KARAVIAN #1

172 26 6
                                    

Jangan berani mengusik masa lalu, jika dirimu tak kuat untuk mendengarnya.


🐛🐛🐛

"Hey bangun, jangan pura-pura" ujar cowok itu menepuk pelan pundak gadis yang tertidur di ranjang UKS.

Kavina, masih diam di ranjang sambil menutup mata. Ia tak mungkin harus jujur sekarang. Tapi ia lupa, saat ini dia sedang berhadapan dengan siapa.

"Gue gak suka orang yang berbohong" lagi-lagi pria itu berucap, padahal dia sendiri jarang berbicara dengan siapapun di sekolah ini.

Namun Kavina masih tetap menutup mata, padahal ia ingin sekali menatap pria tampan itu, kenapa disaat situasi seperti ini Kavina tidak bisa leluasa melihat pria idamannya? Kenapa dia harus berpura-pura pingsan jika akhirnya dia ada dalam satu ruangan berdua dengan pria idamannya? Kavina menggerutu dalam hati.

Bodohnya aku, kesalnya dalam hati.

"Lo mau mati sekarang? Kalau gitu gue panggil guru agama buat sholatin Lo" Damn! Kali ini Kavina bangun, ia tak sanggup jika harus mati sekarang. Kavina menoleh kearah samping, jantungnya berdegup kencang.

Kenapa jantung gue joget-joget gini? Lagi main tik-tok ya kalian? Tanya Kavina pada jantungnya sendiri.

Oh come on, Kavina sedang bingung saat ini.

"Bagus, gue pergi sekarang" Alvian, cowok itu langsung memberikan topi milik Kavina yang sempat terjatuh di  lantai dekat lapangan, Alvian pun langsung melenggang keluar dari UKS.

Kavina menatapnya dengan nanar, baru saja Kavina mau angkat bicara, doi sudah pergi, kecewa.

Tapi Kavina senang, bisa bertemu dengan pria itu. Kavina segera merogoh ponselnya dan menyuruh teman-temannya datang ke UKS untuk menjemputnya.

"Guys guys guys!" Kavina berdecak dengan sangat girang saat kedua temannya Gita dan Citra tiba menghampirinya.


"Ada yang baru nih!" Lagi-lagi Kavina berdecak membuat Gita ikut heboh.

"Apa apa?????!!"

"Gue dianterin sama cowok naik motor, tapi gak tau dia siapa"

Gita dan Citra, temannya, saling menoleh satu sama lain. Mereka bingung dengan ucapan Kavina, tokoh utama cerita ini. Saat ini mereka bertiga sedang ada di UKS. Kavina, dia berpura-pura sakit karena terlambat ikut upacara.

"Apa dia pengagum rahasia Lo?" Tebak Gita.

"Ah masa sih?"

"Terus tadi sebelum kalian kesini kalian tau gak gue ketemu sama siapa?" Seru Kavina, Gita dan Citra langsung menggelengkan kepalanya tak tahu.

"Kak Alvian! Kak Alvian cuy, cowok dingin gitu masih punya perasaan ternyata" Kavina sendiri membayangkan sebelumnya ia bertemu dengan kakak kelas yang super duper ramah tapi cuek, ganteng emang iya ganteng.

"Terus-terus dia ngomong apa?" Tanya Gita kepo.

"Dia bilang gue jangan bohong, kalau gue masuk sini karena emang gue terlambat upacara"

"Yah payah Lo, ketauan bohong kan sama doi" timpal Citra.

"Iya sih, tapi gue seneng tau!" Kavina lagi-lagi membayangkan pertemuan pertama dengan Alvian, pria idamannya. Kavina menceritakan kronologis mengapa dia bisa terlambat, diantarkan oleh pria yang misterius dan Alvian yang datang ke UKS.

KARAVIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang