KARAVIAN #4

112 23 2
                                    

Lihatlah dulu siapa yang selalu ada, itu artinya dia yang akan selalu melindungimu dan menjagamu.

-Raffa Aldiano Pramesta-

🐛🐛🐛

"Berhenti!" ujar salah seorang tiba-tiba lari masuk ke lapangan memegang genggaman antara Alvian dan Kavina.

Sontak membuat siswa-siswi berbisik, siapa yang berani merusak moment menegangkan ini. Begitu Alvian dan Kavina langsung menoleh.

"Raffa?" guman Kavina pelan.

"Haii" sapa Raffa menaik turunkan alisnya sambil tersenyum konyol pada Kavina dan beralih memandang Alvian dengan wajah dingin.

"Siapa lo?" tanya Alvian.

"Pelajar, lo gak liat gue pake seragam?" jawabnya sambil memajukan bahunya kepada Alvian.

"Gue gak nanya status lo" ucap Alvian sambil melirik almamater dari seragam Raffa yang berbeda dengan almamater sekolahnya.

"Kalau ngomongin status sih gue masih jomblo, lo mau sama gue?" ucap Raffa sambil mengedip-ngedipkan matanya sambil tersenyum menggoda pada Alvian.

Alvian bergidik ngeri, hingga pada akhirnya dia pun kembali melihat Kavina dengan mata sendu, segera meminta jawaban darinya.

"Siapa bilang lo lirik dia?!" sahut Raffa sambil menangkup dagu Alvian untuk melihat ke arahnya agar tak melihat Kavina.

"Apaan sih lo!" Alvian menepis tangan Raffa secara kasar, bukannya mengaduh kesakitan, Raffa malah terkekeh kecil.

"Beraninya lo masuk sekolah ini" ucap Alvian yang langsung dijawab cepat oleh Raffa.

"Gue anak baru disini"

"Dan lo gak bisa nembak Kavina gitu aja" lanjutnya, ia pun melepaskan genggaman tangan Kavina dari Alvian.

"Gilakk!!! Sekolah kita nambah cogan lagi satu!"

"Siapa namanya? Minta nomor teleponnya dong!"

"Wiihh jadi nambah stock cogan dong di sekolah, keceng ah"

"Yuk Kav, ikut gue" Raffa menarik tangan Kavina mencoba menerobos kerumunan siswa-siswi.

Alvian tidak tinggal diam, "Lepasin Kavina, atau sepertinya lo nantang gue?" Alvian akan menghajar Raffa dari belakang dengan sigap Raffa memegang tangan Alvian dan meninju pipinya sekuat tenaga hingga Alvian terjatuh.

"Raffa..." ringis Kavina melihat pujaan hatinya tersungkur ke tanah.

Alvian mengusap bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah. Raffa pun berbalik dan berhasil menerobos kerumunan siswa siswi dan menarik Kavina ke tempat yang ia tidak tahu akan kemana, yang terpenting sekarang dia harus berbicara dengan Kavina.

"Raffa jangan tarik-tarik, sakit" ringis Kavina.

"Maaf"

Raffa langsung memeriksa pergelangan tangan Kavina yang memerah akibat Raffa yang menariknya terlalu kuat.

Kini mereka berada didepan gedung kesenian, Kavina masih sibuk mengelus tangannya yang memerah. Raffa menghela nafas sebelum akhirnya ia mengatakan,

"Gue gak mau lo ditembak sama dia Kav"

"Ya kalau ditembak gue mati, gimana sih lo!" ucap Kavina kesal pada Raffa, apa hak nya dia melarang Kavina untuk tidak menerima Alvian.

"Gue serius"

KARAVIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang