[12] Break

771 72 1
                                    

Pacaran itu harus saling percaya. Jangan percayanya sama orang lain.

---

Satu tahun.

Sekarang adalah kenaikan kelas. Tepat saat kenaikan kelas Jihoon dan Hana udah jalin hubungan selama 1 tahun.

Sekarang mereka berdua udah kelas 11. Sayang Jihoon dan Hana tidak satu kelas. Kelas mereka hanya diselingin satu kelas.

Jihoon 11 Ipa 3 dan Hana 11 Ipa 5. Walaupun begitu mereka berdua tetap sama. Nggak ada yang bisa misahin, kecuali Allah berkehendak.

Hana sekelas dengan Saeron. Masih ingat? Orang yang ngejar Jihoon mulu. Sampe sekarang juga masih. Malah makin-makin.

Saeron punya rencana licik untuk menjadi pihak ketiga di hubungan Jihoon dan Hana.

Hana sih masa bodo. Mau ada yang misahin, kalau udah jodoh mah, nggak kemana. Iya kan?

Hana jalan menuju ke perpustakaan di temani oleh Daehwi. Ya, Hana sekelas sama Daehwi. Hana juga udah sahabatan sama dia.

"Beb mau kemana sih?" Daehwi emang nggak tau mau dibawa kemana sama Hana, karena emang Hana juga nggak bilang.

Soal panggilan 'beb' itu bukan berarti Daehwi pacaran sama Hana. Itu cuma panggilan Daehwi buat Hana aja. Katanya Daehwi sih 'panggilan persahabatan'

"Ke perpustakaan, Wi."

"Oh. Lo nggak bilang."

Sampai di perpustakaan Hana langsung masuk dan mulai mencari buku yang dicarinya.

Daewi cuma ngikutin Hana dari belakang aja. "Beb, inces duduk dulu ya. Capek."

"Hem."

Hana melakukan pencarian sendiri. Di setiap rak yang ada di perpustakaan Hana geledah. Hasilnya nihil.

Sekian lama berkutik dengan rak dan buku-buku yang berjejer akhirnya ketemu juga. Buku itu ada di rak paling atas.

Hana jinjit untuk meraih buku sains berwarna merah. Semenjak berpacaran dengan Jihoon, Hana udah dicekokin Jihoon sama buku sains. Dan sekarang Hana jadi kecanduan buku sains.

"Aduh susah banget sih." Hana bersikeras untuk menjangkau buku sains merah.

Pas udah hampir manjangkau bukunya tubuh Hana langsung terhempas ke lantai, tapi enggak jadi karena ada yang nahan.

Orang yang nahan itu Guanlin, mantan gebetan Hana.

"Eh." Hana langsung berdiri. Bahaya kalau ada yang jepret adegannya.

"Nggak pa-pa, kan?" Hana mengangguk.

"Makasih kak."

"Sama-sama. Lain kali hati-hati."

"Iya, kak. Hana duluan."

Hana jalan ke Daehwi yang sedang ngadem depan ac.

"Eh, beb. Udahan?"

"Iya."

"Tadi siapa yang nolongin? Si jangkung itu?" Tanya Daehwi dengan wajah tak suka.

"Iya. Cuma nolongin."

"Beb, emang gue nggak tau kalau si jangkung tadi itu mantan gebetan lo."

"Yauda sih, kan udah mantan gebetan."

"Jaga jarak sama dia. Inces takut Jiun cembokur."

"Iya, incess."

Hana nggak tau kalau dari tadi Saeron menjepret adegannya dengan Guanlin. Ini adalah rencana licik Saeron yang akan dimulai.

---

"Akhirnya dapet juga." Saeron bermonolog ria.

Dia telah mendapatkan apa yang mau dari dulu, menjadi pihak ketiga dihubungan Jihoon dan Hana.

"Gue kirim ah ke Jihoon."

Saeron : Hoon lihat. Kerjaan cewek lo!

Pict.

[Bayangin sendiri aja ya:v]


Jihoon : Maksudnya?

Saeron : Lo nggak lihat apa kalau Hana itu masih suka sama Guanlin. Lihat aja.

Jihoon : Bullshit lo!

Saeron : Terserah. Nggak lama lagi Hana bakal ninggalin lo demi cinta pertamanya.

Jihoon : Gue lebih percaya sama pacar gue sendiri. Nggak usah jadi pho.

"Biarin aja ntar lo juga bakal mikir." Saeron senyum miring.

---

Pulang sekolah Jihoon menunggu Hana di parkiran.

Nggak lama nunggu Hana langsung muncul dihadapan Jihoon.

"Ayo pulang!" Hana naik ke motor sport Jihoon.

Tanpa babibu Jihoon melajukan motornya sampai ke rumah.

Hana turun dari motor dan memberikan helm yang dipakainya ke Jihoon.

"Han, ini maksudnya apa?"

Mata Hana membulat melihat fotonya dan Guanlin yang tadi di perpustakaan.

"I-itu--"

"Apa kamu masih suka sama Guanlin?"

Deg.

Pertanyaan yang membuat Hana bingung. Di sisi yang ini Hana udah cinta sama Jihoon tapi, disisi lain Hana masih suka dengan Guanlin.

"Jawab!"

"I-iya." Hana menunduk.

"Ternyata bener."

"Tapi aku cinta kamu, Hoon."

"Selesain masalah kamu dulu, Han. Aku nggak mau jadi tempat pelampiasan. Itu sakit rasanya." Kata Jihoon sambil melajukan motornya.

Hana mencegah Jihoon supaya nggak pergi. "Perasaan suka itu nggak kayak cinta, beda jauh. Aku sebatas suka aja sama kak Guan."

"Kita break dulu." Jihoon.

---

Tbc.

Ini udah mulai problem gaess. Nggak rela sih sebenernya aku adain problem kayak gini. Tapu biar seru deh. Yauda gini.

Voment!!!

Jadi double update kan? :))

Destiny || Park Jihoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang