Juuichi

368 27 0
                                    

Jungkook POV

Uhh lapar! Daritadi pagi aku belum memasukkan makanan kedalam perutku, aku lupa untuk sarapan. 'Eomma, appa jeongmal mianhae jika kookie pernah buat kalian kesel dan selalu buat masalah. Tapi percayalah bahwa kookie menyayangi kalian! Selamat tinggal!'  batinku mendramatisir. Aku memang bodoh ah! Babo! (4×)
"Kau kenapa sih? Daritadi grusak grusuk kaya cacing kepanasan! Diamlah kook aku ingin menyaksikan ini dengan tenang!" Ucap Suga Hyung agak dingin.
"Jeongmal mianhae Hyung! Aku hanya kelaparan, tadi pagi aku tak sempat makan. Aku kelaparan Hyung~ Kau tau dimana kantinnya Hyung?" Tanyaku pada Suga Hyung.
"Aku tidak tau kook." Jawabnya singkat. Dan aku hanya menghela nafas pelan.
"Mau ke kantin bersamaku?" Tawar V Hyung.
"Bolehkah? Asiik! Gomawoyo Hyung! Kajja aku sudah sangat lapar!" Ucapku senang karena ada yang mau menemaniku.

Sebenarnya kami sempat bingung dimana kantinnya, tapi untunglah kami selamat sampai tujuan. Yap disinilah kami di kantin super elit sekorea. Satu kata untuk mendeskripsikan sekolah ini Perfect! Tiba-tiba... 'kruyukk' yahh Karena aku sudah kelaparan, aku segera menarik  tangan V Hyung ke salah satu mini restaurant disana dan menempatkan diri di pojok ruangan. Aku dan V Hyung masih menggunakan masker dan topi untuk menyembunyikan identitas kami. Setelah kami duduk, ada seorang pelayan yang mendatangi kami dan memberikan buku menu serta menjelaskan beberapa makanan terlaris disini. Setelah pelayan itu pergi aku dan V Hyung segera memilih makanan, dan mengordenya lewat gadget yang sudah dipersiapkan. 15 menit kemudian makanan beserta minumannya datang, aku mengucapkan terima kasih dan pelayan itu pergi. Aku makan seperti orang yang tidak makan berminggu-minggu, sangat lahap! Beberapa menit kemudian aku dan V Hyung sudah selesai, setelah itu aku membayar semua makanannya dan beranjak pergi meninggalkan mini restaurant itu. Namun ditengah jalan v hyung bilang bahwa dia melupakan sesuatu di mini restaurant itu dan menyuruhku untuk duluan saja.

Aku berpikir mungkin lebih enak jika berjalan jalan disekitar sekolah ini terlebih dahulu, sebelum kembali ke lapangan. Iya ide bagus! Aku berjalan-jalan mengelilingi koridor² kelas, taman yang sejuk, serta beberapa gedung² yang ada disini. Aku terus mengelilingi sekolah ini sampai tak sadar bahwa sekarang aku ada di belakang sekolah, samar² aku melihat sebuah taman dengan danau buatan yang sangat indah dan entah mengapa aku seperti ingin mendatanginya. Aku berjalan mendekati taman itu, namun sebelum aku masuk kedalam taman itu, aku mendengar seperti suara teriakan yeoja.

"Nih rasain! Gimana airnya dinginkan? Kurang baik apa kita?" Teriak seorang yeoja dan disusul suara air yang jatuh. Aku makin penasaran.
"Heh, kita masih baik ya. Ngeladenin jalang kaya kamu! Lagian kamu ngapain sih pake acara genit genitan sama Bangtan? Apalagi Jimin! Gak usah sok kecantikan deh! Inget ya! Jimin tuh milik aku selamanya! Denger gak?! Se. La. Ma. Nya. Paham gak jalang? Masih mau jadi murahan? Kalo iya sana ke club malam dan melayani Om Om mesum sampe puas! Asal jangan genitin Jimin!!" Teriak yeoja yang lainnya. Aku kaget sumpah kaget, jadi cuma gegara si korban yang deket dengan kami terutama Jimin Hyung akan dibully seperti ini? Aku tak tau akan sampai separah ini!
"Kyaaa! Hajima! Jangan menyentuhku dengan tangan kotor kalian!"
"Heh kau mulai berani hah?!!" Dan disusul teriakan korbannya. Aku harus memberi tahu Jimin bahwa ada siswi yang dibully karenanya. Akhirnya kuputuskan untuk membantu korban, karena sepertinya ini menyangkut keseluruhan Bangtan bukan hanya Jimin Hyung saja. Aku berjalan santai memasuki taman belakang itu. Mereka kaget karena aku datang, mereka semakin panik tatkala aku berjalan perlahan mendekati mereka.

"Apa yang kalian lakukan disini beramai ramai?" Ucapku seraya membuka maskerku. Mereka tampak semakin ketakutan.
"Bisakah lepaskan tangan kotor kalian dari rambut yeoja itu?" Tanyaku semakin mendekat kearah mereka, Yap mereka semakin panik karena ulahku.
"Kalian tau? Aku sudah mendengar semuanya dari kalian. Jadi~ kalian berpikir bahwa ia genit terhadap kami? Dan menganggap Jimin Hyung adalah milik kalian? Hm~ hm~ aku curiga, bahwa sebenarnya yang kurang belaian itu adalah kalian?" Ucapku terus memojokkan mereka.
"Satu lagi! Apakah kalian tau bahwa yang sedang kalian bully itu adalah muridku? Kalian mengusiknya berarti kalian juga mengusikku. Baiklah akan kutelpon Jimin Hyung sekarang, agar kalian tau apa sanksinya bila kalian mengusik kami lagi!" Ucapku seraya menelpon Jimin Hyung dan menekan tombol loudspeaker.

'Yeobseo? Ada apa kookie-ah? Taehyung sudah kembali, tapi kau belum. Kau dimana?'

Mianhae Hyung! Tapi bisakah kau ketempatku? Tolong bawa Yoonji juga. Dan suruhlah ia untuk mengambilkan pakaian Yoonmin. Ada Sasaeng Hyung!

'Apa?! Sasaeng? Oke, sekarang aku sedang ke kelas Yoonji untuk mengambil pakaian. Cepat katakan dimana posisimu sekarang?'

Aku? Hmm bilang saja pada Yoonji, Taman belakang yang ada danau buatannya berada di paling belakang sekolah. Cepat Hyung! Kasian Yoonmin kedinginan.

'Nde! Tunggu kami!'
Clickk~

"Hn, bagaimana? Kurang baik apa coba aku? Aku sudah mempertemukan kalian dengan Jimin Hyung! Selepas ini kalian harus berterima kasih ya?!" Ucapku pada mereka yang sama sekali tak direspon. Akhirnya aku mendatangi Yoonmin yang terlihat kedinginan karena semua pakaiannya basah.

"Nih! Aku tak ingin kau sakit! Lagipula ini jaketmu kan?" Ucapku seraya melepaskan dan memberikan jaketku padanya.
"Tapi kan ini kuberikan sebagai hadiah dari fans!" Ucapnya bergetar dan menolak dengan halus jaketnya.
"Arra~ tapi lihatlah keadaan mu sekarang. Kau kedinginan, jika kau tidak ingin menerimanya karena ini jaketmu. Tolong terimalah ini dariku." Ucapku sambil meletakkan jaket tadi ke pundaknya.
"Kamsahamnida Sunbae" ucapnya pelan, tapi masih bisa kudengar.

