adek

16 3 4
                                    

taehyung melengos.

masuk kantin tapi yang dilihat pemandangan si adik yang sedang tertidur di meja panjang dengan santainya.

bahkan laptop, ponsel, buku serta diktat berserakan di atas meja.


"ck, dasar kelinci buntal," meskipun berdecak kesal, taehyung mendudukkan dirinya disebrang jungkook. 


jungkook tidur persis seperti bayi —wajahnya, tapi kepekaan cowok itu turun ke tingkat paling dasar. bahkan bila terjadi hujan badai, taehyung yakin si adik akan tetap tertidur nyenyak. taehyung sendiri tidak bermaksud jelek dengan beprasangka buruk, tapi ini di atas meja ada laptop dan ponsel keluaran terbaru loh.

meleng sedikit ya hilang.

dan disini jungkook malah santai meninggalkan barang-barangnya begitu saja di atas meja.


"kook?"


kan. si adik malah memalingkan wajah ke arah lain.

lagi-lagi taehyung melengos, tapi senyum geli terbit di wajah.


"dasar anak mama," setelah meledek dengan suara pelan, taehyung memberi kode pada ibu kantin untuk membuatkan pesanannya.


tenang, si ibu kantin sudah terlalu hapal makanan kesukaan cowok begundal itu. kalau hari panas, taehyung akan memesan ayam kremes. kalau hujan deras, bakso jadi pelariannya.

karena sekarang hujan, pastilah menunya yang berkuah hangat. selagi menunggu bakso dan tehnya datang, taehyung mengambil kotak rokok di kantong celana. jungkook sedang tidak mungkin diajak mengobrol, jadi biarlah batangan kanker miliknya yang menemani.

dan tentu saja, di mata para mahasiswi di kantin pemandangan itu sumpah manis.

dimana taehyung menghisap rokok dengan santai sambil sesekali melirik ke arah jungkook yang tidurnya malah terlihat semakin lelap. seperti abang yang memastikan adiknya tidur tidak akan terganggu apapun, bahkan dengan lalat lewat.


"nih bakso sama es tehnya ganteeeeng," perempatan tak kasat mata muncul di kening taehyung. ini bu rose kok ribut banget sih?


"bu," tegur taehyung dengan jari telunjuk di bibir. lalu cowok bersurai ash grey itu bangkit sambil memasangkan jaketnya pada tubuh bongsor jungkook. si adik hanya memakai kemeja lengan pendek dengan bahan yang tipis, sementara hujan semakin deras turun. taehyung hanya tak ingin jungkook bangun dan mengeluh soal suhu ruangan yang dingin.


aduh ganteng.

semua mahasiswi di kantin langsung meleleh tau? bahkan ada yang menjerit tertahan karena tingkah manis taehyung.

kalau tidak mendapat taehyung sebagai pacar, sebagai abang juga sudah sukur.

iya itu sih angan-angan mereka.



-

-

-



"ho? sudah bangun?"


setelah nyaris 20 menit taehyung duduk disana menghabiskan bakso dan teh sekaligus menghisap batang kanker dua kali, si adik baru terduduk dengan punggung tangan mengusap-usap mata.


"taehyung?"


"kalau tidur tau tempat kook," taehyung memasukan kotak rokok kembali ke kantong, sebelum pergi disempatkannya mengacak rambut jungkook gemas.


sementara yang diacak nyawanya pun baru terisi setengah.

mahasiswi yang tersisa di kantin jelas dapat jackpot pemandangan manis abang dan adik ini.
















udah segini aja dulu

ntar dikasih yang panjang

sepanjang anunya tae

iya anu

tangan maksudnya



bangtan college!auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang