Nakula terlihat mondar-mandir di dalam kamarnya, perasaannya resah akan suatu hal. Hal yang menurutnya akan berdampak buruk pada seseorang.
Meski tadi siang dia sempat melihat Liandra yang ada di UKS karena paksaan adiknya yang ingin menjenguk temannya itu yang lebih tepatnya karena Nabila takut masih ada Leon di UKS. perihal itu pikirannya menjadi kacau melihat Liandra yang terbaring tak bertenaga di atas ranjang walau cewek itu tersenyum dan mengatakan baik-baik saja."lo kenapa si mondar-mandir kaya setrikaan gitu ?"
Kepalanya langsung menoleh ke arah kasur tempat tidurnya yang sudah ada Nabila di atasnya.
"kapan lo kesini ?" tanya nya sewot. "dari tadi" sang adik hanya menjawab seadanya-sudah biasa dengan sifat kakak nya. "lo kenapa sih ?" tanya nya lagi memastikan.Huuuft, helaan nafas keluar terlebih dahulu sebelum Nakula menjawab pertanyaan yang sepele tapi butuh jawaban yang beratnya nangudubillah. "lo tau Liandra ?"
"ya taulah" Nabila mangut-mangut. "tunggu.." sentak Nabila saat kakaknya ingin membuka suara lagi. "jangan bilang lo naksir sama Liandra ya ?" tuding nya penuh curiga.
"enggak Bil." Bantah Nakula langsung
"terus kenapa dong ?" kali ini Nabila di kuasai rasa penasarannya, karena dia sedikit tau tentang Nakula. Cowok super dingin yang pernah dia tau dan kenal, dan dia saudara kembarnya sendiri.
"gue ngerasa banyak rahasia yang Liandra sembunyiin dari semua orang..""rahasia apa ?"
"gue nggak tau. Yang gue saranin ke elo, lo harus ati-ati sama Liandra. " peringat Nakula lagi pada adiknya, dia tidak tau apa yang akan terjadi tapi dia sebagai kakak harus melindungi adiknya apapun yang terjadi.
"tapikan, Liandra temen kita. "
"karena dia temen kita. Lo bisakan nyari sedikit apa yang dia tutupin dari semua orang. "
Nabila mengangguk patuh mendengar penuturan kakaknya. "udah sana lo keluar"
"kok lo ngusir gue ?"
"lo nggak dibutuhin, udah sana keluar gue mau tidur. " Nakula menyeret adiknya menuju pintu keluar kamarnya. "lo nggak mau tidur bareng gue lagi ?" tanya Nabila. "nggak !"
"entar gue kelonin deh. " Nabila berusaha negosiasi dengan sang kakak, tidak lupa mengeluarkan popyeyes nya untuk meluluhkan hati orang. "nggak !"Brakk !
Nakula langsung membanting pintu kamarnya setelah Nabila ada di luar. Dia bergidik dengan godaan adiknya yang semakin hari semakin gila saja. Semoga dia bisa tahan lebih lama jika seperti ini. []
"makasih bang."
Rio mengangguk menanggapi ucapan adiknya yang sudah keluar dari dalam mobilnya. "entar gue jemput." Sedangkan Liandra terdiam beberapa saat.
"entar gue jemput, udah sana masuk." Ulangnya lagi
"ech. Nggak perlu deh bang, gue ada urusan pulang sekolah."
"urusan apa ?" tanya Rio
"ada tugas kelompok, jadi pulang sorean. Ntar gampanglah kalo pulang bisa naik taksi atau apa"
Rio menganggung paham "yaudah, sana belajar yang bener. Gue duluan. Bye"
"bye.." Liandra melambaikan tangannya bersamaan mobil kakaknya melaju meninggalkan pelataran sekolahnya. Setelah mobilnya agak jauh kakinya dengan gesit melangkah membawanya ke kelasnya.
"pagi.." sapa Liandra pada teman-temannya yang sudah dulu datang dan duduk di kursi masing-masing, mendapat tanggapan positif dari teman-teman barunya membuat Liandra tersenyum simpul dan melanjutkan langkahnya yang sesaat terhenti di pintu masuk menuju bangkunya dan meletakkan tas punggung di bangku yang bersampingan dengan Alfa yang belum juga datang ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
E'NOUGH
Подростковая литератураHaruskah seperti ini ? apa benar jika Tuhan memang adil pada setiap insan-Nya ? kisah cewek yang biasa di panggil Andra, jangan komen kenapa nama nya kaya cowok. tanya sama emak nya...