SG-18. Tanpa judul

380 36 6
                                    

Kedua orang itu masih saja saling tatap tanpa peduli pria lain tengah menatap nya tak suka. Meski bukan tatapan memuja, tapi tetap saja Al tidak suka wanita nya ditatap begitu intens oleh pria lain. Lebih kesal nya, Catrine membalasnya tanpa berkedip.

"Benar2 mengesalkan ! Apa ka___"

Ucapan Al terhenti saat hanphone nya berdering dengan keras. Dia mengernyit melihat nama yang muncul di layar nya.

"Berisik sekali, matikan jika memang tak ingin menerima nya" suara Catrine mengitrupsi membuat Al buru2 menggeser panah hijau.

"Ya momm"

"Anak bodoh ! Istri mu sedang berduka dan kau malah pergi ke kantor. Dimana otak mu hah ! Istri mu butuh suami nya untuk menghibur dan memberi dukungan ! Pulang sekarang atau momm tak akan menganggap mu anak lagi !"

Tuuuutttttttt

"Shiiiiit !" Al berdecak kesal. Kenapa ibunya bisa ada di rumah. Ini bukan waktunya berkunjung.

"Kau harus pergi !" Siwon berucap. Al mengangguk lemah, dia tak bisa menolak ucapan sang ibu. Karna ibunya adalah dunia nya.

"Aku akan pulang, kau tenang saja" Catrine menyahut saat arah pandang Al tertuju padanya penuh penyesalan.

"Maaf aku tak bisa mengantar mu, Siwon akan menggantikan ku melakukan nya" ucap Al.

Siwon ingin menolak tapi Catrine menyetujui nya. Sesungguhnya dia tak ingin berurusan dengan gadis itu.
Tapi ini adalah perintah Al, dan dia tak mungkin menolak dengan alasan tak logis. Al akan mencurigainya.

Mereka bertiga keluar kantor bersama dan berpisah di area parkir. Al melaju dengan mobilnya dan Siwon mengantar Catrine pulang sesuai ucapan bos nya. Canggung jelas dirasa Siwon, sejak pertemuan terakhirnya dengan Catrine tak ada komunikasi apapun diantaranya. Dia menuruti ucapan gadis yang dianggap nya adik sendiri itu. Hanya saja logika dan hatinya masih tak terima jika sahabatnya dijadikan alat Catrine.

"Apa yang ingin kau katakan pada Alvian ?" Catrine memecah keheningan.

Siwon tak ingin membuka mulut, dia masih sangat malas berbicara pada lawan nya kali ini.

"Kau berhutang padanya jadi kau ingin melindungi nya. Apa aku benar ?" Catrine kembali mencoba membuka mulut Siwon. Tapi si empunya tetap bergeming.

"Lalu bagaimana dengan kisah anak laki2 berusia 4 tahun yang menangis di jalanan mencari pertolongan untuk menyelamatkan ibu nya ?"

"Apa maksud mu ?"

Catrine tersenyum tipis karna sahutan cepat Siwon. Dia mengubah posisi duduknya, menyandar pada pintu mobil dan tersenyum manis ke arah Siwon yang fokus pada kemudinya. Tapi tetap saja tak bisa menyembunyikan ketakutan dan kesedihan di wajah nya kali ini.

"Anak itu menangis dan berteriak minta tolong tapi tak satupun orang meliriknya. Hingga datanglah sepasang suami istri mendekati anak itu, sama2 berjongkok menyamakan tinggi dan mengulurkan tangan. Mengantarnya pulang dan membawa ibu anak itu yang tengah sekarat ke rumah sakit. Tak lupa mereka berdua membiayainya semua tagihan rumah sakit hingga ibu anak itu kembali sehat. Bahkan memberikan kehidupan lebih layak setelah nya."

Ciiiiiitttttt

Siwon menginjak rem mobil kuat hingga mobil yang dikemudi berhenti mendadak. Dia menatap Catrine nyalang dan penuh tanya.

"Siapa kau sebenarnya ?"

Catrine tersenyum manis "aku adalah puteri pasangan suami istri itu. Dan sekarang waktunya puteri tersebut menagih budi baik orang tua nya. Kau mengerti maksud ku bukan ?"

Sanders GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang