[09] Play

859 85 1
                                    

Gue udah ngerasain apa yang nggak mau gue rasain sekarang ini. Tapi, nyatanya gue rasain juga.

-

--

Ini adalah hari yang paling berkesan untuk kakaknya Jihoon. Ara hari ini ulang tahun.

Jihoon dan semua temannya udah menyiapkan segala sesuatu untuk Ara. Mereka semua udah pasti menyiapkan kado.

"Kalian udah tau rencananya kan?" Jennie. Dia sahabat dekatnya Ara. Dia juga yang membuat rencana ini.

"Iya kak. Udah beli kuenya kan?" Kini giliran Jihoon yang bertanya. Tempurung lutut Jihoon udah nggak sakit lagi, cuma luka kecil.

"Udah."

"Yaudah ayo kita sanperin yang ngedekor." Kata Woojin. Pacarnya Jennie yang gingsul.
Akhirnya mereka ke halaman belakang untuk menemui Guanli, Minhyun, dan Sungwoon yang sedang mendekor.

Yang ikut ke halaman belakang hanya Jennie, Woojin, Daniel sama Jaehwan.

Sementara Jihoon, Hana, dan Baejin lagi memantau Ara dari jauh.

"Han, coba deh lo ke kamar kak Ara. Jangan masuk, ngintip aja." Kata Jihoon.

Hana naik ke lantai dua menuju kamar Ara. Hana ngintip lewat jendela kamar Ara. Hana ngelihat Ara lagi tiduran sambil mainin ponsel.
Hana turun ke bawah lagi buat nyamperin Jihoon sama Baejin.

"Aman. Kak Ara lagi tiduran sambil mainin ponselnya."

Jihoon sama Baejin ngasih jempol ke Hana.

"Kalau gitu kita ke belakang aja, ngelihat yang lagi ngedekor."

---

"Udah siap semua belum? Hana udah mau ke sini." Teriak Jennie.

Semuanya ngangguk.

Ara lagi ditutup matanya sama tangan Jaehwan. Yang megang kuenya si Daniel. Mantep nggak tuh? Antara pacar dan gebetan.

"Suprise!!!" Kata semua orang yang ada di halaman belakang, saat Jaehwan ngelepas tangannya untuk buka mata Ara.

Ara senyum bahagia.

"Happy birthday Ara!" Jaehwan meluk Ara dan ngasih kado yang bungkusannya besar.

"Makasih. Jae!"

"Sabar bang. Lo bisa dapetin yang lebih kok dari kak Ara." kata Jihoon menyemangati.

"Gue bakal nunggu Ara, Hoon." Daniel senyum simpul.

"Bang Daniel. Kasih dong kuenya ke kak Ara, biar lilinnya di tiup." Hana.

"Ra!"

Ara melepas pelukannya dari Jaehwan, dia langsung niup lilinnya.

"Ra, bikin permintaan." Guanlin.

"Oke."

Hening sementara.

Selesai Ara buat permintaan dia langsung potong kue. Potongan pertama dia kasih ke Daniel bukan Jaehwan.

"Ini buat Daniel dulu."

Semuanya kaget harusnya Jaehwan dulu yang di kasih. Bukan Daniel.

Tapi, yang harusnya pertama dikasih orang tuanya Ara, karena orang tuanya Ara nggak ada di rumah jadi, Daniel dulu yang dikasih. 

"Ra, kok?" Tanya Jennie, pertanyaannya menggantung. Jennie tau pasti Ara paham.

"Gue mau bilang kalau sebenarnya Jaehwan itu nggak balikan sama gue. Jaehwan malah bantuin gue buat bikin Daniel cemburu, karena gue pengen tau seberapa Daniel bisa bertahan sama cintanya." Jelas Ara.

Deg.

"Jadi semua cuma rekayasa?" Kata Minhyun dan Sungwoon berbarengan.

"Iya. Gue tau kalau Daniel lebih baik daripada gue yang rela ninggalin Ara cuma karena nggak kuat ldr-an. Sekarang gue kasih Ara ke lo, Niel. Gue tau lo adalah orang yang pas untuk Ara. Tolong jagain Ara." Jaehwan.

"Jadi, sekarang gimana?" Gingsul.

"Sekarang Jihoon minta bang Daniel untuk jedor kak Ara. Gimana? Setuju kan!"

"SETUJU!!!"

Mulai dari hari itu Daniel dahn Ara resmi jadi sepasang kekasih yang saling melengkapi.

Tinggal nunggu Jihoon sama seseorang aja untuk bisa saling melengkapi seperti Daniel dan Ara.

---

Selesai acara semuanya pada balik ke rumah masing-masing, kecuali Hana sama Daniel.

Kalau Daniel udah jelas masih mau menikmati masa indahnya bersama Ara.

Yang udah taken mah beda. Ya kan?

Sementara Hana, dia mau nginep. Takut di rumah sendiri. Lagipula Baejin udah pulang. Hana sendirian di rumah.

Hana sama Jihoon lagi duduk lesehan di bawah rumput. Di halaman belakang rumah Jihoon emang ditanam rumput semua, sama pohon-pohon.

"Enak ya jadi bang Daniel," kata Hana sambil mesem-mesem.

Jihoon juga mesem-mesem. Hana lagi ngode.

"Lo mau kayak mereka berdua?"

"Ya jelas lah. Setiap jomblo kalau ngelihat mereka berdua pasti iri."

"Lo mau nggak jadi pacar gue?"

Hana langsung berdiri dari duduknya. Jihoon juga ikutan.

Beneran Jihoon bilang kayak gini? Kok gue mendadak dag dig dug? Aduhh. Gue kan sukanya sama bang Guanlin. Yakali sama sahabat sendiri. -Hana-

"Maksud gue pacar boongan."
Mata Hana natap tajem ke Jihoon. Udah dag dig dug, eh malah nge-jleb.

"Ogah!!!"

"Oh gue tau, lo maunya jadi pacar beneran kan?"

Setan lo, Hoon!! -Hana-

"Bodo!"

"Eh beneran deh, plis ya jadi pacar boongan gue. Gue cuma mau ngomporin Saeron biar dia nggak ngejar gue mulu."

"Derita lo, ya!"

"Nanti kalau lo baper, gue bakal tanggung jawab kok. Gue juga mau cari cara untuk bisa masuk ke hati lo. Gue mau nyingkirin Gulali!"

Anying nih mulut. -Jihoon-

Ish kok dia nggak jelas? Apaan sih?! -Hana-

"Iya deh." Hana mau juga.

---

Itu demi lo. Awas aja kalau gue baper sama tingkah lo. Harus tanggung jawab!!! -Kim Hana-

Maunya sih beneran. Yaudah baperin dulu aja. -Park Jihoon-

---


Tbc.

Annyeong!!
Aku rajin update kan. Mian, part ini rada nggak jelas.

Sekilas info gaes, kalau cerita 'Boomerang' akan di unpublish dulu. Bakal di publish lagi kalau cerita ini udah selesai. Mian.

Btw btw btw btwwww
Baejin ulang tahun!!! ❤❤
Iya tau ini telat ngucapinnya.

Happy birthday. Baejin😘 sukses terus Baejin!!!

Destiny || Park Jihoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang