Malam yang kunanti

26 1 0
                                    

Dalam setiap doaku kak, aku menginginkanmu kembali pulang.

" kakak kemana ja"

" maafin, kakak ya. Kakak gak bermaksud buat kamu sedih ca."

"Kak, aku gak mau keadaan terus seperti ini. Papa pergi gak pernah pulang. Mama udah gak ada. Terus kakak mau ninggalin caca juga."

" bukan itu maksud kakak. Tapi keadaan sudah beda Ca."

" berarti kakak tetep ninggalin aku sendiri."

Tak bisa kujawab pertanyaan caca. Aku masih manusia biasa yang tak pernah lepas dari rasa sakit hati. Bertahun - tahun aku lari. Aku menepi dari hidup yang ribet ini. Dan sekali lagi aku gak bisa melupakan rasa sakit saat aku menginjakkan kaki ke rumah ini. Apalagi kala aku dengar bahwa mama, ibuku telah tiada. Aku anak durhaka. Bertahun-tahun aku coba menghindari konflik keluarga. Namun yang terjadi mama pergi tanpa menungguku.
" kak, kakak tahu berhari-hari mama, gak mau makan cuma nyari kakak. Bahkan sampai ke jogja. Kak. Mama tuh sayang sama kakak. Tiap hari kerjanya cuma nangis."
Aku hanya bisa menangis tanpa henti. Seakan air mata ini tak terbendung lagi. Rasa sesak yang kualami selama ini. Ternyata disinilah sembuhnya.

" mama. Maafi aku"
Kataku sambil terisak. Caca memelukku erat.

Alana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang