Sepuluh

490 66 119
                                    

Ini adalah fiksi penggemar yang benar-benar fiksi. 😊
Jadi jangan hubungkan dengan peristiwa yang sebenarnya yang telah atau tengah terjadi, apa pun, di mana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun itu. 😊
Selamat membaca. 😊

The Last Gift

Bagian Sepuluh

Mustahil untuk bisa lari dari kematian, jika waktunya tiba, maka tibalah.

"Jangan ..., " jerit Donghae dalam pingsannya, setelah lebih dari 8 jam tidak sadarkan diri, kini dia terbangun oleh mimpi buruk. Sangat buruk, hingga masih tersisa garis ketakutan di wajahnya.

Yesung mendekat ke ranjangnya, "Donghae ya, " panggil Yesung khawatir. Donghae memang terlihat berantakan, keringatnya bercucuran dengan nafas yang berat. Tiba-tiba bangun dari tidurnya dan bergerak gelisah, mengabaikan panggilan kecemasan Yesung.

Tidak pernah Yesung mengharapkan kehadiran Hyukjae sebesar saat ini. Yesung ragu jika dia bisa mengatasi Donghae yang seperti ini seorang diri, dia mencoba memeluk tubuh Donghae yang masih lemah, mendekapnya erat, mengelus punggung Donghae, mencoba menenangkannya.

Bersyukur, Yesung berhasil, Donghae mulai tenang tapi dia masih menangis sambil berkali menggumam aneh, "Hyung, aku melihatnya, apa yang harus kita lakukan Hyung? Hyung .... " Yesung ikut menangis mendengarnya, suara Donghae begitu memilukan, apa yang dia lihat sebenarnya, Yesung benar-benar bingung, Taehyung yang beberapa jam lalu telah sadar dan melihat keadaan Donghae juga tidak mengatakan apa pun.

Akhirnya, Hyukjae datang, setelah Yesung menghubunginya tiga jam yang lalu karena Donghae tidak kunjung sadar. Yesung menceritakan semuanya pada Hyukjae, tentang keadaan Donghae dan yang menyebabkan dia pingsan, termasuk hubungannya dengan Pak Min, semuanya selama Donghae dalam pengawasannya.

"Hyung ...," panggil Donghae dengan suara sengaunya begitu menyadari Hyukjae datang.

"Ehm, kau baikan setelah Hyung datang?"

Donghae hanya mengangguk lemah, melepas pelukan Yesung dan beralih pada Hyukjae. Tangisnya mulai berhenti, dan nafasnya cukup stabil sekarang. Yesung geleng-geleng tidak percaya melihatnya, apa yang dia lihat sekarang adalah Donghae yang sama dengan Donghae yang pernah memecahkan belasan kasus pembunuhan dengan timnya dulu. Sulit dipercaya.

"Bisa kau ceritakan sekarang pada Hyung? Apa yang kau lihat?"

Hyukjae melepas pelukan Donghae saat dirasa adik tampannya itu mulai nyaman, bertanya pelan, dan hati-hati. Hyukjae sungguh tidak ingin merusak kembali suasana hati Donghae.

Donghae mengangguk, "Bisa tolong panggilkan yang lainnya juga Hyung?"

***

"Kau benar sudah tidak apa-apa Hyung? Lakukanlah pemeriksaan sekali lagi, tidak biasanya kau pingsan setelah mendapatkan penglihatanmu," ceramah Jungkook tidak berjeda setelah kedatangannya 15 menit yang lalu.

"Wah ini moment langka, kapan lagi kalian bisa lihat Jeon Jungkook banyak bicara tanpa mengeluh lelah?"

Sindiran Yoongi bagai angin yang menggerakan wind chime di teras belakang rumahnya, Jungkook bisa mendengarnya, namun tidak sedikitpun terpengaruh olehnya. Perhatiannya hanya tertuju pada Taehyung yang bersandar pada ranjangnya dalam diam, pandangan matanya kosong menggambarkan jika pikirannya sedang sibuk dengan hal lain.

"Aku tidak yakin kita bisa mengatasi yang satu ini Hyung deul, Jungkook," aku Taehyung tiba-tiba, menyita seluruh perhatian teman-temannya, terlebih Jungkook.

"Katakan pada kami Tae, apa yang kau lihat?" bujuk Seokjin perlahan, tidak ada yang tahu betul bagaimana rasanya menjadi Taehyung, seberapa besar beban yang dia tanggung dengan kelebihan yang dia miliki. Tapi begitu Seokjin dan yang lain memutuskan untuk bergabung dengan Taehyung, mulai saat itu juga, mereka selalu melakukan yang terbaik untuk membantunya.

The Last GIFT [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang