07 - Kakak

4.9K 630 58
                                    

Note : Di Chapter sebelumnya aku salah nulis, Taehyung bukan cuma di perban tapi juga di gips.

===============================

Saat mendengar berita tentang kecelakaan adiknya, dia panik. Tapi di kampus sedang ada ujian penting sekaligus tugas penelitian yang mengharuskannya menginap di asrama selama beberapa malam. Dia harus berpuas diri memantau perkembangan dengan sambungan telepon, Ayahnya mengatakan kalau keadaan kedua adiknya sudah baik-baik saja, namun getaran dalam suara sang Ayah sama sekali tidak bisa membuatnya percaya.

Begitu minggu berakhir, dia langsung mengambil bus paling pagi untuk pulang, tidak peduli jika keluar rumah sebelum terbit matahari bisa memancing tindak kejahatan. Dalam pikirannya, dia berencana pulang kerumah terlebih dahulu untuk memasakkan sesuatu sebelum kemudian pergi ke rumah sakit untuk menjenguk.

Seokjin sampai di rumah disambut tatapan mengantuk Namjoon, adik pertamanya terlihat lelah dengan hoodie usangnya di depan televisi.

"Bagaimana keadaan mereka?" tanyanya begitu merebahkan diri di sofa terdekat, mengambil sandwich di piring Namjoon tanpa permisi.

"Seperti yang kau dengar di telepon" Jawab Namjoon singkat, namun raut wajahnya tidak terlihat lega dengan segala kemajuan yang adiknya alami.

"Lalu kenapa wajahmu ditekuk begitu?" tanyanya.

"Ini soal Ayah"

Seokjin akhirnya menatap Namjoon penuh perhatian "Ada apa dengan Ayah?"

"Ayah sangat sedih. Beberapa kali kulihat beliau menangis di kamar sambil memegang foto Ibu"

"Apa Ayah menyesali diri lagi karena tidak bisa menjaga Jungkook?" Tanya Jin menebak, dia tahu Ayahnya selalu menyesal jika terjadi sessuatu pada si bungsu.

"Tidak" Jawaban Namjoon mengejutkannya "Ini tentang Taehyung. Dia... tidak ingin pulang ke rumah ini"

***

Seokjin membuka pelan kamar Ayahnya. Sejak kecil, mereka memang tidak dikenalkan dengan personal space di kamar orang tuanya, anak-anak tuan Kim bebas membuka dan masuk kamarnya tanpa ijin atau tanpa mengetuk pintu.

Dilihatnya sang Ayah sedang tertidur, Namjoon bilang kalau laki-laki itu pulang dari rumah sakit dini hari sehingga maklum jika sekarang belum bangun. Tangannya memeluk dua buah boneka kelinci dan selembar foto Ibunya.

Seokjin mendekatinya, melihatnya terlelap tidak nyaman dengan kantung mata menghitam dan sembab di sekitar pipinya. Anak tertua itu duduk dipinggir tempat tidur, pelan-pelan mengambil boneka dan foto ibunya untuk diletakkan di meja nakas, lalu menyelimuti tubuh sang Ayah agar lebih nyaman.

Tuan Kim terkejut dengan pergerakan itu dan membuka mata

"Oh, Seokjin. Kau sudah pulang?" Tanyanya begitu menyadari anak tertuanya berada disana.

"Ayah tidur lagi saja" Jawab Jin setelah mengiyakan pertanyaan itu.

"Ah, tidak-tidak. Ini sudah pagi. Ayah akan mandi dan langsung ke Rumah sakit, Bibi Hyekyo juga pasti butuh istirahat. Kau istirahatlah dulu. Ke Rumah sakitnya nanti sore"

"Tidak, Yah. Aku sudah cukup tidur tadi malam. Aku akan memasak sesuatu untuk si kembar dan kesana bersama Ayah"

Sang ayah tersenyum mendengar rencana Seokjin "Benar sekali, mereka pasti sudah rindu masakanmu. Tapi buat yang ringan untuk Taehyung, ya. Anak itu belum pulih benar, perutnya belum menerima rasa makanan yang berat-berat"

"Baik, yah"

Ayah Kim celingak-celinguk menatap tempat tidurnya

"Ayah mencari apa?"

GOD's GIFT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang