Go!

665 30 0
                                    

Yoonji POV

Sesuai perkataan eomma ku, aku pergi keruang kesehatan berniat membantu eonnie gentayangan itu. Masih ada beberapa jejak aku menangis tadi, walaupun aku sudah mencuci mukaku dan memperbaiki penampilan rambutku yang sedikit berantakan, namun tetap saja bekas aku menangis masih ada. Dalam hati aku membatin 'aduuuh aku lupa Seoyeon eomma dan Seoyu eonnie kan anggota kesehatan juga dan pastinya aku akan ditanya tanyai tentang mataku yg sembab ini' dan benar saja aku tak lepas dari penglihatan tajamnya eomma Seoyeon (kalian tau lah matanya tajam setajam silet:v). Saat aku berjalan mendekati eonnie gentayangan, tiba-tiba Seoyeon eomma menepuk pelan pundaku dan bertanya. "Mukamu- *menunjuk mukaku* kau habis menangis ya? Jujur saja padaku dan jangan membantah. Bila kau berbohong sekalipun kau tak akan menang karena aku punya bukti yg cukup kuat mengerti?" Ucapnya seperti mengancamku walau tidak menggunakan intonasi itu. "Ceritakan pada kami juga" timpal Seoyu eonnie. Dan seketika sudah ada Hyunra eonnie dan Saara juga selain mereka. 'gleekk hah aku pasrah sajalah daripada aku disetrum oleh mereka (air+listrik= badai tekniknya darui:v Shinobi kumogakure, jauh lebih mematikan:v jadi nyambung ke Naruto kan😂) ' batinku pasrah.
"Oke, aku akan cerita. Tapi bisakah kita fokus dulu disini? Banyak siswa yg butuh ditenangkan agar ia tak trauma kedepannya. Akan ku ceritakan di dorm aku janji" ucapku sambil mengacungkan jari manisku.
"Jinjja? Okelah" jawab Seoyeon eomma akhirnya.
"Bagaimana bisa fokus, orang daritadi si kucing aja belum balik kok!" Ujar Hyunra.
"Memang Seoyeong eonnie kau suruh ngapain?" Tanya Seoyeon eomma.
"Mengambil oxycan digudang, tapi sampai sekarang belum balik lagi kesini dia." Ucap Hyunra eonnie menjelaskan.
"Yasudah biar kususul saja eomma!" Ucapku ke Seoyeon eomma. Dia hanya mengangguk tanda mengizinkan. Setelah dapat izin aku segera berlari menuju gudang kesehatan tempat yang dituju oleh bude. Setelah sampai di gudang, aku membuka pintunya dan melihat sekeliling, dan aku tak melihat si bude kucing itu. Saat hendak memasuki gudang itu, aku mendengar suara teriakan yang cukup nyaring dan segera saja aku menuju sumber suara itu. Ehh ternyata suaranya si bude, dia lagi dikamar mandi dan teriak teriak gak jelas gitu, dan aku hanya memasang muka datar saat bilik tempat bude terbuka. "E-eh Yoon- Yoonji? Kenapa kau disini?" Tanyanya gelagapan karena ada aku didepan bilik tempatnya berteriak. "Aku yang harusnya bertanya bude, mengapa bude teriak teriak gitu kaya kesetanan?" Jawabku masih dengan muka datar.
"Em-mm i-itu, arrgh kan aku yang bertanya duluan, jadi jawablah dulu!" Ucapnya.
"Nae aku diperintahkan untuk menemuimu di gudang kesehatan, karena kau tak kunjung kembali dan membuat semua orang menunggu. Dan kukira kau lambat karena ada masalah disini eh tau taunya kau malah teriak teriak gak jelas dikamar mandi, sungguh kegiatan unfaedah!" Jawabku pada bude masih dengan muka datar ku.
"Aiissh bisakah wajah datarmu itu dihapuskan? Itu membuatku sedikit merinding. Nae, ppalli kita ambil oxycannya lalu kembali ke ruang kesehatan, aku akan jelaskan mengapa aku teriak² seperti kesetanan didorm." Ucapnya menyuruhku untuk tidak bermuka datar lagi, lantas aku tersenyum dan menariknya keluar dari kamar mandi dan masuk ke gudang untuk mengambil oxycan nya.

Setelah mendapatkan apa yang kita cari, aku dan bude segera turun untuk kemudian ke gedung sebelah, ruang kesehatan dan gudang letaknya sedikit jauh. Saat menuruni tangga, samar samar aku melihat sosok Yoonmin dilapangan, aku tak begitu yakin dengan penglihatan ku ini Karna aku mempunyai sedikit mins. 'bukankah itu Yoonmin, tapi mengapa bude tidak melihatnya ya? Dan bukankah Yoonmin ada dirumah sakit? Lalu siapa yang ada dipinggir lapangan itu?' batinku bertanya tanya.

Saat aku dan bude berjalan, sosok itu juga berjalan kearah kami. "Yoonji bukankah itu-? Yoonmin?" Tanya bude. "Bude baru sadar? Aku sudah melihatnya daritadi. Dugaan ku sih begitu tapi bukannya dia dirumah sakit ya? Lalu yg didepan itu siapa dong?" Jawabku, aku mulai panik sungguh. Saat jarak kami dengan sosok itu tinggal 10 meter, aku berbisik kepada bude "bude kita lewat jalan memutar saja yuk, aku sedikit takut, kita berlari saja ya bude?" "Ayuk!" Jawabnya yang juga ikut berbisik. "1... 2... ti-" bisikanku terpotong karena ada sebuah tangan dipundakku. Aku menengok kebelakang perlahan dan-
 
"Annyeong! Miss me? Hehe. Eh- mengapa muka kalian seperti sedang bertemu setan sih? Kalian kaget mengapa aku disini ya? Hihi aku disini karena arwahku yang masih ingin sekolah."
"Yoonmin!!" Teriaku langsung memeluknya erat. Bude setelah sadar, juga langsung memelukku dan Yoonmin sangat erat. Tak lama kemudian aku merasakan orang yang memelukku dan Yoonmin semakin bertambah.

Seoyu POV
Aku keluar dari ruangan kesehatan karena menunggu mereka berdua kembali dari gudang. Saat keluar aku melihat Yoonji dan Seoyeong eonnie turun sambil membawa kardus². Tadinya aku ingin membantu mereka, namun fokusku beralih ke sosok yeoja yang kulihat mirip dengan Yoonmin dipinggir lapangan. 'bukankah ia ada dirumah sakit?' batinku. Untuk sesaat aku melamun karena ini, namun kemudian aku masuk kembali dan memberi tahukan sosok tadi kepada yang lainnya. Sontak mereka kaget dan aku yakin mereka berpikiran hampir sama denganku. "Eonnie, lebih baik kita keluar melihat sosok itu, sosok itu berjalan kearah Yoonji jadi ada kemungkinan ia Yoonmin. Kita lihat saja apa yang terjadi selanjutnya pada mereka." Usulku pada Seoyeon eonnie. "Nae kajja, siapa tau itu benar Yoonmin." Jawabnya menanggapi usulku. "Kalian ikut atau disini?" Tanyaku pada Saara dan Hyunra. "Nae kami ikut eonnie" jawab Saara dan diikuti anggukan Hyunra.

Kami semua keluar dari sana dan mengamati yoonji serta Seoyeong eonnie, sepertinya mereka tak sadar sedang diamati, itu terlihat dari ekspresi tegang mereka melihat sosok Yoonmin itu. Aku melihat Yoonji berbisik ke Seoyeong eonnie sambil melihat takut² ke arah sosok didepan mereka. Aku menafsir kalau mereka merencanakan untuk lari melewati jalan memutar. Dan tafsiran ku benar, namun sebelum Yoonji dan Seoyeong eonnie sempat berlari, sosok tadi sudah ada dibelakang mereka dan menahan mereka entah bagaimana caranya. Sontak aku kaget dan segera berlari kesana, mengapa aku tak memakai kekuatanku untuk memanipulasi waktu dan langsung berada didekat mereka? Karena itu dilarang oleh kepala sekolah ini, jadi jika disekolah kami hanya siswi biasa sedangkan diluar, kami jadi sedikit liar. Baru berlari setengah lapangan, aku dikejutkan dengan kejadian Yoonji memeluk sosok tadi dan berteriak "Yoonmin!!". Beberapa saat kemudian Seoyeong eonnie juga ikut memeluk sosok tadi, tanpa pikir panjang lagi, aku segera berlari kearah mereka dan langsung memeluk mereka dengan sangat erat dan disusul yang lainnya, mataku mulai berkaca-kaca. Kupikir Yoonmin tak akan kembali ke pelukan kami karena luka yang sangat fatal itu, namun sekarang ia sudah kembali dan aku berjanji untuk selalu melindunginya bahkan bila itu mengancam nyawaku sendiri. Saat kurasakan air mataku jatuh, Yoonmin langsung melihat ke arahku dan berkata, "eonnie? Jangan menangis hehe aku janji kok gak bakal nakal lagi dan buat eonnie repot, jadi jangan menangis ya?" Ucapnya sambil menghapus air mataku. Dan segera saja kupeluk ia dengan erat dan kembali menangis dipundaknya, ia menenangkan ku dengan cara mengusap bahuku. Sejak saat itu aku mulai berjanji untuk melindungi mereka yang berharga bagiku. Kejadian itu, kejadian terfatal selama aku menjalankan misiku sebagai agen, kejadian yang hampir saja membuat sahabatku pergi untuk selamanya.

/Flashback/
"Okey, saya sudah mendapatkan hasil dari lomba ini. Para juri sudah memilih, yang tidak menang jangan bersedih ya? Kalian akan dapat fanservice khusus dari bias kalian, hehe dan juga beberapa hadiah yg sudah disiapkan oleh sekolah ini. Yap pemenangnya adalah~  jeng jeng~ yoo--" ucap mc terpotong.

Dorr dorr dorr
"kyaaa!" "Aaaa!" "Eomma! Appa!" "Omo!" "Eooh jeongmal"
Keadaan menjadi kacau karena kejadian ini, kejadian seorang siswi jatuh tergeletak diatas panggung dan suara tembakan tadi, aku tak sempat melihat siapa yang tergeletak disana karena banyak siswi yang berlarian panik. Akhirnya kuputuskan untuk membantu siswa siswi yang panik itu kekelas, saat keadaan mulai sedikit tenang aku melihat siswi yang tergeletak tadi dan menemukan kalau ia belum ditangani oleh pihak medis. Aku segera berlari kearahnya, sesampainya aku dipanggung aku kaget melihat siapa yang tertembak tadi, kulihat darah yang mengalir didekatnya. Segera saja kurobek seragam ku untuk menghentikan pendarahannya. Beberapa detik kemudian datanglah ambulans dan pihak medis yang lain, sungguh aku kaget melihat siapa yang tertembak, ternyata yang tertembak adalah dia dan lukanya. Aarrgh Aku tak dapat berfikir jernih lagi, aku terlalu takut walau hanya berharap. 'Tuhan tolong selamatkan lah dia, dia segalanya untuku, aamiin' batinku berdoa.

To Be Continue~
Yeayy update!! Maaf ya kalo ceritanya gaje. Maaf klo gak kerasa feel nya. Dududududu~ thank you for reading my story. Nah udah tau siapa yang tertembak kan?😂
Hope you like it chingu~
See you In the next chap~
Can i have you some pasta? Ahh tae so cute! Jadi mau nikung kan~

erdadwis😄

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang