fk

17 3 1
                                    
















selain anak fakultas ekonomi yang terkenal cantik, fakultas kedokteran juga sama terkenalnya dengan gadis bening-bening berkilau.

jadi ketika meja kantin yang diisi dengan anak sianida didatangi boram dan haneul ⸺para gadis yang masuk jejeran bening, berkilau juga padat di tempat yang pas⸺ dari fakultas kedokteran, mereka heran sendiri.











"em-- permisi?" boram yang lebih dulu buka suara, kentara gugup sekali.

"aduh, jangan gugup gitu dong neng. disini engga ada yang gigit kok," hoseok menyeletuk karena kasian melihat wajah pucat boram. yang pasti menghasilkan suasana, buktinya haneul disebelah boram susah payah menahan senyum.

"jad, kenapa ya puan-puan yang cantik datang ke meja kita?" itu jimin. si mulut manis.

"a-anu..."

"hm?" balas ketujuhnya serempak.


HM WOI HM!

DI HM HM SAMA TUJUH COWOK GANTENG!

SUMPAH BORAM DAN HANEUL LANGSUNG AMBYAR.

AMBYAR.

yang nulis juga ambyar bosq.





"i-itu kita mau minta sperma!" saking ambyarnya haneul langsung to the point.

menghasilkan wajah serentak memerah.

baik dirinya, boram dan anak sianida.





"hah? HAHAHAHAHA," namjoon yang juga sudah menjadi korban tahun lalu langsung tertawa terpingkal-pingkal.

seokjin pun sama gelinya.

"aduh, maaf ya han, punya gue cuman buat baginda ratu," namjoon dengan sisa tawanya berdiri dari bangku panjang. "duluan," pamitnya tanpa perlu menunggu jawaban.

seokjin melihat sang ketua bem pergi, juga langsung angkat kaki, "abang duluan ya, kelas udah mulai."

boram dan haneul yang masih merah padam, menatap yang tersisa dengan mata basah.

"t-tolongin kita dong," cicit boram.

yoongi menepuk pundak hoseok lalu dengan tega bicara, "ayok hos, tugas kita belum dikumpul sama korti."

hoseok yang tidak mau menjadi korban pun mengangguk dan langsung bangkit berdiri, "cabut ya."

taehyung, jimin serta jungkook melotot seram pada abang-abang mereka.

"y-yah, tolong dooong," boram maju selangkah, diikuti haneul dengan mata basah dibelakangnya.

"ini buat penelitian kok," haneul menjelaskan akhirnya. mengendurkan ekspresi ngeri pada wajah ketiganya.

"o-oh penelitian?" jungkook bersuara. menggaruk tengkuk canggung. "gue ga bisa, nih dua cecenguk aja. biasa udah mereka."

"JUNGKOOK?!" seru jimin dan taehyung bersamaan.

jungkook hanya pasang cengir kuda. menepuk bahu kedua sohibnya. "semangat nyolonya ya."

dan pergi meninggalkan mereka berempat dengan aura canggung.

"uh- jadi, kalian mau bantuin kita kan?" haneul bertanya dengan nada penuh harap. memasang wajah sesedih mungkin.

taehyung dan jimin saling melirik lalu menghembuskan nafas pasrah.













-







-







-












seminggu kemudian boram dan haneul mendatangi meja yang berisikan anak-anak sianida lagi, tapi kali ini dengan senyum semanis gulali.

"makasih ya taehyung, jimin, udah bantuin kita!" ujar boram tersenyum jumawa.

"hasilnya bagus kok, berkualitas!" tambah haneul.

"wah, pasti yang berkualitas punya gue kan?" tanya taehyung dengan wajah sengak minta di tampar.

"enak aja lo, punya gue lah jinc. lo mah udah keseringan dipake," balas jimin sambil mendorong kepala taehyung tega.

"heh, makin sering dipake makin bagus bego!"

"dasar penjahat kelamin lo!"

"daripada lo ngocok sendiri!"

anak sianida lain hanya bisa menghela nafas.
sementara boram dan haneul tertawa melihat itu. kemudian haneul mengeluarkan secarik kertas dari kantong celananya.

"dua-duanya berkualitas kok," jelas haneul dengan wajah bersemu. kertas yang diberi langsung direbut oleh jimin dengan kecepatan kilat.

"TAPI TAE, GUE YANG LEBIH BAGUS NIH HASILNYA!"

"ENAK AJA, GUE LAH!"

"LIAT SENDIRI SUH!"

"ALAH BONCEL BACOT!"



















mereka tidak tau saja, kalau satu kantin mukanya merah padam karena omongan tidak tersaring mereka.

bangtan college!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang