keesokannya, bona menuju ke rumah joshua. selama perjalanan, ia benar-benar merasa gugup karena sudah lama sekali sejak dirinya bertemu dengan nyonya hong.
dan sesampainya disana, ia malah disambut oleh nyonya hong sendiri.
"loh, jiyeon? sudah lama sekali~" nyonya hong memeluk bona yang sudah seperti putrinya sendiri dan mencium pipinya beberapa kali.
"tante, lama nggak ketemu," senyum bona, memeluk nyonya hong juga.
"sudah kubilang, panggil aku ibu," koreksi nyonya hong yang membuat bona tertawa. baginya, ibu joshua ini tidak berubah.
"ayo, masuk. jisoo ada di dalam," ajak nyonya hong dan bona mengikutinya dari belakang.
mereka menuju ke ruang keluarga, dan mendapati joshua yang sedang membaca buku.
"ah, jiyeon," joshua langsung menutup bukunya dan berdiri menghampiri bona.
"nah, sekarang mama ingin tahu. apakah ada sesuatu yang terjadi di antara kalian berdua?" alasan nyonya hong bertanya seperti itu karena nalurinya mengatakan ada sesuatu di antara mereka berdua.
"bagaimana kalau kita berbicara di halaman belakang?" usul joshua dan nyonya hong menyetujuinya.
mereka bertiga kemudian menuju ke halaman belakang. di halaman belakang, terdapat taman yang cukup luas dan ada tempat untuk sekedar duduk-duduk.
joshua dan bona duduk bersebelahan sambil menghadap ke nyonya hong.
"jadi begini ma..." joshua mengambil napas terlebih dahulu, agar ia tidak terbata-bata.
"waktu itu, mama memintaku mencari perempuan kan? dan perempuan di samping ini adalah kekasihku," ujar joshua sambil menunjuk ke bona. orang yang ditunjuk pun menjadi malu seketika.
"SEJAK KAPAN?! akhirnya anak mama mempunyai kekasih..." nyonya hong berakting menangis.
"dengarkan dulu, ma..."
"baiklah, siap!"
"dan kemarin... aku habis melamarnya..."
nyonya hong mencoba memproses kalimat yang baru saja diucapkan oleh anaknya. dan ia langsung heboh sendiri.
"MELAMARNYA?! ANAKKU SUDAH DEWASA TERNYATA!" nyonya hong langsung memeluk joshua bangga, dan bona tertawa melihatnya.
"omong-omong, sudahkah kamu membicarakan ini dengan ibunya jiyeon?" tanya nyonya hong.
"soal itu, ibunya sebentar lagi akan datang," jawab joshua mantap. dan tak lama, terdengar bunyi bel. nyonya hong beranjak dari duduknya dan menuju ke pintu depan. setelah membuka pintu dan melihat orang yang menekan bel, ia terkejut.
"loh, kim! lama nggak ketemu!" nyonya hong dan nyonya kim pun berpelukan.
"aku ke sini karena di panggil oleh jisoo. dan katanya juga, ada jiyeon. ada dimana mereka?"
"mereka ada di belakang," nyonya hong menuntun nyonya kim ke halaman belakang. selain itu, nyonya hong memberitahu nyonya kim soal lamaran joshua kepada bona.
"jiyeon!" nyonya kim memanggil bona, dan bona memeluk ibunya. setelah itu, nyonya kim menoleh ke joshua.
"wah, wah, sekarang kamu jadi menantuku, begitu?" tanya nyonya kim.
"i-iya, ma..." pipi joshua menjadi sedikit bersemu mendengarnya.
"kalau kamu meminta restu, tentu ku berikan," dan ucapan tersebut membuat joshua dan bona terkejut sekaligus senang.
"yah, lagipula aku bisa mempercayai jiyeon kepadamu," tambah nyonya kim lagi.
"terima kasih, ma," kata joshua.
"nah, sekarang aku dan dia akan mengobrol-obrol. aku tinggal kalian berdua," nyonya hong menarik nyonya kim, lalu meninggalkan joshua dan bona.
"jiyeon, ke tempat dulu, yuk?" ajak joshua, dan bona mengangguk.
joshua lalu mengambil sepeda di garasi, lalu menyuruh bona untuk duduk di belakang. lelaki tersebut lalu memboncenginya menuju ke sebuah tempat yang letaknya agak jauh dari kediaman keluarga hong.
mereka kemudian sampai di tempat tujuan. tempat tersebut adalah sebuah pantai. bona turun dari sepeda, lalu menunggu joshua yang sedang menstandari sepeda.
bona lalu sedikit berlari menuju pantai. "rindunya~"
"sudah lama juga, ya..."
"terakhir kali dulu kelas 10, sih," kata bona sambil melihat ke sekitar.
joshua lalu melepas sandal yang ia pakai untuk dijadikan alas duduk. ia pun duduk, diikuti oleh bona.
"shua-ya, aku... benar-benar bahagia sekarang," bona menyenderkan kepalanya ke pundak joshua.
"benarkah...? apakah kamu pikir kamu akan bahagia bersamaku?"
bona mengangguk. "ya, being with you makes me happy,"
"then, being with you makes my life perfect,"
bona terkekeh mendengarnya. "tapi kita belum memberitahu yang lain,"
"lebih baik seperti itu,"
"baiklah, baiklah~"
mereka berdua pun saling diam satu sama lain menikmati momen ini.
"love you, kim jiyeon,"
"love you too, hong jisoo,"
END
makasih banyak udah mau baca sampai sejauh ini!
i really appreciate it ;; - ;;
dan boshua shipper makin banyak ya :') seneng :')and pls keep support joshua, bona, seventeen, and wjsn!!!
sampai jumpa! 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect
Fanfictiontentang Joshua dan Bona yang saling memendam rasa. ;; lowercase