Part 2

166 5 0
                                    

Angga..

Lelaki ini tampan sekali..

Hari ini Hari Guru, dan tentu saja gak ada KBM hari ini.

Gue di depan kelas bengong sambil nonton guru-guru tanding futsal sama anak kelas 11. Bosen.

“Ntar anak OSIS main” kata temen gue yang langsung duduk di sebelah gue “Siapa aja?” kata gue dengan malasnya “Itu kali yang di depan sana udah nunggu” kata temen gue lagi sambil menunjuk ke salah satu titik dimana anak OSIS senior yang cowo pada ngumpul.

ADA ANGGA MEN. KA ANGGA.

Tau lah kan ya, jaman sekarang ada yang dibilang crush gitu. Nah ka Angga ini termasuk crush gue. di sekolah, dan hanya satu-satunya mungkin, karna kalau boleh jujur anak-anak di sekolah gue yang seangkatan dengan gue gak ada yang cakep satupun. Kalau kaka kelas sih gue akui banyak. Tapi cuma Ka Angga ini doang yang membuat terpikat.

Gue emang tipe cewe yang susah buat suka sama cowo. Ya istilahnya lo bisa panggil gue pemilih deh. Kalau gue kasih lo list nama-nama cowo yang gue suka semejak SD. Paling gak sampe 10 orang.

Gue termasuk setia, iya setia menunggu haha. Gue pernah nunggu seorang cowo, temen kelas, semejak kelas 7, sampai kelas 10 kemarin hingga gue ketemu lagi sama seseorang. Farel. Farel lah yang buat gue bisa move on dari laki laki yang gue tunggu selama 4 tahun itu.

Tetapi, jangan ambil keputusan dulu. Rasa gue ke Farel dan kaka kelas yang gue suka itu berbeda, iya berbeda, entah kenapa gue merasa berbeda kalau melihat 2 laki-laki itu. Satu lagi memang sehari-harinya selalu sama gue dan satu lagi hanya sebatas gue penyuka fisiknya. See the different?

Tapi tetap aja sih. Farel hanya sebatas adek. Dan dunia maya. Real dia atau engganya gue gak tau karna kita berhubungan sebatas social media. Nyesek sebetulnya.

Menjauhnya gue dari Hanan sebetulnya tidak terlalu membebani gue, walaupun gue sebenarnya agak cukup gak enak ke Hanan karna seakan-akan gue lari dari masalah, tetapi masalah gue hanya satu, gue gak tahan di bacotin dia. Karna itu gue memilih diam dan menjauh.

Sebetulnya ini benar atau tidak gue terlalu diatas sama Farel, kalau bisa dibilang terlalu nyaman dengan dia.

***

“Rel” “Hmm” gumamnya, dia masih fokus ke hpnya, gue hanya melihatnya sampai dia menatap layar tabnya lagi “Apa?” katanya yang akhirnya melihat kembali ke gue “Bentar lagi gue ulang tahun, kado kek” kata gue sambil sedikit tertawa, Farel hanya tersenyum.

Yep. Ulang tahun gue di bulan Januari ini, ulang tahun pertama tanpa Hanan. Sebetulnya gak ada yang spesial. Seperti biasa, ini hari sekolah, hari Sabtu tepatnya, gue pun masih di kamar dan masih ganti baju.

“Rey” nyokap pun manggil gue “Bentar mah” kata gue yang masih ribet dengan kerudung. Setelah kerudung gue rapih gue pun membuka pintu kamar.

Dan disanalah, nyokap gue berdiri bareng sama ade gue ngebawa kue dengan lilin bernomor 16 sambil menyanyikan lagu ulang tahun. Walaupun ini bukan yang pertama tetep aja gue ngerasa terharu.

Setelah pesta kecil bareng sama nyokap dan ade gue sebelum sekolah gue pun berangkat sekolah. Naik motor,seperti biasa, dan terlalu pagi. Setelah memparkirkan motor gue pun masuk ke dalem sekolah yang masih sepi ini. Dan seperti biasa gue melewati kelas ipa yang ada di sebelah kelas gue.

Seperti biasa, disana sudah ada Greggli. Laki-laki yang sama gilanya dengan gue karna dateng pagi-pagi seperti ini. Gue pun melewatinya seperti biasa sambil sedikit bernyanyi.

“Rey” suara Greggli memenuhi telinga gue.

“Iya?” gue pun membalikkan badan gue dan menghadapnya. Greggli pun mendekat ke arah gue. sebetulnya ini ada apa?

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang