Kapitalkan Daku (2)

67 8 6
                                        

Pada PUEBI dinyatakan, "Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan."

Contoh:

1. Pro menghadap seorang pria yang duduk di kursi kebesarannya. "Ada yang ingin saya bicarakan dengan Bapak."

2. Protek menghampiri seorang polisi lalu berkata, "Selamat siang, Pak!"

3. "Dik, kamu dari mana saja?" tanya Geum Jan Di saat melihat Park Ji Bin pulang larut malam.

4. "Sebaiknya Saudara kembali besok."

Jika yang disapa di tengah-tengah dialog, apitlah dengan tanda koma (,)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika yang disapa di tengah-tengah dialog, apitlah dengan tanda koma (,).

Contoh:

"Hai, Sobat, traktir aku dong."

"Hei, Anak Udang, mau ke mana?"

Jika objek yang dibicarakan jelas orangnya (pengacuan), awali dengan huruf kapital

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika objek yang dibicarakan jelas orangnya (pengacuan), awali dengan huruf kapital.

Contoh:

1. Upin memandang Ipin. "Kita cari Nenek ke kebun."

2. "Sudahkah Anda menghadap Jenderal?" (Orang-orang yang terlibat percakapan mengetahui siapa jenderal yang dimaksud, misal Jenderal Cinta Indonesia.)

3. "Aku bertemu Presiden tadi pagi."

Catatan:

Kata ganti seperti aku, saya, gue, dia, kita, kami, engkau, kau, kamu, lo, lu, dan mereka tidak ditulis kapital jika berada di tengah-tengah kalimat biasa atau kalimat dialog, kecuali kata Anda.

Wanna Your Story Better?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang