Chapter 16 : TRUTH Part 2

693 91 23
                                    

"Ma'afkan aku karena tidak bisa memberitahumu lebih banyak, kyu. Kau sudah cukup menderita dan aku tidak ingin melibatkanmu untuk menyelesaikan permasalahan yang ku mulai. Meski kunci itu ada padamu, tapi aku akan mencari cara lain untuk menyelamatkan kalian."

=================================================================================

­­­Sunyi kembali menggerayangi ruangan ini. Tak ada suara selain detikan jam dan dentingan suara mesin yang terus mengontrol kondisi vital seseorang. Sementara penghuninya masih betah untuk terpejam meski ribuan detik telah terlewat tanpa membuka mata. Ya, katakanlah dia sudah lelah dan fakta dimana dia masih bernafas adalah tanda jika dia masih bimbang jika harus meninggalkan dunia yang kejam ini.

Deru nafas yang mulai teratur terdengar menyejukkan, detakkan jantungnya yang berada dibatas normal membuat orang lain tenang di buatnya. Hingga di menit selanjutnya dia kembali menunjukkan peningkatan.

Benar, kelopak mata itu perlahan terbuka. Mengerjap beberapa kali begitu retinanya menangkap cahaya yang menyilaukan membuat dia mengernyit bingung.

Tempat ini lagi?.

Mungkin itu yang ada di benaknya begitu ia menyadari dimana dia berada sekarang. Hanya dengan melihat sekilas dekorasi dari ruangan ini, tentu ia sudah hafal. Ah! Dia pasti melupakan masker oksigen yang dipakainya.

Sial. Aku sudah muak dengan dunia ini. Tapi, kenapa orang-orang masih memaksaku hidup?.

Perlahan dia menggerakkan tangannya untuk melepas masker oksigen yang menjadi bantuannya untuk bernafas. Sesak. Ya, itulah yang kini kyuhyun rasakan. Tapi, masa bodoh dengan itu karena kini ia hanya ingin pergi dari tempat itu.

Dengan gerak lemahnya dia mencoba bangkit meski pusing kembali menyerangnya. Sial. Sepertinya anastesinya belum hilang sepenuhnya. Tapi, bukan kyuhyun si nekat namanya kalau dia menyerah begitu saja karena sekarang dia mulai menurunkan kakinya dan bersiap untuk mencabut selang laknat ditangannya itu.

Tunggu!



Siapa dia?. Apa sejak tadi dia ada disana?. Menyaksikan kyuhyun dengan segala kegilaannya?. Ya, mata kyuhyun menajam begitu tanpa sengaja dia menemukan sesosok pria yang tengah bersandar dengan tangan menyilang di depan dada berdiam diri memperhatikannya layaknya orang bodoh.

"Untuk apa kau ada disini?."

Tanya kyuhyun ketus dengan suara yang sedikit serak. Ck! Berapa lama dia tidak sadarkan diri hingga dia hampir kehilangan suaranya begini?.

"Ah! Tentu kau ingin melanjutkan niatmu yang tertunda, bukan?. Tapi sayangnya aku belum mati."

Lanjut kyuhyun seraya meremat ujung brankart dengan kedua tangannya karena entah kenapa pusing di kepalanya justru semakin menjadi saja. Owh! Menghilanglah! Dia tidak boleh terlihat lemah di depan musuhnya seperti ini.







"Jangan lakukan operasi itu!."

Akhirnya sang lawan bicara mulai angkat suara, membuat seringaian remeh kyuhyun mengembang begitu saja. Tunggu!. Apa baru saja kyuhyun mendengar musuhnya berbicara dengan nada khawatir?. Munafik sekali, bagaimana bisa dia tanpa malu memberi perintah setelah mencelakainya?. Apa dia lupa siapa yang membuat kyuhyun berakhir diranjang pesaitan lagi dalam kondisi sekarat?.

"Ck! Datang sebagai siapa kau kali ini?. Musuhku atau hyungku?. Dan perkataanmu itu, apa itu perintah? Atau peringatan?."

Kyuhyun menggelengkan kepalanya berharap pusing yang menyerangnya sedikit mereda. Sementara orang di depannya ini pasti sudah tau keanehan yang kyuhyun tunjukkan. Terihat tangannya yang beberapakali terangkat ragu seolah dia ingin menghampiri kyuhyun.

Cho TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang