Bad 8

33 5 0
                                    

09:38 a.m
"Ra ini dah hampir jam 10, naik aja kali ya? Tanya sama kak.."

"Emmm.."
Aku hanya menjawab kata pendek itu, dam meninggalkan mereka. Ya aku masih benci sama kaka DA itu, walau aku wakilnya tapi aku gak pernah sekalipun sependapat sama dia.

===

"Dam, jum'at ni jum'at!"
Refan membuat Damai merasa gugup.

Sesaat dia melihat kearah jam tangan yang dipakainya.
09:55 "Guwe mau nungguin pengumuman aja!"
Damai pergi dari tempat duduknya, menuju kantin.

Dikantin dia melirik sini melirik sana, melihati orang yang berlalu lalang sampai seorang laki-laki mendekatinya dan menyapanya.
"Woi Dam! Guwe boleh gak duduk sini?"

Damai melirik laki-laki itu dan menganggukkan kepala. Dilihat nametag yang tertulis nama lengkapnya Alfian Nur Fauzi XI Teknik Komputer Jaringan.

"Lo? Fian?"

"Hah? Guwe, haha iya guwe Fian."

"Lo yang mutusin Catreen? Kenapa?"

"Hah? Guwe mutusin dia? Kagak lah, dia aja yang ngarep ama guwe."

"Ohh.."

"Kenapa?"

"Nggak si, guwe mau ke toilet dulu."

"Oh, lo mau ke wc? Sana."

Tanpa basa-basi Damai langsung meninggalkan meja, selang beberapa detik terdengar dari segala penjuru, "Di umumkan untuk seluruh anggota Dewan Ambalan. Harap berkumpul tepat di gedung B-201 sekarang juga. Sekali lagi, untuk seluruh.."

Damai yang mendengarnya langsung berlari mencari gedung B-201 yang dimaksud.
Sampai tempatnya dia bersyukur, belum ada seorangpun yang datang disitu. Tanpa panjang lebar dia langsung duduk dipojok bangku paling belakang dan terdiam sambil bermain ponselnya.

chat:

"Ra! Lo dimana? Guwe mau ngomong sama elo."

"Hah? Apaan lo? Guwe mau kumpul gak ada waktu ngurusin elo!"

"Ya udah! Makasih!"

"Masama!"

Selang 4-5 menit ruangan yang tadinya kosong kini hampir penuh. Damai terus melirik sana melirik sini, siapa yang dia cari?

Dilain sisi aku berlari dari bawah menuju ruangan yang dimaksud, dan 1-2menit sampailah di tempat.

===

"Berhubung ini sudah pukul 10 lebih 50. Saya Maulida Hanifiah selaku ketua perwakilan ambalan, skaligus bantara SMK N 1 Bawang ..."
Sungguh aku yang mendengarnya ingin muntah, dan semua yang berkumpul di ruangan ini terlihat tidak memperhatikan. Ya wajar saja soalnya dispen itu adalah salah satu kebanggaan tersendiri supaya tidak mengikuti pelajaran.

Aku selaku wakil saja bosan, apa lagi mereka yang hanya anggota.
Tak lama kemudian beberapa anggota yang melepas jabatan memberikan pidato termasuk sebelahku.

Saat gilir berganti, akhirnya Fando salah satu anggota yang duduk di sebelahku maju.

===

"Maura di depan. Guwe mau maju aja lah!"
Damai melangkahkan kaki berjalan mendekatiku.

Aku yang sedang memejamkan mata kini membuka mataku dan melihat, siapa seseorang yang mendekat kearahku.

My Love is Bad Boy [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang