1

1.4K 121 4
                                    

"jisoo,"

"ya, ma?"

"kemari sebentar,"

perasaan joshua seketika menjadi tidak enak ketika sang ibu memanggil namanya. terutama ketika sang ibu menggunakan nama aslinya.

"mama langsung to the point saja ya,"

joshua mengangguk.

"mama ingin kamu bertemu dengan anak perempuan teman mama-"

sudah ia duga, pasti sang ibu akan membicarakan hal itu.

"ma, maaf aku akan terlambat," sebisa mungkin joshua menghindar dari ocehan tentang itu dengan ibunya dan ia keluar dari rumah.

ia bisa mendengar sang ibu langsung mengomelinya.

tapi lelaki tersebut tidak mempedulikannya.

joshua kemudian berjalan menuju tempat kerjanya yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya sehingga mengharuskan dirinya menaiki kendaraan umum.

kapan mama akan berhenti membicarakan hal itu..?

hal itu yang dimaksud adalah tentang mencari jodoh.

padahal umurnya masih berkepala dua, dan ia sudah disuruh mencari jodoh?

ia sungguh tidak mengerti dengan pemikiran ibunya.

tak terasa dirinya sudah sampai di tempat kerjanya.

sebuah perpustakaan besar yang berada di pusat kota.

joshua memiliki pekerjaan sebagai penerjemah buku-buku bahasa asing dan ia cukup menyenangi pekerjaannya tersebut walaupun gajinya tidak begitu besar atau malahan terkadang tidak digaji.

tetapi disamping itu juga, ia merupakan guru bahasa inggris untuk les privat. jadi setidaknya ia memiliki penghasilan dari pekerjaan yang lain.

tak lupa ia mengabsen dirinya, dan ia melepas jaket panjang yang ia kenakan.

joshua lalu mulai bekerja.

"tumben banget kak, lu udah dateng,"

joshua menoleh dan itu adalah wonwoo, adik kelas sekaligus sahabat dekat joshua saat sekolah dulu yang juga bekerja di perpustakaan.

"ngehindar, biasa,"

wonwoo langsung mengerti apa yang joshua maksud.

"tapi bener sih apa kata tante, kenapa lu ga cari cewek? bukannya banyak cewek yang mau sama lu?"

"gue belum nemu yang pas,"

"halah, alesan paling klise." ujar wonwoo. "jangan bilang lu masih nunggu dia?"

"iya, joshua masih nunggu dia,"

joshua dan wonwoo menoleh dan yang berbicara barusan ternyata adalah jeonghan yang juga merupakan salah satu sahabat baik joshua.

jadilah joshua terdiam dalam waktu yang cukup lama.

"hah? yang bener? gila sih lu, kak,"

"udah, udah. lu berdua balik kerja aja sana," joshua mengusir jeonghan dan wonwoo lalu kedua lelaki tersebut pergi.

ia menjadi kepikiran dengan perkataan wonwoo barusan.

mungkin saja wonwoo benar, dirinya masih menunggu seseorang yang telah ia sukai -atau malah ia cintai- sejak lama.

perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang