***
Pelan-pelan semua hal kembali ke tempatnya semula. Memang tidak seketika, namun Taehyung mulai bisa menerima kehadiran keluarganya lagi di hatinya. Sang Ayah berkunjung setiap bulan, membawakan stok keperluan harian mereka selama di asrama.
Remaja itu masih ingat bagaimana canggungnya pertemuan pertama mereka pasca kepergiannya ke Amerika, Ayahnya menjadi sangat kaku, membawakan makanan kesukaan dua putranya dan bertanya dengan canggung.
"Ayah yang memasaknya sendiri" Ujarnya tersenyum, Taehyung hanya bisa tersenyum kaku saat itu.
Kini si kembar sudah memasuki semester tiga perkuliahan, Taehyung sudah bisa mengobrol dengan Ayah dan kakaknya lewat telepon tanpa perlu meminta Jungkook sebagai perantara. Sang Ayah bertanya tentang perkembangan pendidikan mereka, memberikan tips singkat tentang bagaimana merawat kamar asrama jika ditinggalkan terlalu lama. Si kembar juga tidak segan datang pada kakaknya -khususnya Namjoon, jika memiliki tugas yang sulit diselesaikan.
Sesekali, Sang ayah mengajak keempat putranya makan malam bersama. Terakhir kali mereka berkumpul, adalah saat Namjoon memperkenalkan pacarnya ke keluarga mereka, seorang perempuan ceria yang sangat bertolak belakang dengan sifat kakaknya. Taehyung ikut mengamati, lalu berbisik-bisik dengan Jungkook tentang bagaimana penilaian mereka terhadap calon kakak ipar mereka. Mereka juga mulai jahil dengan meledek seokjin yang masih tenang-tenang saja soal pasangan.
.Taehyung memandang kue besar ditangannya, Jungkook sedang berkutat dengan korek api untuk menyalakan lilin di tengah angin yang berhembus di luar ruangan. Setelah memastikan semuanya tertata, Jin datang dan memberi kode untuk masuk rumah bersamaan.
Happy birthday to you...
Happy birthday to you...Keempat putra keluarga Kim tersebut menyanyikan lagu ulang tahun secara bersaman dan membuat sosok paruh baya di dalam rumah terkejut, tawanya pecah bentuk melihat bentuk kue yang tersaji di hadapannya
"Ayah bukan anak kecil lagi, kenapa bentuk kuenya power ranger?" tanyanya tanpa sadar menitikkan air mata
"Karena dulu saat kita kecil Ayah selalu menemani kami menonton film ini, dan bertarung bersama" Jawab Jungkook ceria. Dia bangga kue kekanakan yang dipilihnya tidak mengecewakan.
"Dan ini simbol kita berlima. Kuat seperti power ranger" Tambah Taehyung, sedikit geli mengatakan gombalan itu, namun akhirnya tertawa saat seluruh keluarganya tertawa.
Sang Ayah mengusap air mata yang tak berhenti mengalir, tidak menyangka saat seperti ini akan datang juga di hidupnya, disaat semuanya berkumpul lengkap, tanpa ada isi hati yang terlewat. Laki-laki yang bertambah tua itu memeluk keempat putranya dan mengucapkan terima kasih tanpa henti.
Terima kasih juga untuk istriku, kau sudah melahirkan empat hadiah Tuhan yang paling berharga dalam hidupku.
-FINAL SEPENUHNYA-
A/n : Yang sebelumnya silent readers dari awal chapter, boleh lo ngasih pendapat tentang keseluruhan cerita disini 😘.
:: Dukung aku biar makin semangat nulis lagi disini 🤗:
https://saweria.co/wddd
KAMU SEDANG MEMBACA
GOD's GIFT ✓
FanfictionMereka kembar tapi berbeda. Wajah mereka berbeda, Hari ulang tahun mereka berbeda, Bahkan kasih sayang yang mereka dapatkan juga berbeda. Sampai pada akhirnya salah satu dari mereka kelewat lelah dan memutuskan menyerah, gambaran keluarga yang s...