JuuNaNa

201 10 0
                                    

"Kajjayo~ ppali kita tak punya banyak waktu girl's" ucap seorang gadis yang berada paling belakang diantara lima gadis lainnya.

Yang lainnya hanya mengangguk menyetujui dan terus berjalan menelusuri gelapnya malam menerobos semak yang cukup lebat. Dalam keheningan yang mereka jalani, ada sepasang mata yang mengawasi mereka dibalik pepohonan tinggi disekitar mereka.

"Cukup sampai disitu baby! Jika kau trus jalan, kemungkinan besar 16 orang ini akan segera mati ditanganku.. yaa walau kau kabur sendirian pun aku tetap bisa mengejarmu.. karena kau adalah milikku!" Sebuah suara terdengar cukup lantang di telinga mereka yang mereka semua cukup kaget terlebih gadis yang paling terbelakang. Dia mengenali suara tersebut.

Orang itu kembali?

(~○~)

Yoonmin POV

Hehe orang orang bodoh itu tak sadar apa kalau sandranya sudah keluar, padahal aku hanya menggunakan trik sederhana untuk memanipulasinya.

~FB~
Pemandangan pertama yang kulihat adalah sebuah gudang kumuh berisikan 3 orang gadis semuran 15 tahun sama dengan dua gadis yang bersama ku. Entah pikiranku saja yang selalu negatif atau memang kondisinya seperti itu, ketiga gadis yang berada di gudang itu memakai pakaian dress mini berwarna merah serta pink yang terlihat sangat kumuh serta acak acakan seperti diserang sesuatu. Oke kali ini pikiran negatif ku yang memimpin, Kejahatan seksual.

"Oppa! Bisakah kau ambilkan aku air? Aku sangat kehausan." Ucapku seraya membuat mukaku seimut mungkin. Oke itu menjijikan.

Raut wajahnya bingung namun tak lama kemudian ia seperti luluh (?) terhadap aegyoku, akhirnya ia pergi keluar dari gudang dan segera mengambilkan aku minuman. Memata matai adalah tugas utama kami so kami sudah terbiasa dalam kondisi apapun. Aku tak melihat ada seorang pun menjaga pintu gudang entahlah aku hanya ingin bilang mereka terlau bodoh karena membuka peluang sebegini besar.

"Oke, pertama tama namaku Park Yoonmin. Hm aku disini untuk menyamar? Ya intinya aku disini karena penasaran lah. Jadi diantara kalian bertiga ada yang bisa ceritakan apa yang terjadi terhadap kalian selama berada di pondok ini? Oh ya perkiraanku umur kalian sekitar 15 tahun apa aku benar?" Ucapku menggunakan bahasa Rusia. (Acu ogah translate so langsung aja ya:v)

Tiba tiba saja satu diantara mereka menangis tersedu sedu dan segera menundukan kepalanya. Secara alamiah aku segera mendekatinya dan duduk dihadapan mereka menggunakan ekspresi menyemangati.

"Tak apa ceritakan saja. Setelahnya Akan kuusahakan semampuku"

"Kamu sebenarnya siapa? Aku tak mau mempercayai seseorang lagi. Hiks" tanyanya sesenggukan sembari mengusap mata basahnya.

"Aku? Kamu tak harus mempercayaiku sepenuhnya, tapi tolong katakan garis besar dari masalah yang kalian alami belakangan ini. Aku hanya akan memberitahukan siapa diriku jika kalian menceritakan apa yang sudah terjadi selama ini." Ucapku dengan mimik wajah serta ekspresi yang tidak diketahui.

"Aku bisa saja mempercayai kamu tapi jika kamu meninggalkan aku. Aku tak tau harus bagaimana lagi."

Aku tersenyum memaklumi, sepertinya aku sudah mengetahui garis besarnya. Aku kemudian duduk di hadapannya seraya tersenyum manis.

"Eum, bolehkah aku menyampaikan opiniku kepada kalian?"

Mereka semua mengangguk.

"Maaf jika kata-kata ku menyakitkan sebelumnya."

"Aku ga tau kalian dari mana, tapi dari garis wajah kalian, kalian dari canada? Hm, hipotesisku sih kalian 'disiksa' aku ga tau siksaan macam apa yang kalian alami, tapi melihat dari kondisi kalian sendiri. Kalian- ah bahkan orang awam akan menyangkanya dengan pikiran negatif."

Keadaan hening, ketiga gadis tadi langsung menangis tersedu-sedu. Dan dua gadis yang datang bersama ku pun ikut menangis, mungkin karena membayangkan nasib mereka kedepannya jika aku tak ada? Who knows?

"Lalu kita harus bagaimana? Jika sudah begini, maka kau juga akan mengalaminya." Tanya gadis yg berada ditengah, sesenggukan.

Aku hanya tersenyum, yah daritadi aku hanya tersenyum sih.

Aku langsung menggerakkan tanganku guna melepas ikatan yang tak seberapa ini, 30 detik kemudian aku segera berdiri dan berjalan menuju ke belakang mereka. Kubuka satu per satu tali yang mengikat mereka. Mereka tampak bingung dan bertanya-tanya 'bagaimana bisa secepat itu (?)' Dan sekali lagi aku hanya tersenyum menanggapinya.

"Ayo!"

"Ba- bagaimana bisa?" Tanya gadis dengan dress merah menyala.

"Hehe aku juga ga tau, yang penting kita semua bisa selamat. Kalian bisa kan melompati jendela itu? Aku sudah membuat tangganya agar kalian tidak kesulitan." Ujarku menanggapinya dengan senyum canggung.

"Jika kita ketahuan?"

"Aku jamin 100% engga! Ingat! Setelah turun jangan kemana-mana! Tunggu kita semua sudah keluar! Jangan takut! Aku bisa melindungi kalian!"

Satu persatu diantara kami pun keluar, setelah para sandra keluar dengan segera aku menghilangkan jejak yang mereka gunakan. Dengan cekatan aku membereskan semua tumpukan karung dan melompat menggapai jendela. Kami semua berhasil keluar!

FB off~~

Aku mendesis menahan amarah. Dia datang lagi bersama ke 6 sahabatku. Setelah bertahun-tahun mengihlang, ia kembali. Ya, Lee Taeyong kembali.

"Sudah kubilang kan? Kalau kita ini adalah takdir, Chagi~~" ucapnya lantang disertai seringaian psikopat khasnya.

Didepan ku para gadis tadi sontak menangis ketakutan dikarenakan Lee Taeyong menunjukan sisi psycho nya. Aku hanya bisa memberi kode untuk mereka agar tetap tenang dan jangan gegabah.

"Eotte? Takdir kita begitu indah bukan? Ayo baby kemarilah atau orang - orang yang kamu sayangi hanya tinggal jasadnya saja"

Cara bicaranya sangat menyebalkan, kupikir dia akan berubah namun kenyataannya dia tetap sama. Seorang pria yang sangat tergila-gila padaku yang akan menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkanku. Sangat menyebalkan.

"Apa maumu?" Nada suara yang kubuat menyerah ini semoga berhasil.

"Aku?? Bukan kah sudah jelas? Aku hanya ingin memilikimu!!" Jawabnya nge gas:v

"Ya, aku akan menyerah tapi kau harus melepaskan mereka." Kataku seraya melirik ke-6 sahabat ku yang terperangkap sebuah gelembung aneh.

"Sure, Baby. Come here and aku lepaskan mereka."

Aku maju beberapa langkah seraya membuat pelindung tak kasat untuk melindungi gadis yang ada di belakangku. Saat aku sudah cukup dekat dengannya, ia langsung mengambil alih tubuhku dan didekatkan ke tubuhnya. Ia melepaskan sahabat-sahabatku serta para sandra.

"Jangan khawtir eonnie ya, aku yakin Lee Taeyong sudah berubah" ucapku lantang saat melihat ekspresi wajah para sahabatku.

"Jaa, sudah siap baby? Kalo sudah ayo kita berangkat. Dan akan kujadikan kau sebagai ratu didalam hatiku!"

Belum sempat aku menjawabnya, secara tiba-tiba ruang lingkup ku dan taeyong berubah gelap. Dan dapat kulihat secara samar taeyong menyeringai.

'Inikah pilhan terbaik?'

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mwehe maapkeun aku :v aku menghilang wuuuush kaya dia.

Sebenernya pengen ngilang beneran sih gara2 yg read banyak yg vote dikit:v walaupun aku juga ga berharap sama yang namanya readers:v

Aku pengen menghilang boleh kan?:v

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang