mabuk?

37 2 1
                                    

penuh. sesak. berjubel.

ini acara ulang tahun taehyung pastinya cowok bebal itu mengundang teman-teman sejawatnya untuk datang.

bahkan fey dan dee juga mendapat undangan, meski awalnya menolak tapi cowok bersurai kelabu itu meyakinkan kalau ada makanan dan minuman khusus cewek-cewek yang aman dari alkohol.

dan akhirnya disinilah fey dan dee berada. ditengah hingar bingar lagu edm yang terus dialunkan. sedangkan yang punya acara malah asik goyang ala dangdut didepan sana.

dasar taehyung narsis.



"fey," lengan digoyang pelan, fey menoleh mendapati jimin dihadapan mereka berdua sementara dee menatapnya dengan tatapan anak anjing.

hapal sih. pasti minta dibolehin sesuatu.

"gue bawa dee kesana ya?" jimin menarik turunkan alisnya, sementara fey mengerutkan kening.

"kemana?"

"ada temen gue yang minta kenalin, gue jagain kok, tenang aja."

fey mendengus lalu mengangguk mengiyakan, "awas sampe lecet jim, gue sunat dua kali lo."

jimin tertawa kecil, lalu merangkul dee penuh protektif, "iya bunda iyaaaa."

"hEH!"


fey mendengus ketika jimin dan dee meninggalkannya dengan tawa geli. kemudian matanya mulai memindai kembali meja meja yang sudah dipenuhi beberapa jenis makanan.

dia belum makan dari siang dan ini sudah memasuki pukul sembilan, wajar bila perutnya ribut minta diisi.

melirik ke kanan dan dee aman dirangkulan jimin, ya saatnya duduk santai mengisi perut.










-

-

-










"sendirian?"

fey mengerjapkan matanya, pandangannya mengabur. mungkin efek lampu disko. tapi yang pasti ia yakin dihadapannya sekarang sudah berdiri seorang cowok.

"ga, sama temen."

"oh gue tau, lo temen si dee yang cantik itu kan?"

fey melengos tapi mengangguk membenarkan. badannya rasa melayang, pandangannya semakin kabur, bahkan ia harus menggelengkan kepala ke kanan kiri untuk tetap bisa melihat cowok tinggi didepannya.

"lo sakit?"

gelengan didapat si cowok.

"pusing?"

lagi. fey menggeleng.

cowok jangkung itu melirik piring terdekat fey dan menyeringai ketika mendapati cake berisi campuran rum diatasnya.

"lo abis makan kue ya?"

"iya, lo coba deh, enak."

si cowok tertawa mendengar jawaban polos dari mulut fey, selangkah lebih maju dan tangan kecil fey sudah berada di dalam genggaman.

"mending cobain lo, manis" punggung tangan fey dielus halus sementara matanya menatap intens.

fey tertawa. manis sekali, "emang gue kue?" protesnya.

"ho? mau gue cobain?"

fey mengangguk. sama sekali tak sadar. dirinya di awang awang.


















"cobain tangan gue dulu, mau?"

badan ditarik menempel pada dada, fey menoleh bingung mendapati yoongi menatap tajam ke arah depan.

"oh, cewek lo?"

yoongi tidak menyahut tapi membalik badan fey untuk menghadapnya, lalu melingkarkan lengan di pinggang dengan aura posesif yang kentara.

"yaaaah dia pergi!" fey mencebik kesal ketika melihat cowok yang daritadi mengajaknya bicara menjauh.

yoongi langsung menatap dengan pandangan menilai, "lo mabuk ya?"

"dia pergiiii!" fey menghentak kesal.

yoongi tertawa. berdoa fey mabuk selalu agar tingkahnya menggemaskan seperti ini. tapi terlalu jahat bila terkabulkan. yang ada jiwanya sudah habis tersedot duluan.

"kesini sama siapa? sama dee?"

"dee!" fey mengangguk lalu menoleh ke kanan kiri, mencari sosok si sahabat.

"dee!" serunya lagi ketika mendapati dee masih berada dirangkulan jimin. badannya melonjak kesana kemari.

yoongi menghela nafas, fey tidak mau diam. sama sekali. bahkan kakinya sempat terinjak. tapi tetap, rangkulan di pinggang tak dilepas.

"diam."

"lo yang diam!"

"diam fey."

fey menggeleng kuat, makin kencang musik yang diputar semakin badannya meloncat kesana kemari.














-

-

-
















pun malam itu berakhir dengan yoongi pulang hanya bermodalkan jaket kulit karena kaosnya sudah jadi santapan muntah dari sang tuan putri.





















hai?
NTAR LAGI YANG KEJU KEJU YHA
BHAY

bangtan college!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang