3 weeks ago~
Luffy dan Lucy sedang berada di kursi penumpang di dalam taksi. Mereka menaiki taksi bersama setelah berbincang-bincang di cafe dan berbelanja--pakaian untuk Luffy--bersama (Chapter #11). Saat ini Luffy basah kuyup karena hujan yang tiba-tiba mengguyurnya seorang diri (Lucy tidak terkena air hujan). Air hujan yang hinggap di pakaiannya kini berjatuhan ke lantai di dalam taksi dan juga kursi penumpang.
"Hujannya reda!! Kenapa hanya sebentar? Seolah dia (hujan itu) hanya ingin membanjiri kamu." Canda Lucy.
Luffy hanya terdiam.
Luffy memikirkan hal seperti itu memang sudah tidak aneh lagi terjadi padanya.
"Bergeser sedikit, nanti kamu kena basahannya," Luffy menghentikan keheningan di dalam taksi.
"Enggak apa-apa." Balas Lucy.
"Kantor kamu dimana?" Tanya Luffy sambil menggigil kedinginan.
Melihat Luffy menggigil, Lucy meminta driver taksi mematikan ac dan menghidupkan pemanas meskipun di luar taksi hujan telah reda.
"Kantor aku tidak jauh dari Pasar Baru," jawab Lucy setelah urusannya dengan pemanas selesai.
Beberapa saat kemudian mereka tiba di lokasi yang dituju Luffy. Taksi menepi ke kiri jalan.
"Toko tujuan kamu di dalam gang sebelah sini kan?" Sebut Lucy dengan menunjuk ke arah kanan taksi.
"Iya," katanya singkat.
Saat akan mengeluarkan dompet, Lucy menghentikan.
"Tidak usah, aku saja yang bayar nanti." Ucap gadis manis itu.
"Tidak apa-apa, aku sudah banyak hutang budi padamu. Kali ini biarkan aku yang membayar," ungkap Luffy sambil memberikan uangnya pada driver taksi.
"Terima kasih," balas gadis berlengan mungil itu sambil menyodorkan tangannya ke arah Luffy.
"Terima kasih juga untuk hari ini," balas Luffy bersamaan dengan menyambut tangan Lucy. Mereka bersalaman dan berpisah di sana.
***Luffy berjalan mendekat ke arah toko kelontong milik kenalan Frans. "Akhirnya sampai," ucap Luffy saat berada di depan toko tersebut.
Saat akan masuk ke toko tersebut, bahunya di tepuk oleh seseorang dari belakang. Luffy berbalik dan melihat pria paruh baya di sana.
"Luffy temannya Frans ya?" Tanya pria paruh baya itu.
"Iya pak, bapak tau dari mana?" Luffy heran.
"Saya pamannya Frans, saya pemilik toko ini. Dia bilang kamu ingin bantu saya kerja di sini." Ungkapnya cepat.
"Oh iya betul pak, tujuan saya ke sini memang ingin melamar pekerjaan." Jawab Luffy.
"Baik kamu diterima. Mulai besok kamu bisa bekerja di sini. Besok jangan lupa datang pukul 09.00 WIB. Oh ya ingin masuk dulu?" Papar pria itu.
"Oh tidak usah pak, saya akan datang kembali besok. Terima kasih pak!!" Ucap Luffy semangat.
Luffy kembali berjalan pulang menuju kos-kosannya setelah perbincangan mereka berakhir.
Tidak di sangka-sangka akan semudah itu Luffy mendapatkan pekerjaan barunya.
Luffy berpikir, "Mengapa kali ini terlalu mudah?"
Kemudian Luffy berpikir semuanya mungkin hanya kebetulan dan tidak terlalu menghiraukan hal tersebut.Sesampainya Luffy di depan kamar kosnya, ia mendapatkan telepon dari nomer yang tidak dikenal.
Kemudian dia mengangkatnya dengan cepat. "Halo?"
"Selamat siang, saya dari developer perumahan xxx. Anda yang bernama bapak Luffy?"
"Iya betul," balas Luffy dengan cepat.
"Saya ingin mengkonfirmasi kembali pak, ada sedikit kesalahan dari hadiah rumah yang bapak dapatkan." Paparnya.
Luffy sudah memiliki firasat bahwa dia tidak akan jadi mendapatkan hadiah itu, karena jarang sekali hal baik yang menimpanya.
"Oh tidak apa-apa pak. Terima kasih sudah memberita--" jelas Luffy yang tiba-tiba terpotong.
"Iya, kami melakukan kesalahan, mohon maaf sebelumnya, hadiah yang bapak dapatkan seharusnya bukan rumah senilai 500 juta tapi 1,5 M." Paparnya.
Luffy membeku seperti ada sengatan listrik bertegangan besar yang lewat dari telepon ke ujung kakinya.
"Besok tolong datang ke kantor kami untuk menukarkan kunci, mengambil surat-surat, dan menyelesaikan administrasi." Jelasnya lagi kemudian Luffy menutup teleponnya dengan keadaan yang masih tercengang.
"Oh iya, dimana ya aku taruh kunci hadiah itu? (Kehilangan kunci di Chapter #9)" kata Luffy berbisik pelan sambil masuk ke dalam kamar kosnya.Esoknya Luffy berangkat menuju ke kantor developer tanpa membawa kunci yang diminta. Dia telah mengobrak-abrik kamarnya untuk mencari kunci itu. Sesampainya di kantor developer, Luffy memberitahukan bahwa kuncinya hilang dan dia masih mencari kunci tersebut. Pihak developer mengatakan tidak akan ada denda yang dibebankan kepada Luffy karena kunci itu memiliki sensor pendeteksi bila dicuri atau disalahgunakan. Namun, Luffy tetap diminta mengembalikannya bila menemukan kunci itu kembali. Setelah urusan administrasi selesai, pihak developer memberikan surat-surat bangunan dan memberikan kunci yang baru.
"Alamat rumah anda yang baru di perumahan Setra Duta. Kami akan mengantarkan anda setelah ini." Jelas pria perwakilan dari pihak developer.Luffy dan pria dari pihak developer sedang berada di hadapan rumah barunya. Ia terkejut dan terkesima mendapati hadiah rumah yang diberikan kepadanya berada tepat di depan rumah Lucy. Dia ingat betul dimana rumah Lucy meskipun hanya sekali ke sana--mengantarkan tas Lucy. Luffy merasa bahwa dalam dua hari ini dia mendapatkan keberuntungan yang beruntun. Dari pekerjaan yang tiba-tiba didapatkannya dengan mudah, kemudian hadiah rumah yang lebih tinggi nilainya--dari yang sebelumnya dia dapat--sampai menjadi tetangganya Lucy. Bahkan, keberuntungannya belum juga berakhir setelah mengetahui Lucy merupakan tetangganya. Dia juga dibantu pindahan ke rumah yang baru oleh pihak developer secara cuma-cuma alias gratis sebagai tambahan service.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCK, LOVE, LIFE (COMPLETE)
ChickLitRank #1 in award category; rank #204 in Chicklit 10/12/17 Tentang gadis beruntung dan lelaki yang memiliki kesialan sejak lahir. Keduanya bertemu, dan segalanya berubah. About lucky girl and unlucky boy. Selesai pada Desember 2017 Notes : Please don...