa mobil hari ini?
Gak ah, ini kan bukan jadwal gue bawa mobil
Yah, plis dong Riana bawa mobilnya, gue gak bisa jemput kalian nih mobil gue tiba-tiba aja mogok
Oke deh kalo gitu gue ngalah lagi, bilangin ke yang lain jam 07:00 gue jemput
Gomawo chingu
Tuttt...tutt..
Riana mematikan telponnya dengan malas, selalu saja ia mendapatkan jadwal untuk menjemput teman-temannya
.
.Riana dan teman-temannya kini tersenyum puas, karena mereka bisa bebas dari hukuman yang bisa membuat kaki mereka ber-otot
Dito dan teman-temannya kini berjalan kaki dengan santai, selalu saja mereka berhenti ketika baru beberapa langkah berjalan.
"Capek ah,"
Kata Naufal yang kini duduk di pinggir jalan seperti pengemis yang kelaparan
"Gila, berapa hari lagi kita bakalan seperti ini, sumpah gue capek banget"
Tambah Randika, kini ia mengikuti Naufal yang sedang duduk di pinggir jalan
Dito menatap teman-temannya yang duduk di pinggir jalan, ia menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua temannya
"Woy banci"
Teriak seorang cewek, Dito dan teman-temannya menoleh ke sumber suara
"Apa liat-liat? Kenapa? Capek ya? Kasihan banget sih!"
Kata cewek itu meledek Dito Genk yang kini menatapnya tajam
"Apa? Mau naik?"
Tanya Ike mempersilahkan
"Emang bisa?"
Tanya Randika membalas perkataan Ike,
"Yah bisa lah, naik aja! Tapi ada syaratnya"
Ike menambahkan, ia tersenyum licik kepada Dito Genk
"Apa?"
Tanya Randika
"Kalian bisa naik, tapi dorong dulu mobilnya sampai ke sekolah"
Ujar Ike dengan wajah tanpa dosa
"HAH?"
Ujar Dito Genk serempak. Mereka sadar bahwa mereka dibuat bahan lelucon oleh Riana Genk
Riana Genk tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Dito Genk yang di kerjai Riana Genk
"Bye-bye,kita duluan yah! Oppa semangat,"
Ujar Ike dengan melambaikan tangan kepada Dito Genk
Dito melihat mobil Riana yang kini sudah berlalu. Dito memerintahkan teman-temannya agar berjalan lebih cepat ke sekolah, sedari tadi Dito hanya diam karena tidak terima dengan perlakuan Riana Genk tadi.
Awas lo Riana, gue bakalan balas dendam!
Wah Dito mau balas dendam yah? Saksikan kembali lanjutannya yah
KAMU SEDANG MEMBACA
Kpop Lovers Vs Anti Kpop
FanfictionK-Pop lovers Vs Anti K-Pop? Riana Anggelina sangat menyukai dunia K-Pop yang di pertemukan dengan Anindito Alvaro yang notabene-nya Anti K-Pop. Akankah mereka dapat bersatu?