ch. park jimin 1st day

29 4 4
                                    

punggung dielus lembut sekali, menandakan bahwa jimin tidak ingin kesayangannya terganggu. juga menandakan ia sudah sepenuhnya jatuh hati.

sesekali ditepuk ringan, menyebabkan geliatan tidak suka tapi segera diganti dengan pelukan erat dari si park juga kekehan gelinya.

di luar hujan membasahi atap rumah sewanya dengan taehyung, sebenarnya ia ada kelas sebentar lagi. tapi cuddle dengan kesayangannya di dalam selimut tebal saat hujan begini rasanya mengalahkan semua hal.

aduh. bolos saja lah. sudah terlalu nyaman bagi jimin untuk beranjak dari ranjang, apalagi kesayangannya baru saja meniduri dada, mencari tempat lebih hangat untuk tubuh mungilnya mungkin. harusnya sih sekarang ia sedang berada di kedai mie ayam bersama taehyung, mengerjakan tugas dari dosen galak mereka. tapi apa mau dikata, hujan turun lebih dulu daripada niat jimin untuk tugas.

baru ingin memejamkan mata, ponsel diatas nakas berbunyi. dengan ogah-ogahan jimin mengambil benda persegi tersebut dan menempelkan di telinga.


"dimana?!" sentakan taehyung mampu membuat telinganya penging seketika. bahkan tadi jimin sempat menjauhkan ponselnya dari telinga.


"siapa yang dimana?" tanya jimin polos. ia lanjut mengelus punggung kecil di dadanya.


"lo bangsat," desis taehyung kesal disebrang panggilan. sepertinya cowok itu tersadar sentakannya tadi mengundang perhatian orang. jadi dikecilkannya volume suara.


"hehehe, dirumah lagi cuddle sama kitty," jimin menyahut dengan geli.


kitty. si kucing calio yang baru di beli jimin dua minggu lalu. kesayangan yang disebut-sebut jimin sedaritadi. bahkan tangan cowok itu masih setia mengelus bulu lembut si kucing.


"tugas dosen choi anjing."


"iya anjing juga kata dosen choi."


"jim serius lo—"


"ck, kim, cerewet banget kayak cewek."


"bacot jim. sekarang kesini atau ntar kitty kitty lo itu udah di tempat penampungan hewan."


"jemput dong ganteng," jimin mendayukan suaranya, sementara ujung bibirnya berkedut karena menahan tawa.


taehyung disebrang sana merinding dan langsung mengumpatinya sementara ia tertawa geli sendiri di kamar.


"rover lo mana hah? mati? ketabrak tiang si setnov?"


lagi, jimin tertawa. bahkan kitty sampai terbangun karena guncangan kecil dari dada bidang tuannya. menggerung tak suka dan langsung melompat turun, mencari kenyamanan diatas bed cover hitam jimin.


"belum diisi. jempu tae, ntar mie ayam gue yang bayar."


"bangsat."


sambungan di putus. dan jimin tau sih, dalam 15 menit ke depan taehyung bakalan datang pakai acara omelan panjang.



-

-

-



dengan santai menghisap batangan kanker di tangan, jimin asik memandang ke arah meja di dalam ruangan bebas asap rokok. tugas sudah selesai, mangkok berisikan mie ayam pun sudah kosong. disebelahnya taehyung asik bermain game di ponsel dengan batang kanker yang sama menyelip diantara sela bibir.


"tae."


"hm?"


"dee daritadi ngelirik ke lo tuh," jimin menunjuk ke arah meja yang berisikan dua teman kelasnya dengan dagu.


"yaudah."


wow. temannya ini mau dilempar kursi sepertinya.

ini yang lagi ngelirik dia itu dee loh. cewek tercantik —menurutnya— di kelas mereka. bahkan anak cowok di kelas pada rebutan untuk berkenalan ketika cewek itu baru pertama kali memasuki ruangan. ya meskipun berujung mendapat gertakan galak dari sahabat dee, fey yang rada boyish.

dan apa tadi? yaudah?


"cantik loh bos," jimin berucap kemudian membuang asap rokoknya kearah wajah taehyung. sohibnya menunjukan rawut wajah tidak suka.


"iya cantik. tapi engga tertarik."


jimin berdecak kagum. serius, "masih gamon?"


taehyung mendengus, "tau apa sih lo soal cinta-cintaan?"


wah. ada yang marah.


"tau lah. kan gue cinta sama kitty," dan jimin menjawabnya dengan candaan. taehyung yang emosi itu bisa bikin kedai ini kayak kena angin topan. kan kasian pemiliknya. kasian taehyung juga kalau cowok itu mesti ganti rugi.


"ya pacarin kucing lo, tidurin sekalian. siapa tau bisa jadi anak," sahut taehyung keki. mata masih fokus pada layar ponsel, tapi cara cowok menghisap rokok itu sudah menandakan kalau ia jengah pada percakapan ini.


"tapi ini dee loh, engga bakal digalakin fey. wong sahabatnya yang suka sama lo," sekali lagi jimin berhasil menangkap lirikan dee yang malu malu pada sohibnya.


"yaudah sana ambil. cantik kan?"


duh taehyung ini bodoh atau apa ya?


"serius kim?"


taehyung hanya mengangguk, terlalu malas bicara. dan jimin sebagai teman hanya berusaha maklum, sahabatnya ini belum mau membuka hati.


"kangen kitty, tae."


"najis park!"


jimin terkekeh. setidaknya awan mendung di wajah taehyung hilang.












holaaaa

double update ya saya:3

saiang dulu dong!1!1

bangtan college!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang