Chapter 7 : Higanbana Part 2

766 93 11
                                    

"Apa yang kalian sembunyikan dariku?. Dan apa yang sedang kalian coba tutupi?.

Kebencian itu sangat nyata kurasakan.

Tapi, kalian hanya bungkam."

=================================================================

"Aku ingin bekerja paruh waktu."

Semuanyapun tercengang mendapatai penuturan gila dari seorang cho kyuhyun. Yah bagaimana tidak?. Dia menghadap kakeknya dengan suka cita di tengah kemarahan saja sudah bisa dikatakan mainstream. Lalu, apa ini?. Kenapa tiba-tiba saja kyuhyun mengatakan hal gila yang sudah pasti di tentang kakeknya?. Sebenarnya dia sedang meminta izin kakeknya atau sedang memberitahu kakeknya?.

"MWO?'

Kyuhyun tertunduk sesaat. Karena sudah dipastikan kalau kakeknya akan menyalang kearahnya. Wah bahkan bulu kuduk kihyun sampai merinding melihat ekspresi kakeknya sekarang ni.

"Jadi setelah kau kabur seharian karena kau igin melakukan hal bodoh, eoh??!!. Kau ingin mempermalukan kakek pada semua orang kalau aku sudah tidak becus merawatmu?."

Yah bukankah sudah tertebak?. Kalimat jawaban dari kakeknya ini sudah pasti ada dalam salah satu daftar jawaban yang diberikan kakeknya atas apa yang ia katakan. Lihatlah bahkan dengan lihainya kyuhyun masih terlihat tenang-tenang saja di tengah kakaknya yang justru tengah panas dingin melihat pertandingan sengit ini.

Bukankah kyuhyun masih waras?. Atau dia mendadak tuli?. Bagaimana bisa ia begitu tenang di saat kakeknya tengah dirundung amarah dan terlebih dengan nada tinggi yang keluar bersamaan dengan kalimat yang menyakiti telinga itu. Tidakkah ia merasa sakit hati?. Tentu saja. Meskipun ia masih belum yakin dengan perasaannya, tapi rasa sakit yang tiba-tiba saja menyerang hatinya tentu sudah bisa di jadikan jawaban kalau dia kecewa dengan perlakuan kakeknya terhadapnya.

Dengarlah cecaran yang menghujaninya tanpa henti hingga ia tidak bisa memberikan penjelasan apapun, atau lebih tepatnya dia tidak diberi ruang untuk memberikan penjelasan. Yah sudah pasti jawabannya adalah sia-sia. Karena setiap alasan akan diterima jika itu keluar dari mulut kihyun kakaknya. _Hyung, aku tidak mengerti ini_

"Aku ingin memastikan sesuatu."

Sergah kyuhyun singkat ditengah cecaran kakeknya yang takkan berujung jika suaranya tidak ia keluarkan. Bahkan setelah inipun, ia masih terancam dengan berbagai kalimat yang mendadak menjadi lebih panjang.

"Mwo?. Memastikan apa maksudmu?"

Bukankah itu kalimat yang wajar?. Tapi tidak ditelinga kyuhyun. Karena nyatanya, nada yang di gunakan kakeknya adalah nada menyindirnya.

"Gadis itu... Aku harus me...."

Belum sempat ia melengkapi kalimatnya, kakeknya sudah mendahuluinya dengan nada yang lebih tinggi darinya.

"Mwo?. Yeoja??. Kau saja tidak becus untuk bersekolah dan sekarang kau ingin mendekati seorang yeoja?. Benar-benar tidak tau malu."

Tangan kanan itupun terangkat. Terlihat jelas kemana arah tangan itu akan mendarat. Namun, meski sang target sudah mengetahui pergerakan lawan, ia tetap pasrah dan hanya menutup matanya menantikan tangan itu menyentuh permukaan kulitnya. _Aku benar-benar tidak mengerti. Apa ini adalah sikap karena aku menghormati dia sebagai kakek, atau karena aku merasa bersalah?._

"Harabeoji!!!."

Dengan segenap keberanian yang kihyun kumpulkan, iapun menahan tangan kakeknya. Di tekuknya kedua lututnya menyentuh lantai, ia tundukkan kepalanya pertanda kalau ia menyesal. Sementara kyuhyun yang melihat itu hanya bisa terenyuh. Sesulit inikah memiliki seorang kakek?. Karena dalam bayangan kyuhyun, ia hanya memiliki cerita bahagia bersama seorang kakek. Ck! Tapi nyatanya itu hanya fantasinya ataupun cerita yang ia dengar dari orang lain dan juga cerita yang ia dengar dari kembarannya. _Apa salahku?_

Cho TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang