Chapter 10 : THE DEVIL Part 2

773 69 18
                                    

"Kau hanya beruntung saja masih memiliki kakak yang masih setia dengan topeng malaikatnya. Tapi pada kenyataannya, kau hanya sedang menyiapkan diri untuk menjadi orang yang terbuang."

=================================================================

­­­

Bukankah ini hari yang indah?

Burung yang berkicau riang

Udara yang sejuk

Dan matahari yang tampaknya sangat semangat menyombongkan sinarnya.

Ini waktu yang tepat untuk keluar.

Berolahraga pagi misalnya?.

Seperti yang dilakukan namja karismatik satu ini. Yah siapapun yang melintas di depannya pasti akan terpana melihat namja yang kini tengah melakukan peregangan. Bahkan kesan seksi masih melekat padanya meski kaos yang berlumuran peluh itu terbalut jaket hitam, tapi siapapun pasti masih bisa menyaksikan sedikit anugrah Tuhan yang juga seksi ini berkat jaket yang tidak tersleting. Garis mukanya yang tegas, alis tebal yang menawan, manik mata yang indah dan senyumnya yang manis. Itulah kesan orang melihatnya. Oh kalian hampir melupakan keramahannya yang sedari tadi membalas sapaan beberapa orang yang menyapanya.

Tapi,

Benarkah itu senyuman manis?

Sayangnya tidak. Karena namja satu ini tengah menampilkan evil smirknya karena manik matanya menangkap buruan yang beberapa hari lalu di tandainya untuk di tangkap hari ini. Perlahan tapi pasti, namja ini memulai langkah pertamanya. Mendekat, semakin dekat dan dalam beberapa meter tangannya mulai berkelana mencari sebuah benda kecil nan tipis dengan ketajaman yang setara dengan pisau. Yah itu adalah mainan kesukaannya yang selalu ia bawa. Begitu sang buruan berhenti dan terlihat sedang membenarkan tali sepatunya yang terlepas, diapun mengendap.

Pelan,

Sangat pelan, di acungkannya benda kecil itu dengan tangan yang sudah memiliki titik target.


Hingga....



"Mau ku bantu?."

Tawar namja itu pada sang tuan putri. Senyum manis terlihat begitu mempesona disana, membuat sang tuan putri sedikit luluh dibuatnya. You are in danger, princess!

"Sudah selesai, jadi ma'af. Tidak perlu."

Tangan yang sebelumnya terulur kini berubah menjadi kepalan penuh amarah.

"Bukankah kau seharusnya mengindahkan uluranku?."

Nada yang sebelumnya terdengar ramah kini berubah. Yah suaranya melembut dengan tempo lambat dengan kesan mengintimidasi. Sedangkan netranya menajam hingga membuat sang tuan putri tersentak dan memundurkan langkah.

"Bagaimana kalau bertukar nama?."

Lagi, namja itu mengulurkan tangan. Meski nada suaranya terdengar lebih riang, tapi tidak dengan bagaimana cara namja itu menatap sang tuan putri. Like a psycho! Damn!

"Yoon... yoonji. Jeon yoonji."

"Park-bo-gum."

Namja bermarga park itu langsung menyambar tangan yoonji yang terangkat ragu. Menyisakan sedikit sakit karena tangan yoonji di sambut dengan kekuatan penuh. Apa maksud dari perbuatan namja ini?. Bukannya yoonji merasa nyaman, dia justru di buat ketakutan karena sikap randomnya yang sedikit aneh dan terkesan menakutkan.

"Bi... bisakah kau melepas ta...nganku?."

Bukannya menurut, bogum justru semakin meremas tangan yoonji. Membuat sang empunya meronta meminta keluar dari kungkungan namja aneh itu.

Cho TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang