01 - Sang Penjaga

7.1K 743 34
                                    

Kaki-kaki kecil itu menyambut hari dengan tidak sabar. Hari pertama sekolah, yang ada dalam bayangan mereka adalah teman baru, tempat bermain baru, belajar membaca dan banyak kesenangan lain yang dijanjikan sang Ayah. Tanpa merasa takut keduanya bergandengan tangan  menatap gerbang TK yang akan mereka masuki, saat itu sedang ramai oleh banyak anak seusia mereka yang diantar orang tua masing-masing. Mereka semakin girang.

Sang Ayah menyamakan tinggi badannya dengan si kembar, hendak memberi petuah
“Jungkook-ah, belajar yang rajin dan cari teman yang banyak, ya!” ujarnya seraya mencium kening si bungsu.

“Oke, Ayah”

Beliau berbalik ke arah saudaranya “Taehyung-ah, jaga adik kembarmu baik-baik. Ingatlah dia adalah hadiah terakhir yang Ibu berikan untuk kita”

“Baik, Ayah”

***

Keduanya suka es krim, apalagi es krim buatan bibi penjual yang ada di dekat taman. Jadi Jin sengaja membelikan dua buah untuk adiknya saat pulang sekolah.
Jungkook yang kebetulan ada di halaman langsung menyambut hadiah kecil itu dengan girang. Tidak butuh waktu lama untuknya menghabiskan es krim tersebut. Tinggal stik tersisa saat Taehyung muncul dari dalam rumah dan menerima jatahnya dengan senyum bahagia.

“Hyung, ini tadi rasa baru, ya?” Tanya Jungkook sembari mengacungkan stik miliknya, Jin mengangguk.

“Harusnya Hyung belinya dua. Soalnya ini enak sekali” protesnya sembari mempoutkan bibir, dia menatap es krim milik Taehyung dengan wajah mengharap.

“Kau mau lagi?” tanya Jin tiba-tiba, mata Jungkook langsung berkilat senang dan mengangguk semangat,

“Memangnya masih ada?”

“Hmm...”Jin berpikir sejenak, lalu menatap Taehyung

“Taehyung-ah, berikan es krimmu pada adikmu. Ini, belilah lagi di dekat taman” Jin menyodorkan lembaran uang padanya, lalu menarik es krim yang ada di genggaman Tae untuk Jungkook, tanpa menyadari pout tipis hadir di bibir Taehyung.

“Kenapa sih selalu dia yang didahulukan?” gumamnya, sedikit terdengar karena Jin langsung menengok ke arahnya dengan pandangan –jangan-membantah-.

***

Jungkook tidak terima pada siapa saja yang berusaha menyakiti keluarganya. Makanya saat dia melihat kakak kembarnya dipojokkan dan hendak dipukul di belakang sekolah, dia dengan marah datang untuk membela, meskipun kalah jumlah 2 banding 5, namun Jungkook sama sekali tidak takut dan tanpa ragu  menyerang balik. Hal itu membuat Taehyung yang awalnya pasrah dibully menjadi marah dan memutuskan ikut melawan.

Begitulah suka-duka masa sekolah. Pertengkaran itu menyebabkan semua yang terlibat masuk ruang kedisiplinan dan berujung pada pemanggilan orang tua murid. Jungkook yang sedari awal sudah tidak sabar, langsung menghambur ke arah Ayahnya begitu laki-laki itu datang  ke sekolah. Dengan menggebu-gebu, dia menceritakan kronologi kejadian, meyakinkan sang Ayah bahwa bukan mereka yang memulai dan dia hanya ingin membantu Taehyung yang hendak dikeroyok anak nakal.

“Ayah mengerti, Ayah mengerti, tidak apa-apa, nak! Kau sudah melakukan hal yang benar” Ucap sang Ayah sembari memeluk Jungkook, membuat putranya yang masih SD itu mendesah lega.

Namun yang Jungkook tidak tahu,  sang Ayah tidak memberikan kalimat yang sama saat dirinya mengusap kepala Taehyung “Apa yang aku bicarakan tentang menjaga adikmu? Apa kau tidak mengingat tentang hal itu? Kenapa malah menggiringnya dalam masalah hingga membuatnya terluka?” Intonasinya dingin hingga membuat Taehyung menggigil, dia tidak berani menatap mata Ayahnya, dia menyesal.

-TBC

----- Short Update #maaf. Karena bab  ini juga masih masuk dalam perkenalan, jadi cukup segini dulu (

GOD's GIFT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang