Chapter 8 : Higanbana Part 3

824 90 31
                                    


"Bagaimana bisa aku tidak menemukan jawabannya, sementara aku begitu familiar dengan pola-pola itu?."

=================================================================

"Bagaimana dengan tawaranku tadi?."

Kyuhyun menimbang-nimbang mengenai penawaran kakaknya. Hmm jika dipikir-pikir ada benarnya juga. Mungkin dengan ini pekerjaannya akan selesai dengan cepat. Berbagi tugas?. Bukan ide yang buruk. Lagipula mereka juga sudah terbiasa untuk bekerjasama.

"Baiklah."

Kihyun tersenyum girang mendapatkan kesepakatan dengan adiknya. Wah ternyata Seoul sangat mengerti perasaannya. Lihatlah betapa cerahnya sinar matahari pagi ini. Tidakkah bumi juga mengerti betapa senangnya kihyun hari ini?. Senyumnya bahkan merekah lebar hingga membuat kyuhyun merinding dibuatnya. Kihyun tidak gilakan?.

"Bukankah sekarang bukan waktunya untuk tersenyum selebar itu?."

Kihyun langsung merengut mendengar pertanyaan sakartis kyuhyun. Ash baru saja ia berbung-bunga karena sikap adiknya dan dalam beberapa detik, semua sirna karena adiknya juga. Huft!. Tapi, apa maksud kyuhyun?.

"Lihatlah jam berapa sekarang ini?. Bukankah kau bisa terlambat kesekolah?."

Mata kihyun langsung membulat saat dengan cekatan matanya melirik arloji di tangannya. Diapun berdecak frustasi. Tanpa permisi, kihyun langsung berlari meninggalkan pekarangan rumah hyungnya satu itu. Ash! Kenapa kyuhyun harus bertele-tele seperti itu memberitahu kakaknya kalau ia akan telat masuk sekolah?. Owh lihatlah betapa kencangnya kihyun berlari seperti orang kesetanan sedangkan kyuhyun?. Yah tentu saja ia menertawainya bukankah sudah jelas?.

"Kau belum bersiap-siap, kyu?."

Kyuhyun langsung memutar badannya saat seseorang menginterupsinya dan dengan santai dia melewati pria yang lebih tua darinya itu dengan mengendikkan bahunya.

"Kau tidak berangkat sekolah lagi?."

Tanya joongki sedikit berteriak karena jarak mereka. Iapun menggelengkan kepalanya saat ia hanya mendapatkan jawaban hanya dengan lambaian tangan kyuhyun. Ck! Anak itu benar-benar. Apa yang di rencanakannya kali ini?. Tapi, melihat interaksi kakak beradik tadi sepertinya mereka sudah berbaikan. Syukurlah!.

"Tunggu!. Dia tidak merencanakan sesuatu yang membayakan, bukan?."

Setelah menimbang-nimbang, joongki hanya bisa pasrah karena ia tidak bisa mencampuri urusan anak muda satu itu dan memutuskan untuk kemeja makan dimana ayahnya tengah menyajikan berbagai makanan yang telah di buatnya sedari tadi.

=èCHO TWINSç=

Pemuda berambut kecoklatan itu melangkahkan kakinya dengan santai di temani musik santai yang berasal dari ponselnya. Sedikit ia membungkukkan badannya saat ia bertemu seseorang yang sedikit mengenalnya. Senyumnya merekah saat penglihatannya telah menangkap sebuah toserba yang kini menjadi tempatnya bekerja sekaligus melarikan diri. Segera dia merubah sikapnya menjadi kyuhyun si periang.

Di dorongnya pintu kaca itu pelan, langkahnya langsung tertuju pada ruang ganti toserba itu. Dengan semangat ia mengganti pakaiannya dan segera menuju tempat kasir untuk melihat pekerjaan apa yang harus ia lakukan hari ini. Tapi, kembali ia terkaget saat tempatnya sudah ada yang mengisi.

"Kenapa jam segini dia ada disini?."

Dengan penasaran ia melesat menuju meja kasir dan berdiri di depan meja itu. Mengamati sosok yang telah merebut tempatnya.

"Apa yang kau lakukan disini nona?."

Tanya kyuhyun pada yuna yang entah kenapa juga berada disini di jam yang sama. Apakah ini takdir?. Atau semacam telepati?. Kenapa kebetulan sekali mereka hadir di jam yang seharusnya pulang sekolah tapi ini?. Bahkan jam belum sampai menunjukkan jam sembilan pagi.

Cho TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang