06 - Sesal

6.3K 684 75
                                    

Tubuh yang masih lemah itu berusaha berjalan menyusuri koridor, tangan kirinya menggapai tembok untuk menyangga diri, sedangkan sebelah lagi digunakan untuk memegang tabung infus agar lebih tinggi dari tangannya. Kakinya memang tidak cedera parah, namun shock pasca kecelakaan itu meninggalkan ketegangan yang membuat kinerja tubuhnya seakan mati rasa.

Hanya beberapa meter, tapi rasanya seperti habis berlari keliling lapangan, terlebih malam kian larut dan pengunjung Rumah sakit tak lagi seramai siang hari, membuatnya harus menanggung kelelahan dan ketakutan disaat bersamaan.

Hingga akhirnya dia sampai di tempat tujuan, remaja itu menghela nafas dalam-dalam.

"Hyung..." Panggilnya cepat begitu membuka pintu, menginterupsi sang penghuni ruangan yang sedang memaksakan diri memutar badan. "Tahan!" lanjutnya, seketika laki-laki muda itu mempercepat langkahnya masuk ruangan dan mendekati nakas tempat tidur yang ada disamping ranjang.

Taehyung cukup terkejut saat Jungkook dengan sigap meraih gelas minum dan mengangsurkan padanya. Karena haus, dia menerima saja air minum tersebut dan meneguknya cepat, sesekali matanya melirik sang adik yang sedang menggantungkan tabung infus disebelah tabung miliknya. Jungkook lalu mengambil tempat duduk di samping ranjang.

"Kenapa kemari? Ini sudah malam" Tanya Taehyung, mengembalikan gelas minum yang kosong pada Jungkook. Jam sudah menunjukkan pukul 23;15 saat itu.

"Aku mengkhawatirkanmu, Hyung. Suster bilang kau patah tulang di beberapa tempat. Aku tidak menyangka ternyata separah ini" Jawab Jungkook sembari mengamati perban yang melilit di beberapa bagian tubuh Taehyung. Hatinya sudah merasa sakit saat melihat Taehyung menahan sakit saat hendak mengambil minum tadi.

"Jangan khawatir. Nanti juga sembuh, kok!"

"Hmm... Kau memang harus sembuh. Kalau tidak aku akan sangat merasa bersalah, kau yang menyelamatkanku, tapi malah kau yang lebih parah cederanya"

Taehyung tidak menjawab, matanya menatap pintu ruangan yang tertutup. Dari kaca tembus pandang yang ada di pintu,dia bisa melihat lampu koridor sudah diganti dengan lampu yang lebih redup.

"Mulai sekarang, aku akan menjadi tangan dan kakimu sampai kau sembuh" Ujar Jungkook tiba-tiba, matanya menunjukkan keseriusan.

"Tidak perlu, Kook. Sudah ada suster yang membantuku. Aku hanya perlu memencet tombol ini jika butuh bantuan" Tolak Taehyung halus.

Jungkook menggeleng, "Suster tidak bisa datang setiap menit, dan tidak mungkin kau mau memencet tombol emergency kalau cuma untuk mengambil air minum seperti tadi. Jadi akan lebih mudah jika aku disini"

"Tapi kau juga sedang dirawat. Lebih baik kau kembali ke kamarmu"

"Aku masih bisa berjalan sampai kemari, aku bisa memegang infusku sendiri, dan aku juga bisa mengambil gelas minum yang tidak bisa kau raih" ucapnya sedikit menyindir "Intinya, aku lebih sehat darimu, jadi sudah tugasku untuk menjagamu yang lebih membutuhkan"

Jeda sejenak, Jungkook menatap kedua tangannya yang saling bertaut di atas ranjang "Lagipula, selama ini kau yang selalu menjagaku. Sekarang saatnya kita bertukar posisi, 'kan?!"

Taehyung mendadak sebal sendiri melihat Jungkook, dengan tingkahnya yang semanis ini, mau tidak mau membuatnya terkesan menjadi orang yang paling jahat seduania jika menolak apapun kemauannyaa, tapi di sisi lain, dia benar-benar belum siap berhadapan dengan satupun anggota keluarganyaa. dia menghela nafas keras-keras, lalu berbaring pelan-pelan dan menyelimuti diri, mengacuhkan Jungkook.

"Lakukan apapun yang ingin kau lakukan" Ujarnya tak peduli "Itupun kalau kau mau mondar-mandir dari kamarku ke kamarmu" tambahnya sedikit berbisik, namun cukup bisa didengar.

GOD's GIFT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang