*
Kaki yang tengah melangkah berjalan itu menendang kerikil yang ada di dekat ujung sepatunya. Ini hari minggu, rutinitas Leon setiap pagi seperti ini dia joging di taman kota yang ada di dekat komplek rumahnya. Setelah menyelesaikan putaran kesepuluhnya dia berjalan santai untuk mencari bangku kosong yang disediakan di pinggiran taman ini.
Banyak orang yang melakukan hal yang sama dengan dirinya melatih otot kaki atau hanya jalan-jalan kecil dengan teman dan pasangan. Tapi Leon lebih menikmati waktu dengan sendiri. Setelah dia membeli sebotol air mineral dia duduk disalah satu bangku yang baru saja kosong ditinggalkan.
Leon itu anak tunggal. Membuatnya terbiasa hidup dengan segala yang sudah tersediakan tanpa dia bekerja keras. Dan baru-baru ini dia menemukan sesuatu yang seperti Andra. Cewek baru yang sudah memporak porandakan batinnya.
Pertemuan tak sengaja beberapa minggu lalu saat cewek itu mencoba untuk bolos dari sekolah dan kebetulan pas dirinya juga baru keliling di bagian belakang sekolah saat bel masuk berbunyi. Dan Leon berhasil memergoki Andra yang sedang memanjat dinding dengan mudahnya.
Leon tersenyum mengingat momen itu. Cewek penuh misteri itu sudah berhasil membuat Leon ingin ikut dalam cerita hidup cewek itu. Walau pertemuannya dengan Andra terlihat pasaran seperti yang terjadi di novel-novel yang beredar. Leon tetap akan memperjuangkan Andra untuk menjadi miliknya.
Sesaat jari tangannya mengusap sudut matanya yang otomatis terpejam. Dan ketika terbuka senyum menawannya kembali tercipta. Di depan sana ada Andra yang sedang berdiri celingukan mencari seseorang. Segera Leon bangkit dari duduknya. Dia ingin menghampiri Andra.
Andra sendiri yang berdiri mencari keberadaan Rhoe yang tadi lari di belakang dirinya tiba-tiba menghilang. Membuatnya berdecak kesal celingukan persis seperti anak ayam yang mencari indukan.
"gue seret balik aja tuh orang kalau cuma nyusahin." Gumamnya sabar. Tentu Andra cewek sabar kan !
Tadi pagi-pagi sekali saat Andra ingin kembali bergelung dengan selimut dan kasurnya yang nyaman Rhoe dengan kurang ajarnya malah menyeretnya untuk menemani lari pagi di taman tanpa bantahan. Andra menggeram dan menolak dengan keras, cewek itu butuh tidur. Tapi memang dasarnya Rhoe yang memang pemaksa tanpa melihat bagaimana tampang wajah dan mata adiknya cowok itu tetap ingin merasakan joging dengan adiknya di taman kota setelah beberapa hari mendekam begitu saja seperti di penjara.
"Ndra."
Andra langsung menoleh dengan wajah kesalnya. Dia menatap kesal pada kakak laki-lakinya. "lo dari mana aja sih. kerjaan lo cuma nyusahin, gak bisa bikin gue tenang bentar aja."
Andra mencibik, Rhoe terkekeh dan semakin mendekati adiknya. mengusap kepala bersurai coklat itu gemas. Dan ketika wajahnya terangkat, iris coklatnya bertemu dengan iris milik Leon yang berjalan ke arah mereka.
Rhoe langsung merengkuh adiknya dalam pelukannya, dia juga memberi kecupan di pucuk kepala adiknya yang terlihat kaget dengan apa yang dia lakukan.
"maaf." Ucapnya dan itu membuat Andra memilih untuk diam saja, cewek itu tidak membalas atau memberontak pada kakaknya. Tanpa tahu saat wajah Rhoe kembali terangkat cowok itu memberi senyum mengejek pada Leon yang terlihat kaku di tempatnya berdiri.
Leon tentu melihat semua apa yang cowok itu lakukan pada Andra. Ditambah dengan senyum penuh kemenangan Rhoe yang ditunjukan padanya untuk mengejek Leon yang kalah telak sebelum melangkah mendekat lebih.
Leon langsung pergi dari tempatnya dengan kekesalan. Senyumnya hilang tergantikan wajah kaku dan penuh kesal pada Rhoe Morgalian.
"bakal gue bales."
KAMU SEDANG MEMBACA
E'NOUGH
Teen FictionHaruskah seperti ini ? apa benar jika Tuhan memang adil pada setiap insan-Nya ? kisah cewek yang biasa di panggil Andra, jangan komen kenapa nama nya kaya cowok. tanya sama emak nya...