madol

21 4 4
                                    

fey itu menjunjung tinggi solidaritas antar teman.

buktinya sekarang dirinya, park jimin dan beberapa anak cowok di kelas sepakat untuk madol pelajaran dosen choi. memang tidak jauh sih, cuman di kantin bawah.

alasan madol mereka sama.

sama-sama malas mendengarkan ceramah yang selalu dosen choi ulang disetiap pertemuan.

fey madol begini sih jelas dee tidak tau. kalau tau, tidak mungkin dirinya sekarang bisa santai meselonjorkan kaki ke atas paha jimin dengan seenaknya.


"pijitin jim, pegel," begitu alasan fey ketika jimin menoleh dengan alis terangkat satu kearahnya.


jimin mau? tentu.

kapan lagi coba dia menyentuh tubuh fey tanpa sebuah tonjokan?

ya, jimin dan otak laknatnya.


"tuan putri fey, bolehkah hamba ikut memijat bahu anda?" kang daniel bertanya dengan nada yang dipaksakan sopan. membuat cowok itu langsung disoraki dan dilempari gelas plastik bekas minum.


"yee lo mah nyari kesempatan!" itu taemin.


"ntar tangan laknatnya grepe lo fey, jangan mau!" kai ikutan bersuara.


"bangsat tau aja bagian yang mulus!" kalau ini jimin.


"eanjing maju dulu lo sini!" ong sok pasang badan. kedua tangannya di pinggang.


"lah lo minta di sosor? oke!" daniel meloncat dari sisi meja ke sisi satunya, mengejar ong yang langsung berlari menjauh.


"tai! jauh jauh lo homo!" ong berseru heboh sambil terus berlari menghindari kejaran daniel.


disamping jimin, fey tertawa sampai bahunya naik turun.

tertawa geli sekali.

dan itu sumpah manis sekali!

bahkan beberapa anak cowok sontak terdiam melihat tawa lebar fey. mereka simpan baik-baik didalam memori momen jarang seperti ini. karena fey yang tertawa lepas itu bisa dihitung. paling sering hanya terkekeh, itu pun dalam jangka waktu tidak lama.


"bang yoon! sini!"


tiba-tiba senyum lenyap di wajah fey, ia menatap horor jimin yang sekarang asik melambai pada seorang disebrang kantin. yang lain ikut melotot pada si park, bentuk protes karena dirinya fey berhenti tertawa.

dalam hati berdoa agar makhluk pucat itu menghiraukan ajakan jimin, tapi langkah yoongi malah pasti menuju ke arah mereka.


jimin menoleh dan menatap heran pada awan mendung di wajah teman-temannya, "kalian kenapa?"


tidak ada yang berani menjawab karena min yoongi sekarang sudah berada tepat disamping jimin. kakak tingkat mereka itu terkenal dengan mulutnya yang tajam. jadi mereka malas cari ribut. malah satu-satu pamit pergi mencari tempat madol lain dengan berbagai macam alasan hingga tersisa tiga orang.

fey, park jimin dan min yoongi.

yoongi sendiri langsung mengambil tempat duduk yang bersebrangan dengan fey dan jimin. sengaja. agar fey setidaknya bisa merasakan aura intimidasi alami yang ia punya.

matanya melirik sebentar ke atas paha jimin dimana kaki fey masih bertengger manis, sedangkan yang empunya asik melihat layar ponsel pintarnya. seringai kecil terbentuk, tau benar jika gadis dihadapannya sedang dalam cara menghindar yang paling umum.


"mau aja lo dijadiin babu jim," celetuk yoongi setelah cowok itu menyeruput americano miliknya.


fey masih fokus pada layar ponsel yang memerlihatkan akun instagram miliknya, sengaja menggoyangkan kaki. bermaksud meledek, karena toh jimin sendiri yang mau memijatnya tadi.

mata sipit yoongi makin sipit, malah terlihat hanya segaris, di kodenya jimin untuk membelikannya semangkok bakso. jimin yang notabene adik yang patuh pada abang terlebih itu adalah si galak yoongi, langsung mengangguk kaku.


jimin menurunkan kaki fey perlahan, "gue beli bakso bentar."


"perut karet," fey menyahut dengan dengusan geli. ya karena setaunya jimin tadi sudah makan seporsi ayam kremes.


tidak lama fey merasa kakinya berada diatas paha, tapi kali ini pahanya kok kecilan ya? tidak sekeras paha jimin?

dan tiga detik kemudian fey mendapat jawaban dengan berseru sakit, ternyata betisnya baru saja terkena cengkraman dari tangan berurat yoongi.


"fuck! sakit bego!" desis fey kesal, sementara kaki berusaha untuk lepas dari cengkraman kuat yoongi.


"language miss," yoongi menegur dengan nada datar. meskipun dirinya suka mengumpat tak tau tempat tetap saja ia tidak suka jika ada cewek yang bermulut barbar seperti dirinya.


"fuck off!" sentak fey kesal. ck, tangan yoongi ini sekuat apa sih?! kakinya tidak bisa bergerak daritadi.


"jadi kalian bolos kelas saya dan malah pacaran disini?" satu suara berat yang menyiratkan amarah terpendam muncul di belakang punggung mereka. fey dan yoongi sama sama melotot, tangan yoongi yang tadinya mencengkram langsung mendorong kaki fey jatuh dari pahanya. bahkan cewek itu hampir terjengkang karena perbuatan tiba-tiba yoongi, tapi untung saja tubuhnya masih tertangkap lengan yoongi.


tidak menunggu siapa-itu-yang-berbicara mengeluarkan suara kembali, yoongi menyeret fey menjauh dari kantin.

lebih tepatnya, mereka melarikan diri bersama.














udah ya

udah buat hari ini

dapat triple updateeee

muah muah

bangtan college!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang