21

923 68 19
                                    


(*)

Riana cs mendengar suara ribut-ribut dari tempat duduk yang tak jauh dari samping mereka. Mereka menghentikan kegiatan menyantap makanan mereka demi mendengar suara bentakan dari seberang sana.

Riana menatap Dito yang tak jauh darinya berteriak kepada teman-temannya terlebih kepada Randika dan Ane. Oh iya, Riana lupa sejak kapan teman-teman Dito ada disana, dan mengapa-
Ane bisa ikut bareng mereka.

"Si Dito marah-marah kenapa ya?" Ike membuka mulutnya bertanya kepada teman-temannya.

"Gak tau, eh si Ane kenapa ada disitu?" Tanya Lia yang baru sadar akan kehadiran Ane disana.

"Mungkin dia gak ada teman buat ngajakin dia ke kantin." Timpal Iva.

"Oh kasihan, eh tapi kok dia malah nangis gitu?" Dianda terkejut melihat Ane yang tiba-tiba saja menangis ketika ditunjuk Dito barusan. "Si Dito kenapa marah-marah sama dia coba?" Lanjutnya penasaran.

"Kasihan, baru kali ini gue melihat Dito semarah itu." Pikir Ike serius, "Biasanya nggak kayak gitu, mungkin ada masalah kali sama Ane." Jawabnya asal.

"Ck, diam aja deh gak usah ikut campur masalah orang!" Sinis Riana yang kembali memasukan suapan terakhir ke dalam mulutnya.

"Bodo! Makan aja lo sono, emang lo orangnya masa bodoh." Sahut Iva sarkas sembari menjulurkan lidahnya.

Riana mendelik, "Bodo lah. Gue pergi dulu." Riana bangkit dari duduknya kemudian meninggalkan teman-temannya sebelum mereka membuka mulut untuk bertanya.

Mereka ber-empat kembali melihat apakah pertengkaran masih berlanjut atau tidak, nyatanya Dito sudah tak ada lagi disana, percuma saja sudah tak ada pemeran utamanya mending fokus mengisi perut, daripada fokus mencari tahu pertengkaran tadi.

(*)

Dito menuju ke dalam kelas dengan emosi yang belum terkendali, ia mengepalkan tangannya erat. Entah mengapa ia gampang emosi ketika melihat Ane. Cukup sudah ia menahan emosi sedari tadi, akhirnya ia mengeluarkan emosinya barang sedikit yang penting sudah tersalurkan.

Dito duduk di bangku pojok yang merupakan bangku Resa cowok Badboy yang sering tidak hadir di kelas. Dito menyembunyikan wajah pada lipatan tangannya.

"Kenapa sih dia harus sekolah disini?" Gumam Dito.

"Siapa? Gue?" Mendadak suara seorang perempuan menimpali gumaman Dito.

Dito yang mendengar suara perempuan tanpa mencari tahu siapa itu segera memukul meja yang ada di depannya.

BRAKKK!!!

"Lo bisa diam gak?" Bentaknya sebelum menolehkan kepalanya. "Lo fikir gu-- eh, Riana?" Dito terkejut bukan main ketika melihat Riana yang berdiri tepat di sampingnya makanya ia tidak bisa melihat siapa perempuan tadi yang menimpali gumamannya.

"Apa? Lo fikir apa?" Riana bersidekap memperhatikan raut wajah Dito.

"Jangan dengerin, gue kira lo siapa. Kenapa lo kesini?" Tanyanya sedikit merendamkan emosinya.

"Kenapa? Ini kan kelas gue jadi berhak dong gue kesini."

"Bukan gitu, biasanya kan lo bareng ama genk lo itu, kenapa sendirian?" Tanyanya.

Kpop Lovers Vs Anti KpopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang