2

871 107 0
                                    

kring kring!

alarm dari ponsel seorang perempuan berbunyi yang menandakan ia harus bangun untuk bersiap-siap bekerja. ia mematikan alarm dari ponselnya tersebut dan bangun dari tidurnya.

perempuan tersebut menuju dapurnya dan mengambil beberapa potong roti untuk dipanggang, lalu ia mengambil telur di kulkas dan membuat telur ceplok.

setelah ia selesai membuat sarapannya, ia memakannya dimeja makan. matanya kemudian menatap telepon yang cahayanya terus berkedip dikarenakan adanya voicemail.

ia menekan salah satu tombol untuk mendengarkan isi voicemail.

"jiyeon, ini mama. apakah kamu sudah bangun?"

perempuan bernama jiyeon itu kemudian mendengarkan voicemail dari ibunya sambil mengoles roti panggang dengan selai.

ia memakan roti yang telah diolesi oleh selai, sambil mendengarkan ocehan ibunya di voicemail. paling-paling tidak jauh dari hal mengurus diri yang benar dan sebagainya.

"oh ya, jiyeon..."

mendengar nada bicara ibunya di voicemail sedikit berubah, jiyeon menjadi sedikit lebih saksama mendengarkannya.

"apakah kamu sudah punya pacar?"

jiyeon yang mendengarnya langsung tersedak dan buru-buru mengambil minum.

"kalau belum, mama ingin memperkenalkan kamu ke-"

sebelum sang ibu menyelesaikan kalimatnya, jiyeon langsung mematikannya.

ia sudah tahu bahwa sang ibu pasti ingin menjodohkannya.

tak lama, terdengar bunyi notifikasi dari ponselnya yang menandakan adanya pesan masuk. ia mengambil ponsel miliknya dan ada pesan masuk dari seseorang yang bernama xuanyi.

xuanyi
bona hari ini deadlinenya ya jam 2 siang gue tunggu di kafe biasa

ia lalu menghelakan napas. deadline yang xuanyi maksud adalah deadline untuk menyerahkan naskah novel miliknya. ya, jiyeon -atau bona- adalah seorang penulis novel yang karyanya cukup diminati banyak orang terutama kalangan remaja.

dan xuanyi merupakan editor sekaligus sahabat baiknya di penerbitan.

bona segera menghabiskan sarapannya dan menuju kamar mandi untuk mandi. setelah itu, ia berpakaian dan mengambil laptop miliknya, untuk membuka kembali draft naskahnya.

ia mengecek setiap detailnya dengan teliti. hal tersebut memakan waktu berjam-jam sehingga tidak terasa baginya waktu sudah menunjukkan pukul 1.30 siang. yang berarti pertemuannya dengan xuanyi setengah jam lagi.

"oh, shit-" umpat bona. ia langsung buru-buru mengganti baju rumahnya menjadi baju pergi dan berdandan rapi. tak lupa ia membawa laptop miliknya dan segera keluar dari apartemennya.

ia menuju tempat pertemuannya dengan xuanyi menggunakan kereta. dan sialnya, kereta mengalami gangguan sehingga membuat perempuan tersebut terlambat sampai tujuan.

bona sampai di kafe pukul 2.30. dan xuanyi sudah duduk manis sambil makan.

"bona, lu telat,"

"sori, sori. tadi kereta ada gangguan," bona lalu duduk dan membuka laptopnya. "nih, kalo lu mau baca. gue mau pesen makanan dulu,"

sementara xuanyi membaca, bona memesan makanan dan tak lama pesanannya jadi. ia kembali menuju meja tempat xuanyi duduk.

ia pun memakan makanannya. "bona, tumben banget lu mau bikin romance. dan ini kayak gue tau deh ceritanya,"

bona cuman meng'hm'kan karena ia sibuk dengan makanannya.

"oh, ini kan cerita lu sama joshua dulu ya?"

dan bona langsung tersedak.

"lah anjir lu masih ada perasaan sama dia?"

"bacot lu"

dan jadilah xuanyi tertawa-tawa. "kangen ya lu sama dia?"

bona hanya diam melanjutkan makannya.

"yang itu terus gimana? et gue lupa, udah ada yang lain dia mah"

"yang itu udah gue lupain sori, ya,"

xuanyi masih tertawa-tawa melihat reaksi bona.

dan sebenarnya dalam hati, ia mengiyakan pertanyaan xuanyi yang menyangkut tentang joshua.

tapi ia tidak yakin apakah joshua -masih- merasakan hal yang sama.

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang