SG-21. Sebuah Rasa

59 6 1
                                    

Jika rasa ini benar adanya,
Kenapa menyakitkan ?
Inikah cinta sesungguhnya ?
Mungkinkah ini karma ?
Begitu lama menyakiti hati seseorang,
Kini aku bisa merasakan nya,
Sebuah rasa,,,, yang menggetarkan sekaligus menghancurkan.

_ Alvian W.

_____________________

Catrine, entah hal apa yang membuat gadis penuh misteri itu kini berada disebuah ruang privet room salah satu hiburan karaoke kelas atas ibukota.

Tanpa teman hanya 2 botol beer yang tandas isinya. Dia tidak mabuk, hanya saja pandangannya sedikit kosong. Setelah pertemuan nya dengan ibu Al, dia sudah berencana pulang. Namun, lagi dan lagi pikirannya teringat pada ucapan Siwon padanya tempo hari.

Saat itu Catrine sama sekali tak ambil pusing, tapi berganti jam entah kenapa kalimat itu terus saja muncul dikepalanya. Seakan akan ingin menghakimi dirinya sendiri. Ingin melupakan tapi tak bisa, dia tidak mengerti kenapa ini terjadi padanya.

Kenapa semua ucapan Siwon tentang Al sangat mengganggunya. Suara musik memekakan telinga tak dapat menghilangkan kegelisahan nya. Sampai pintu ruangan tersebut terbuka menampakan perawakan tinggi dan tegas menatap Catrine yang tengah duduk tertunduk khawatir.

Tanpa ijin si penyewa pria itu melangkah masuk dan mematikan televisi yang menampilkan lirik sebuah lagi.

"Catrine,,, apa kau baik2 saja ?" Al bertanya sambil menepuk bahu gadis itu pelan.

Si empunya memberi respon cepat meski hanya menganggukan kepala pelan.

"Ayo,, sebaiknya kuantar kau pulang" Al kembali berkata. Catrine sedang tidak baik2 saja pikirnya.

Perlahan kepala yang sedari tadi tertunduk mulai terangkat dan menatap pria di depan nya lekat2. Seakan meneliti setiap pahatan disana, membuat si empunya tak berkutik. Untuk pertama kalinya jantungnya berdetak sangat cepat, hingga jika bukan ciptaan Tuhan bisa dipastikan jantung itu akan lepas dari tempatnya. Hanya karna tatapan seorang wanita, bahkan belum genap sebulan mereka saling kenal. Al merutuki dirinya sendiri kenapa begitu lemah dihadapan wanita ini.

"Ada apa ? Ada yang ingin kau katakan ?" tanya Al.

"Apa kau benar2 mencintaiku ?"

Deg deg deg deg deg....

Al terkesiap dengan dada semakin bergemuruh. Akhirnya dia pun meringis kecut mengingat dirinya saat ini.

"Apa terlihat jelas hingga kau bisa melihat itu ?" Al bertanya balik namun Catrine hanya diam seakan dia menunggu jawaban.

Al membuang napas kasar,
"Aku juga tidak mengerti kenapa bisa memiliki perasaan seperti ini. Sebelumnya aku tidak pernah sesulit ini, cinta ini merepotkan. Tak melihatmu sehari saja membuat hari ku kacau. Tak bisa melakukan apapun karna otak ku penuh dengan mu"

Menjeda kalimat, Al menatap lekat sepasang mata jernih didepan nya penuh harap. Bisakah dia melihat mata ini sedekat ini setiap saat.

"Aku sadar tak seharusnya aku seperti ini, sebagai pria beristri tidak layak untuk ku memiliki perasaan teramat dalam pada wanita lain. Tapi mau bagaimana, hatiku tak memilih nya" Al berpaling wajah, memilih menatap layar hitam diseberang.

Sanders GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang