Sorry for Typo guys.
***
Rio masih menikmati makan malamnya di meja makan. Sudah menjadi rutinitas rumah ini tidak melewatkan jam makan malam sebagai kuality time mereka walau ayah mereka kadang melanggarnya dengan alasan terdesak. Seperti malam ini, terulang kembali dengan tidak hadirnya dua orang diantara mereka.
"Andra kemana sih bun ?" Rhoe bertanya.
Melihat yang duduk di meja makan hanya ada kakak dan bundanya saja. Ayahnya jangan tanyakan lagi kemana orang tua itu. Adiknya ? tidak jelas.
Akhir-akhir ini Rhoe jarang melihat Andra ada di rumah. Apa yang membuat adiknya itu pergi kelayaban sampai selarut ini. Dari jam pulang sekolah siang tadi pun dia tidak melihat adiknya lagi, hanya mendapat pesan untuk dirinya pulang lebih dulu tidak usah menunggu. Setelah itu ?. Tentu saja adiknya sudah mematikan ponsel membuatnya tidak bisa dihubungi dan tidak tahu lagi Rhoe ingin mencari kemana.
"mungkin besok Rio pulang telat bun, harus konsul tentang tugas sama dosennya." Rio berkata, seperti biasa dengan sangat ramah pada sang bunda. Rhoe saja sampai menarik nafasnya dalam-dalam mendengar kakaknya berkata seperti itu pada bunda, katakanlah sangat berbalik lurus dengan dirinya sendiri. Rhoe juga kadang sangat gemas pada kakaknya, bukan untuk mencemooh tentang keramah tamahan Rio pada bunda. Hanya saja memang Rhoe tidak terbiasa.
"selesaikan tugas kamu, asal jangan pulang kemalaman." Sang bunda juga sama, sepertinya sangat menjaga sikapnya pada Rio. Berbeda jika berinteraksi dengan dirinya. Rhoe hanya bisa jadi pendengar saja.
"hati-hati juga ya." pesan bunda tidak lupa. Rio mengangguk menut saja.
Drt-drt
Ponselnya bergetar di saku celana. Buru-buru Rhoe merogoh benda pipih itu. melihatnya sekejap mampu mengubah raut wajah. "bun, Rhoe pamit pergi dulu, penting." Buru-buru Rhoe bangkit tanpa menunggu jawaban dari bundanya. Melengos begitu saja.
Mengabaikan pencegahan yang dilakukan bundanya, dan Rio menggelengkan kepala.[]
Tentu saja Rhoe kesal. Hanya kata itu yang saat ini tertancap di kepala. Melihat pesan dari temannya yang tak sengaja menemukan seseorang yang begitu Rhoe cemaskan. Pesan whatsapp yang sangat jelas dengan gambar sosok cewek itu. tak menunggu lama Rhoe yang mengemudikan mobilnya. Dia turun dari kemudi langsung bergerak cepat menuju tempat temannya biasa berkumpul.
"bangsat !, ngapain lo malem-malem belom pulang hah !!"
Rhoe langsung menyentak dari belakang tempat Nico menemani adik kelasnya duduk di bangku angkringan. Mereka yang mendengarnya saja sampai tak sadar sejak kapan Rhoe ada di antara mereka.
Keget. Jelas saja kaget sampai Nico terperanjat dari tempat duduknya sendiri. Aneh juga bagi adik kelasnya yang hanya diam di tempat tanpa tanggapan sama sekali, tapi Nico diamkan saja.
lebih memilih untuk meladeni Rhoe yang datang langsung asal sembur."lo apaan si dateng langsung sembur ?"
Nico membalas tegas. Tak tega juga sama adik kelas yang kena bentak Rhoe.
Tak mengindahkan perkataan Nico yang membela adik kelas itu. Rhoe seperti di batas kesabarannya langsung menarik cewek berseragam SMA itu untuk berdiri menghadapnya.
Ingin marah lagi di depan adiknya karena khawatir, Rhoe terkejut dengan penampilan adiknya yang cukup berantakan ditambah diam saja."Ndra.." panggilnya melembut.
Tetap diam. Andra tidak bersuara.
"Ndra !" suara Rhoe naik satu oktaf tepat di depan adiknya.
"stop Rhoe. Gue gak bakal biarin lo dateng cuma mau bentak Andra." Nico mencegah temannya berbuat lebih yang akan membuat Andra semakin terpuruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
E'NOUGH
Teen FictionHaruskah seperti ini ? apa benar jika Tuhan memang adil pada setiap insan-Nya ? kisah cewek yang biasa di panggil Andra, jangan komen kenapa nama nya kaya cowok. tanya sama emak nya...