mengapa kita sangat gemar menghabiskan
waktu yang entah kapan akan habis?
kau, aku, matamu, mataku, katamu, kataku,
sepi kau, sepi aku, ketidakpastian kita.
"Kau menyedihkan sekali, Nona," katamu.
bukankah kau sudah terbiasa melihatku seperti ini?
Kemudian ruang yang kita tempati dipenuhi oleh tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Derai Kata
Poetryadalah apa yang tak dapat kusiratkan dalam ucapan. Bagaimana jika kata terus menghujanimu sedang tak satupun derainya mampu kau tampung maknanya?