Melihat Dunia dari Teras Rumah

116 2 0
                                    

(Terinspirasi oleh puisi Aan Mansyur "Melihat Dunia dari Balik Kaca Jendela Kafe")

Di suatu sudut teras rumah, aku dan kau melihat 

dunia; yang sudah sekian lama kita kais-kais maknanya.

 Semerbak petrikor dan kendaraan yang suara bisingnya

 tak bersahabat; namun kita sudah terbiasa dengannya, 

bukan? 

Untuk saat ini, izinkan aku untuk melupakan perpisahan. 

Bukankah tak mengapa kita 

sejenak menikmati suatu yang sementara? 

Untuk saat ini saja; dan untuk selamanya.

Derai KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang