Andra menghentakkan kakinya kesal. Dia sangat kesal dengan cowok yang namanya Alfa Alfa tadi. Memangnya ada ya cowok yang kayak dia. Ada deng. Kalo Alfa gak ada ya cowok kaya dia gak bakal ada.
Hih. Kesel banget gue sama cowok macem dia' batin Andra menggaruk kepalanya dan mengacak tatanan rambutnya sebal.
"Ndra, kok belum masuk?"
Andra mendongak melihat kakak tertuanya di depan pintu.
"hehe iya kak ini mau masuk kok"
Rio hanya menggeleng melihat kelakuan adik bungsunya "kenapa sama rambut kamu?" tanya nya melihat rambut Andra yang kusut.
"gakpapa kak. Andra ke kamar dulu ya bye"
"kak-.. tumben jam segini udah pulang?" teriaknya dari tangga setelah teringat Rio biasanya pulang mepet magrib.
"dosennya ijin tadi" Rio balas berteriak kemudian terkikik geli. Dia berteriak membalas teriakan Andra. Padahal dia tidak pernah berteriak di rumah ini hanya untuk menjawab pertanyaan konyol.
Andra menggoyangkan kakinya yang menggantung di tempat tidur. Dia bahkan belum mengganti seragamnya.
Dia berulang kali mendengus. Belum bisa melupakan kejadian memalukan tadi di sekolah dengan cowok sok yang baru dia kenal hari ini.
"Ndra ?"
"masuk aja pintunya nggak Andra konci"
Ceklek!
"kok belum ganti?" Andra menggeleng
"anterin kakak yuk"
"kemana?"
"salon" jawaban polos dari Rio berhasil membuat adiknya bungkam.
cowok ke salon man. Kakak gue gila ya?' batinnya.Andra masih berkedip menatap kakaknya
"dek"
Rio melihat adiknya heran, ada yang aneh ya dia mengajak adiknya ke salon.- barbershop yang di maksud Rio.
"hah.. iya kak ?"
"ayo anterin" Rio mulai menarik adiknya untuk bersiap.
"tunggu kak, tadi lo bilang mau kemana?" tanya ulang Andra
"ke barber Ndra. Ya ampun, cepetan udah sana siap-siap. Lima menit gue balik"
Rio berbalik keluar kamar Andra tidak lupa menutup pintunya.Yang ditinggal langsung bersiap-siap. Dengan pakaian sederhana dia sudah siap dan turun tangga menuju ruang tengah sebelum kakaknya balik. Matanya melihat Rio yang tengah duduk menyender santai di sofa.
Rio sendiri yang melihat adiknya menuruni tangga dengan tangan menenteng sneakers.
"gak pake heels gitu yang cewekan?" tanyanya pada Andra yang duduk disebelahnya memakai sepatu."gak ah, kesleo ntar gue pake gituan" Rio hanya menggeleng mendengar tanggapan adiknya.
"lo cewek tulen kan Ndra?" tanyanya lagi, berhasil membuat adiknya mendelik padanya.
"ya iyalah bang gue cewek tulen. Lo liat sendirikan dari gue lahir dulu dari rahim bunda""iya lo cewek tulen. Udah ah ayo berangkat" tangannya menggandeng lengan Andra yang tengah mendumel sendiri karena kelakuan kakaknya.
"bang"
"hn"
"bang"
"hn"
"yaelah bang, saut napa. Ngirit amat. Berasa ngomong sama siapa aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
E'NOUGH
Teen FictionHaruskah seperti ini ? apa benar jika Tuhan memang adil pada setiap insan-Nya ? kisah cewek yang biasa di panggil Andra, jangan komen kenapa nama nya kaya cowok. tanya sama emak nya...