ch. kim seokjin 1st day

31 4 2
                                    

kim seokjin bersukur dengan adanya busking tiba-tiba di lapangan fakultasnya. itu berarti cupcake yang ia bikin akan laris terjual. diberhentikannya mobil didekat keramaian yang berbentuk lingkaran tersebut, lalu dengan semangat 45 ia menurunkan meja lipat dan tupperware miliknya.


"wah bang jin!" satu suara manis menyapa indra seokjin, membuat cowok itu menoleh dan tersenyum mendapati adik tingkatnya mendekat.  "hari ini jualan apa?"


"cupcake berbagai rasa, mau?" seokjin menyusun cupcake diatas meja, lengkap dengan tempat lucu berhias pita.


anggukan didapatnya. dengan senyum seribu watt ia menyuruh adik tingkatnya memilih cupcake sendiri, sedangkan ia masih sibuk menata cupcake yang lain. hari ini ia memilih memakai hoodie berwarna pink, sengaja, agar mencolok dikeramaian. ditemani pula jeans robek dilutut serta sebuah converse high di kakinya. kasual, tapi tetap mencolok. jelas, yang mencolok kan visualnya. meski seokjin hanya memakai celana boxer pun ia tetap terlihat mencolok karena wajahnya yang sialan tampan.

jadi tidak menunggu waktu lama, meja lipat seokjin yang sudah berisi cupcake lucu tersusun rapi mulai dipadati konsumen a.k.a mahasiswi yang memang sudah langganan kue-kue yang sering dibawa seokjin ke kampus.


"bang ini berapa?"


"bang yang ini lucu ya? ada rasa lain engga?"


"bang jin!"


"ganteng!"


"abang, ini ada bumbu cintanya ya?"


engga sedikit, para cewek yang desak-desakan itu mengambil kesampatan untuk menyolek bagian tubuh seokjin yang bisa mereka capai. seokjin sih santai, cuman senyum ramah, lagian tindakan mereka masih belum bisa disebut pelecehan atau tindakan anarkis kok. masih sebatas toel-toel.


"wah wah, bang jin selalu diserbu,  eh?" satu suara berat membuat kerumunan tadi berhenti mengoceh. seokjin menoleh dan mendapati taehyung dan jimin yang sedang tersenyum polos di barisan paling belakang, ia mendengus jengah tapi yang lain langsung tersenyum merekah. dapat pemandangan 3 cowok ganteng di pagi hari itu bisa di bilang jackpot, ya kan?


tapi dua begundal itu, duh.


"buka jalan dong, manis," jimin tersenyum sampai matanya menyipit, serentak barisan cewek-cewek itu langsung memberi jalan pada dirinya dan taehyung. sementara seokjin memutar bola mata malas. yakin dua begundal itu punya maksud lain.


"kita bantu ya bang!" taehyung berujar semangat, lalu mulai melayani para mahasiswi dibagian kiri meja. sementara jimin mengambil tempat di sisi kanan seokjin.


"abang duduk aja, biar kita yang layanin mereka," jimin memegang bahu seokjin, menekannya sedikit hingga cowok jangkung itu terduduk pada  bagian belakang mobil yang belum tertutup.


kalau sudah begini, seokjin bisa apa.


-

-

-


"habis?" seokjin menegur taehyung dan jimin yang asik memakan cupcake buatannya dengan nada pasrah.


dua orang yang sudah ia anggap adik sendiri mengangguk semangat. senang, usaha mereka membantu seokjin tidak pernah tidak manis. iya lah, satu cupcake terjual artinya satu cupcake juga yang masuk perut mereka. mereka bilang ini win-win solution.


solution ndasmu! omel seokjin waktu pertama kali mendengar penuturan mereka. tapi karena cowok berbahu lebar itu terlalu sayang atau bahkan terlalu bosan untuk mengumpati mereka, jadi dirinya diam saja. biar sampe berbusa bibirnya, taehyung dan jimin tidak akan mendengarkan.


"ck, dasar kalian ini. lagian ngapain ada di fakultas abang?" ini sih yang seokjin bingungkan dari tadi. ngapain dua begundal ini berada di fakultasnya, sedangkan fakultas mereka berada jauh dari sini.


taehyung tersenyum kotak sementara jimin hanya menendang pantat sahabatnya itu dengan tega. "nih bang! nyeret gue kesini cuman gara-gara soto di kantin fakultas abang!"


seokjin tertawa, wajar sih taehyung rela pergi jauh kesini untuk mengejar soto. anak itu memang pemakan segala.


"halah tayi angsa lo tadi juga habis dua mangkok!" taehyung balas menoyor kepala jimin dengan sadis.


mulai lagi. 

seokjin cepat-cepat membereskan meja dan tupperware miliknya, kemudian pergi meninggalkan dua begundal yang asik bergulat diatas tanah. ganteng-ganteng gini masa ada didekat massa yang lagi anarkis, bisa jadi hancur juga dia. lagian taehyung jimin itu nanti kalau sudah capek, berhenti sendiri. bukannya sebagai abang ia suka melihat adiknya berkelahi, tapi mereka berdua itu bebal dan ia yakin taehyung dan jimin tidak akan saling menyakiti diri.


kim seokjin, semester lima, abang tertua di sianida. ganteng, humoris, penyayang —bisa dilihat dari dia yang membiarkan taehyung dan jimin menghabiskan dagangannya—, ramah—













—dan paling penting, bisa mengurus rumah.


berhasil menjadi salah satu cowok yang paling banyak diincar disetiap fakultas selama lima semester berturut-turut, seakan pesonanya tidak akan padam di telan adik-adik tingkatnya yang tidak kalah tampan.


jadi kalian pilih namjoon si ketua bem teramah atau seokjin si kating penyayang dari fakultas manajemen?






tbc lagi guys

ngehehe

kemaren mau nulis tapi ada something yang bikin mood saya total buruk

jadi silahkan tinggalkan jejak untuk kalian yang menengok cerita ini

kalau tyda akan saya santet:)))




bangtan college!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang