SG-6. Calista Steven

777 114 5
                                    

Dalam hidup ini,
Bukan Takdir yang mengarahkan,
Tapi....
Kita, Diri kita sendiri

>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<



Siwon, pria tampan berdarah korea itu tampak berlarian mengelilingi bagian depan bandara Soeta. Tak perduli cacian orang karna jalan nya yang tak beraturan. Dia sedang panik, jadi mohon maklumi saja.

Sampai di deretan kursi tunggu pintu keluar langkah nya terhenti dengan nafas memburu. Ingin sekali meneguk air tapi pikiran nya tak mengijinkan sebelum apa yang dicari berhasil dia temukan.

"Dimana kau" gumam nya sambil meneliti satu persatu dari puluhan lalu lalang orang2.

Berhasil, bibirnya reflek terangkat ke atas dengan binar mata bahagia.
"Aku menemukan mu" gumam nya lagi sambil berlari ke cafe kecil dekat pintu keluar.

Bruukkk

"Akhirnya aku menemukan mu, maaf membuat mu lama menunggu. Aku panik saat Prilzy datang ke kantor meminta ku untuk menjemput mu segera. Beruntung kau bisa sabar menunggu disini, aku tak bisa bayangkan kalau kau tersesat di negara asing yang baru kau singgahi. Aku akan sangat menyesal"

Siwon terus berbicara tanpa perduli perlakuannya pada Taeyeon menjadi pusat perhatian. Ya gadis blonde yang hampir sejam menunggu di bandara tak lain adalah Taeyeon, Taeyeon Sanders.

"Siwon" lirih gadis itu tanpa menanggapi pelukan Siwon sama sekali.

"Ku mohon jangan marah padaku" ucap Siwon lagi penuh sesal. Sungguh dia masih takut jika sahabat lama sekaligus cinta pertamanya marah karna keterlambatan dia sendiri.

Namun bukan itu yang dipikirkan Taeyeon, bukan keterlambatan Siwon atau siapa pun yang menjemputnya. Ada yang janggal disini, Prillzy. Bukankah bocah mungil itu harusnya disini sekarang. Bahkan dia sendiri sudah berjanji untuk menjemput. Lalu kenapa hanya Siwon sendiri. Dan jangan lupakan atas ucapan cepat Siwon tadi.

"Apa yang terjadi ? Jelaskan padaku apa yang terjadi pada Prillzy !"

Setelah diam dengan pikiran nya, Taeyeon pun menyentak pelukan Siwon dengan tatapan penuh intimidasi. Dia yakin ada yang tidak beres pada sang adik.

Siwon, pria itu kini gelagapan. Tak menyangka Taeyeon akan secepat ini menyadari situasi. Dan apa yang harus dia katakan. "Prillzy terluka saat akan menjemput mu jadi dia menyuruhku yang menggantikan nya" Siwon berdecak kesal sendiri. Dia tak mungkin mengatakan itu pada Taeyeon.

"Siwon !"

"Hmm,,, kau tenanglah, ini tak seburuk yang kau pikirkan. Tak terjadi apapun___

"Katakan sekarang atau kau akan menyesal"

Siwon terdiam dengan bibir terkatup rapat, Taeyeon sudah mengeluarkan aura iblis nya. Ini bukan hal yang baik.

"A,,, a,,, maksud ku dia terluka. Aku tak tahu apa yang terjadi, tiba2 saja dia datang ke kantor dengan wajah lebam dan pakaian penuh darah. Ku pikir lengan nya tertembak"

Siwon langsung tertunduk lemah tak berani menatap Taeyeon. Dia sudah gagal menjaga amanah dari gadis di depan nya. Dia gagal menjaga Prillzy.

"Ini bukan salah mu, aku yakin dia akan baik2 saja"

Siwon kembali menengadah dengan mata membulat kaget. Taeyeon tak marah, bahkan dia tak panik sedikit pun.

"Jangan menatap ku seperti itu, tentu saja aku mengkhawatirkan nya. Tapi aku yakin dia tak akan mati hanya karna sebuah peluru di lengan.

Sanders GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang