Entah kemana rasa sakit tadi malam. Aku rasa sembuh seiring waktu.
Pagi ini.
Aku akan mengukir kisah yang baru.
Sebelum pergi kekafe aku memutuskan untuk membiat sarapan pagi buat aku dan caca. Tapi aku teringat. Aku jadi merasa kangen dengan suasana sma. Jadi kuputuskan untuk pergi ke sekolahku dulu.
Aku buat roti bakar dang segelas jus jambu. Itu kesukaan caca. Biarpun kini dia telah dewasa namun aku yakin dia masih suka.
Biarkan dia tertidur. Aku tak ingin membangunkannya. Tersirat kelelahan yang teramat dalam. Terlukis diwajah cantiknya. Ma, aku akan menjaganya. Seperti saat dia menyayangi mama.
Aku akan menggantikan posisi mama untuknya. Ini sebagai penebus rasa bersalahku padamu mama.
Biarkan kita tak satu darah aku yakin ikatan kasih akan lebih kuat.Aku tulis pesan pada caca. Dan kuletakkan diatas meja agar dia tidak kebingungan kalau mencariku.
Karena aku gak bawa mobil ke jakarta. Jadi aku putuskan buat naik taksi. Gak jauh sih cuma 10 menit sampai. Ya aku sampai di sma harapan.
Kesan pertamaku saat memandangnya. Mampu mengalirkan air mataku yang sejak tadi kutahan. Aku duduk di depan sma. Di halte bus.
Disana. Didalam gedung sma. Tempatku menimba ilmu. Tempatku bersahabat bersama kawanku. Tempatku tumbuh. Membangkitkan kenangan lama.
Aku kembali termenung. Ditemani mendung. Pagi ini mendung.
Sama dengan hatiku yang mendung.Bintang. Jauhkah kau dari tempat ini
Bintang. Begitu tak berartikah diriku hingga selama ini aku menghilang tak pernah kau cari.
BintangHanya dia yang selama ini tetap hidup di hatiku. Meski tak sekalipun dia datang mengambil hatinya yang kubawa
Meski kini ada orang lain disampingku aku masih menginginkannya. Dosakah aku. Salahkah aku.
Aku terus saja termenung diantara kemaraian jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana
General FictionMampukah Alana terus bertahan seperti ini. "Ya ALLAH, berilah aku kekuatan untuk terus bertahan. Membuka semua kisah. Menghapus rasa kesal dan sakit hati. Ya ALLAH balaskan rasa sakit yang kualami ini kepada dia yang menyakitiku. Sama seperti dia me...