Tak lama kemudian Jimin Hyung dan Yoonji sudah sampai ditaman. Yoonji langsung berlari kearah Yoonmin dan memeluknya. Dan Jimin Hyung menghampiriku sambil melihat ketiga yeoja tadi sinis.
"Jadi mereka Sasaeng nya kook? Aku kira mereka cantik, tapi aku salah besar ya? kenyataannya mereka bahkan lebih rendah dari sampah yang ada dijalan!" Ujar Jimin Hyung sarkas.
"Kalian ingin memilikiku? Maaf tapi sesayang sayangnya aku pada Army, aku masih punya selera tinggi bukan seperti kalian! Rendahan! Dan satu lagi, jangan pernah mengharapkan aku untuk menjadi milik kalian, karena sesungguhnya sudah ada yang memilikiku. Dia cantik, tidak seperti kalian kotor!" Ujar Jimin Hyung semakin sinis pada mereka.

"Ya!! Siapa diantara kalian yang menjambak rambut Yoonmin! Jujur padaku! Dan siapa yang menuangkan air mineral dingin kepadanya?! Atau mungkin kalian semua menyiksanya? Hah kalau begitu kalian akan dapat sanksi pribadi dariku karena kalian berani menyentuh Yoonmin dengan tangan kotor kalian!!" Teriak Yoonji marah, dari sorot matanya sudah ketahuan kalau ia sedang dipuncak.
"Yoonji! Berhenti!" Ucap Jimin Hyung mencoba menahan Yoonji. Namun sia-sia amarah Yoonji jauh lebih banyak daripada akal sehatnya sekarang.

"Mengapa kau tak menghentikannya Yoonmin?" Tanyaku padanya.
"Tidak bisa oppa. Aku dan Yoonji memiliki prinsip Saling melindungi satu sama lain. Jadi jika diantara kami ada yang diganggu maka yang satunya akan membela!" Ucapnya sambil tersenyum manis kepadaku.
"Jimin oppa! Untuk Sekarang janganlah kau menganggu Yoonji! Biarkan ia melakukan apa yang ingin ia lakukan!" Teriaknya memberi tahu Jimin.

"Ya! Apakah kalian semua tahan banting? Hm? Kuharap kalian semua tahan banting, karena aku akan membanting kalian sampai tulang rusuk kalian tak terbentuk lagi!" Ujar Yoonji dengan nada yang sangat menusuk dan aura dendam yang sangat pekat.
"Yoonji-ya! Kau boleh balas dendam tapi ingat kau harus membatasi kekuatan mu itu! Atau janganlah main fisik dengan mereka mainlah saham dengan orang tua mereka. Yaa itung itung saham kita bertambah kan, mau?" Yoonmin yang mengatakan itu, sepertinya ia berhasil mencegah Yoonji mengamuk.
"Ide bagus eonnie, kurasa itu lebih bermanfaat daripada bermain fisik dengan mereka yang hanya membuat tanganku menjadi kotor!" Sumpah Yoonji serem klo udah marah.

Yoonji kemudian berbalik kearah Yoonmin, dan mereka sepertinya fokus terhadap gadget mereka. Karena penasaran, aku pun melihat apa yang sedang mereka lakukan dengan tab itu. Saat melihatnya, aku kaget karena mereka sedang memberi kan ancaman kepada orang tua yeoja yang mem-bully. Isi ancaman itu mengerikan bagi mereka yang mengerti.

Anak kalian sedang kami sandera, jika ingin anak kalian selamat tanpa luka gores sekecilpun, kalian harus datang ke Hotel xxx jam 22.00 besok malam seraya membawa saham kalian sebesar 1,3%
Kutunggu kalian!!

To Be Continue~
Gimana? Tambah gaje ya? Of course! Yaah sebenernya erda udah buat beberapa chap, tinggal dipublish aja. Tapi ya satu² aja biar lama😂 and mungkin aku akan Hiatus atau mungkin late update bener² late cuz erda udah kelas 9 so you know lah~ Ok just that see you In April~
Hope you like it!
See you In the next chap~

erdadwis❣

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang