Juuroku

367 18 3
                                    

"Hei, bagaimana? Apa sudah semua?" Ucap seseorang seraya melirik keadaan disekitarnya.

"Ah mollayo aku tidak mengerti."

"Apa maksudmu?" Tanyanya dengan tatapan tajam.

"Data yang mereka berikan mengharuskan kita untuk menyelamatkan sekitar 15 orang, tapi disini kita hanya menemukan 10 orang. Apa iPad ku bermasalah atau data mereka karena memang hanya ada segini sanderanya." Jawabnya seraya kembali mengotak-atik iPad nya.

"Bagaimana bisa begitu? Masa iya mereka mengirimkan data yang salah?" Ucap salah seorang yang lainnya.

"Apa mereka berniat bermain-main dengan kita" lanjutnya seraya dengan menyunggingkan senyum smirk.

"Hubungin sweet! Beritahu dia soal ini" putus leader mereka.

Dan orang yang memegang iPad segera menghubungi orang berinisial 'Sweet' tadi. Setelah menunggu beberapa saat, air wajah orang tadi langsung berubah menjadi panik sambil melirik semua orang yang tengah menatapnya.

"Di- dia tak dapat ku- kuhubungi." Ucapnya gugup dan sontak membuat yang lainnya terkejut.

•♡•

*srrek crreshh srek creshh*

"Ah! Semak ini membuatku kesal, mana aku meninggalkan semua peralatanku lagi demi ini! Pokoknya aku harus minta imbalan lebih!" Gerutunya seraya berjalan melewati semak-semak belukar yang membelenggunya.

Sekitar 10 menit gadis tadi sudah berjalan ditengah malah dalam lebatnya hutan di Rusia ia menemukan sebuah pondok kecil di dekat danau luas yang ada didepannya. Ia mengamati pondok tersebut dari jarak jauh, saat sedang mengamatinya ia mendengar sebuah kendaraan didekatnya dan ia segera bersembunyi dibalik pohon besar disekitarnya.

Kesempatan emas!

Yoonmin POV~

Aku melihat sebuah mobil bak yang berisi 2 orang gadis dibelakang serta 1 orang didepan yang sedang menyetir. Betapa bodohnya ia membiarkan korbannya diberikan kebebasan seperti itu, kalau aku sih tidak akan memberi celah sedikit pun untuknya. Tapi bagus lah setidaknya aku bisa menyelinap masuk ke mobil bak itu dengan kemungkinan besar.

Saat mobil itu lewat, aku segera meloncat dan mendarat tak menimbulkan suara sedikit pun agar tidak diketahui. Dua gadis yang kutaksir dibawah umurku ini sontak kaget akan kehadiranku, aku langsung mengerti dan meletakan jari telunjukku didepan bibir menyuruh mereka agar tidak berisik.

Setelah itu aku duduk dengan pakaian feminimku disektar mereka dan mengikat sendiri tali pada tubuhku serta melakban mulutku sendiri, intinya seperti menyandra diriku sendiri.

Sekitar 5 menit aku dan dua gadis tadi diam menikmati perjalanan dimalam hari, mobil bak yang sedang kutumpangi berhenti pada sebuah pinggiran danau yang cukup luas dan ada seperti pondok di timur danau. Awalnya supir tadi ragu kepadaku karena mungkin dia ingat jika membawa dua gadis saja tapi sekarang malah bertambah satu. Untung ia membiarkan aku ikut dengan dua gadis tadi, kalau memang bodoh sudah tak bisa dielak ya.

Aku dan kedua gadis tadi digiring (?) memasuki pondok yang terlihat kumuh tadi. Kami dibawa ke ruangan seperti gudang ketika kami masuk pemandangan pertama yang aku lihat adalah tiga orang gadis berumuran sekitar dua gadis disebelah ku dengan penampilan acak-acakan dan diikat tali sama seperti kami. Pakaian yang sedang mereka gunakan benar-benar tak layak dan itu membuatku berpikiran negatif pada mereka.

Kejahatan seksual?

●●●

Seoyeon POV

Apa-apaan ini? Secara tiba-tiba kami kehilangan korban serta kontak dengan yoonmin? Apa ini disengaja oleh pihak penyandra? Membuat dua haluan untuk mangsa mereka? Kami dipermainkan? Oleh penyandra atau pemerintahan? Atau orang ketiga yang berada dibalik layar? Seolah ini memang sudah direncanakan oleh suatu pihak dengan melibatkan pemerintahan? Sejak kapan kita memasuki perangkap mereka? Apa kita benar-benar terjebak? Apa aku tak bisa menemukan jalan keluarnya? Tidak! Aku harus menemukan-

Puk

"Aku tau kau sekarang sedang memiliki banyak pertanyaan. Tak perlu menyalahkan dirimu, kami semua mengerti jadi tak perlu sampai tertekan seperti itu." Ucap seoyeong eonnie seraya mengusap puncak kepalaku.

Mataku berkaca-kaca, aku tidak tau mengapa tapi ini seperti dukungan mental dari orang terdekat. Segera saja aku memeluk eonnie ku itu dan menangis, menumpahkan semua keluh kesah yang aku simpan tadi lewat tangisan.

"Eonnie, uljima!"

Dan seketika aku mendapat aliran kehangatan dari mereka yang dapat membuat ku tersenyum. Benar, aku harus bangkit! Aku harus menyelamatkan dongsaeng ter-pecicilan ku dan keluar bersama-sama dengan mereka.

"Ahaha, gomawoyo yeorobun~ aishh! Ah kita harus menyelamatkan yoonmin serta sandera-sanderanya dan mencari jalan keluar bersama!" Ucapku masih dengan suara khas orang habis menangis. Dan mereka semua mengangguk setuju akan ucapanku terlebih yoonji yang sepertinya antusias sekali jika menyangkut saudari kembarnya itu.

"Yup, kajja! Jika hipotesisku benar.. bahwa kita sedang 'dipermainkan' oleh 'pihak ketiga' yang memanfaatkan kondisi dari 'perang' ini. Dan sepertinya mulai saat ini kita harus berhati-hati dalam mengambil langkah. Jaa! Fighting yeorobun!" Ucapku menjelaskan secara detail serta menyemangati agar tidak lagi mengambil langkah yang salah.

"AHAHAHAHAHA!! YA SEOYEON KAU MASIH SAMA SEPERTI DULU! KALIAN PUN JUGA BEGITU!"

Kami semua serentak mendongakkan kepala demi melihat siapa orang yang menertawakan kami dengan tawa mengejek.

Tidak mungkin!

"YA, HIPOTESISMU BENAR CHAGI! DAN ORANG KETIGA ITU ADALAH AKU! BAGAIMANA MUNGKIN KAU BARU MENYADARINYA?! HUH?! KUPIKIR KALIAN JAUH LEBIH CERDAS DIBANDINGKAN AKU.. NYATANYA KALIAN HANYA SEONGGOK SAMPAH KECIL.. KEKEKE"

Refleks kami semua mengerahkan kekuatan kami dengan cepat. Namun ia tampak jauh lebih lihai dari kelihatannya.

"HEH?! KALIAN PIKIR KALIAN BISA MENGALAHKAN AKU DENGAN KEKUATAN SEPERTI ITU?! SAYANGNYA AKU SUDAH LEBIH TANGKAS DARI WAKTU ITU!"

Sedetik kemudian ada gelembung raksasa yang menangkap kami dari bawah tanah. Gelembung tersebut mengurung kami dan tak bergeming sedikit pun walau kami sudah memberontaknya dengan cara menyerang. Bahkan hyunra saja tak bisa keluar dari gelembung itu.

Sial! Jebakan lagi!

"Apa yang kau inginkan, huh?!" Tanyaku menggeram

"Calm down baby~ ahaha bukankah sudah jelas, hm?" Ucapnya seraya mengangkat daguku dan menyeringai

Ya, gelembung tadi sejenis lendir atau lapisan yang dapat berubah bentuk sesuai korbannya tapi tingkat pertahannannya jelas sangat tinggi. Gelembung ini membekukan korbannya yang sudah tertangakap.

"Kajja! Kita menjemput gadis-ku yang satu itu!"

Dan dalam sepersekian detik kami semua terhempas dan memasuki sebuah lorong yg sangat gelap.

♡♡♡

"Kajjayo~ ppali kita tak punya banyak waktu girl's" ucap seorang gadis yang berada paling belakang diantara lima gadis lainnya.

Yang lainnya hanya mengangguk menyetujui dan terus berjalan menelusuri gelapnya malam menerobos semak yang cukup lebat. Dalam keheningan yang mereka jalani, ada sepasang mata yang mengawasi mereka dibalik pepohonan tinggi disekitar mereka.

"Cukup sampai disitu baby! Jika kau trus jalan, kemungkinan besar 16 orang ini akan segera mati ditanganku.. yaa walau kau kabur sendirian pun aku tetap bisa mengejarmu.. karena kau adalah milikku!" Sebuah suara terdengar cukup lantang di telinga mereka yang mereka semua cukup kaget terlebih gadis yang paling terbelakang. Dia mengenali suara tersebut.

Orang itu kembali?

♧♧♧
Ganyambung ya? Maaf aku sedang berada dalama kondisi mood rendah.. cause pusing mikirin sekolah and lainnya.. akan kuusahakan yang terbaik! Vote bolehlah:v

See you in next chap
Annyeong~

>•<ILY

Lucky FansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang