Mengenang Catreen (+)

17 1 0
                                    

"Apa yang guwe miliki saat ini udah hilang bersamaan saat Catreen bener-bener ninggalin guwe.."
Terlihat penyesalan diwajahnya, sendu dan selalu menahan tangis di malam ini.

"Emm.. udah Fan udah.. emm guwe juga sebenernya mau min-"

"Lo ga usah minta maaf ama guwe Ra! Guwe yang salah paham sama dia, guwe yang selalu posesif dan negting ama dia dn Zilfa.. maafin guwe Ra, maaf.."

Aku menepuk pelan pundaknya dan dia memelukku, menangis dalam dekapku. Siapa lagi kalau bukan Refan, dia sebenarnya menutupi kesedihannya karena dia tidak ingin yang lain merasakannya juga.

Refan sebenarnya adalah laki-laki baik namun karena lingkungan kelasnya yang memang harus mengkondisikan dia bahwa dia iti bad, jadi dia berubah 180° saat itu juga.

===

pukul 21:30 menjelang petang,
Refan masih duduk terdiam saat ku bawakan secangkir kopi hangat untuknya.

"Fan sebenernya lo sama Catreen itu kenapa si?"
Aku duduk disampingya meminta penjelasan.

"Guwe, sebenarnya itu adalah guwe. Lo tau Novi kan kaya apa dan gimana? Dan semua itu salah paham, guwe sama Novi ga ada hububngan apapun, novi itu temen waktu guwe SD jadi ketemu dia di sekolah yang sama, pikir guwe dia masih kaya Novi yang dulu, polos dan baik.. dan.."
dia menghentikan kalimatnya sementara aku yang sudah tau kelnjutan cerita itu menerusknnya,
"Tapi Novi malah manfaatin elo iya kan? Dengan adanya elo buat dia bisa ngancurin semua tentang lo sama Catreen hanya dalam sehari. Lo sakit kan waktu itu? Dan lo mutusin untuk ngilangin nama Novi biat selamanya dan saat lo berjuang buat PDKT lagi malah lo liat dia sama kakak guwe dan itu membutakan lo karena lo pikir dia sama kakak guwe bakal bahagia gitu?"
Refan mengangguk yang langsung ku jawab,

"Bodoh!"

Semua ini yang dia lakukan sama bodohnya dengan si tikus yang masuk kedalam mulut singa.

"..waktu pemakamannya, aku melihat dia tepat di hadapanku. D-dan dia memelukku."
Ucapan yang tak terduga olehku itu akhirnya dia ucapkan.

Aku melihatnya terus berusaha menahan tangis, dia terus bercerita tentang Catreen dan aku hanya menyaksikannya.

Lalu, semuanyapun berjalan sampai petang. Tak terasa ini sudah pukul 00:00 petang dan aku menepuk pundaknya, lalu menyuruhnya untuk masuk kedalam rumah bersamaku.

Dia mengangguk dan mengikutiku, sampai didalam rumah.
"Asstaga.."
Desahku melihat penampakan ini.

Refan memutar bola matanya malas, dan aku meminta tolong padanya untuk mengangkat ibuku yang tertidur di kursi itu supaya masuk kamar.

"Fan, nanti kalo ibu udah, lo bangunin Zilfa tuh, masa sia tidur di lantai. Kakinya naik ke meja, bawa dia ke kamar guwe."

Dia lamgsung mengangguk sambil menggendong ibuku yang masih tertidur pulas itu.

.
..
...
...
..
.

#Maaf guys bab ini aku bikin sedikit karena, susah ya ternyata mau ceritain orang lain semasa hidup sampai matinya😊 maklum saya ini bukan penggosip😅

Oke buat yang udah mampir siap-siap buat ketamatanya, dan jangan lupa Vote Vote Vote!!! Jangan cuma di baca doang kalo suka😒😒

Terimakasih...

My Love is Bad Boy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang