[15] Meet

651 90 13
                                    

Aku mengasingkan diri karenamu. Aku yakin kamu akan mendapat lelaki yang lebih baik daripada lelaki egois sepertiku.

---

One month later.

Selama satu bulan ini hari-harinya Hana hanya ditemani dengan kesunyian.

Hana putus dari Jihoon, saat Hana keluar dari rumah sakit. Nggak ada alasan yang diberikan untuk Hana. Hana merasa hatinya stuck di hati milik Jihoon.

Udah sebulan Jihoon pindah ke bandung. Jihoon juga pindah sekolah. Itu permintaan sepihak. Keluarga Jihoon nggak setuju dengan apa yang Jihoon pilih.
Jihoon sama sekali nggak mikirin kalau di sini. Di kota Jakarta ini ada hati yang masih stuck di hatinya.

Hana kecewa untuk kedua kalinya. Dan ini yang paling mengecewakan.

Penyakit Hana belum sembuh tapi kondisinya kian hari semakin membaik. Lebih membaik lagi kalau ada Jihoon si sampingnya.

Yang menemani hari-hari Hana sekarang adalah Guanlin. Guanlin selalu nemenin Hana di sekolah atau di rumah.

"Han, ini kotak bekel yang pernah lo kasih ke gue." Guanlin menyodorkan kotak bekal itu ke Hana. Hana mengambilnya.

"Ini kan udah lama."

"Nggak pa-pa. Btw makasih makanannya yang waktu itu. Enak lho." Kata Guanlin, terus duduk di samping Hana dan mengacak rambut Hana.

"Ish kak Guan!" Hana memukul lengan Guanlin dengan keras.

Mereka kini berada di kantin sebelum istirahat. Tapi kantin udah ramai. Kok bisa? Bisalah kan semua guru lagi pada rapat. Jadi bebas.

"Gimana kabar Jihoon?" Guanlin menanyakan sesuatu yang sedang tidak mau didengar oleh telinga Hana.

"Gue lihat. Jihoon kayaknya lagi galau deh di sana."

"Galau?"

"Iya. Dia rindu sama Hana embul." Guanlin mencubit pipi Hana gemas.

"Aduhh sakit."

Guanlin melepaskan cubitannya setelah ada yang memanggil Hana.

"Embul!"

Hana nengok, ternyata itu si anak ayam. Seonho.

Seonho udah lama pindah ke SMA Converse, katanya sih selama Hana di rawat.

Seonho ikutan duduk di samping Hana. "Tadi Jihoon curhat sama gue."

Hana diem. "Tentang lo."

"Jihoon curhat apaan?" Tanya Guanlin.

"Katanya dia mau ketemu sama elo, mbul. Dia mau ngomong empat mata."

"Mbul kata Jihoon nanti sore lo ke rumahnya."

"Hah?!" Hana kaget.

"Jihoon udah pulang." Kata Seonho santai.

"Tapi bohong." Kata Seonho lagi sambil ketawa, Guanlin juga.

Hana menatap Seonho tajam. Hana nggak bercanda kali ini dia bener-bener marah. Hana berdiri terus pergi dari hadapan mereka.

"Eh anak ayam. Hana jadi kabur kan. Elo sih!"

"Eh kok gue, bang?"

"Iyalah cubluk." Guanlin menoyor jidat Seonho lalu mengejar Hana.

---

Brakk.

Hana membanting pintu kamarnya dengan kencang sampai bi Imah kaget.

"Astagfirullah." Kata bi Imah sambil ngelus dada.

"Enon Hana pasti kesel. Sampai banting pintu begini." Kata bi Imah.

Di dalam kamar Hana menaruh tasnya asal lalu ke kamar mandi untuk mengganti baju.

Keluar dari kamar mandi Hana ngerebahin dirinya di atas kasur.

Sekarang mood-nya lagi ancur gara-gara Guanlin sama Seonho.

"Kenapa sih, mereka mesti bercanda segala?!" Teriak Hana. Untungnya kamar Hana kedap suara. Jadi, bi Imah nggak kaget lagi.

Tling.

Hana ngambil ponselnya.

Anak ayam🐣 : Maaf Han. Tadi cuma bercanda.

Hana : Hem.

Anak ayam🐣 : Tuh kan lo masih marah.

Hana : Bodo!

Hana langsung nge-end chat.

Nggak lama ponselnya bunyi lagi. Bukan pesan tapi panggilan masuk.

Dari Guanlin.

"Han, jangan marah."

"Ya."

"Ish elo mah. Jangan gitu dong. Semuanya salah Seonho."

"Nggak usah nyalahin orang, Lin!"

"Gue nggak nyalahin. Lo manggil gue pake nama? Tanpa embel-embel kak? Daebak!"

"Gue matiin ya."

"Eh jangan. Yauda nggak pa-pa lo panggil gue pake nama. Gue malah sene--"

Tuut tut.

Hana matiin teleponnya. Biarin aja Guanlin ngedumel.

Tling.

Ada pesan masuk lagi. Hana udah menduga pasti ini si anak ayam kalau enggak si gulali.

Eh pas dibuka ternyata dari Jihoon.

Mantan😈 : Bisa ketemu?

Hana : Nggak usah ngigo lo lagi di Bandung.

Mantan😈 : Aku serius!

Hana : Nggak usah serius-serius ntar baper.

Mantan😈 : Kim Hana!

Hana : Park Jihoon!

Mantan😈 : Plis Han. Aku mau ketemu, sekarang aku lagi di Jakarta.

Hana diam-diam tersenyum bahwa Jihoon pulang ke Jakarta.

Hana : Yauda.

---

Tbc.

Aku update muluu :b

Voment ya!!!

Destiny || Park Jihoon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang